Sarapan Pagi

13 2 0
                                    

Pagi hari yang cerah di kota Paris membuat Jung Yoon bersemangat untuk mengajak Anaya jalan-jalan pagi hari ini.
"Sayang, hei. Ayo bangun! Kita sarapan dulu yuk!? Abis itu kita jalan-jalan keliling kota Paris."

"Nghh, bentar ya sayang. Lima menit lagi deh, ngantuk banget nih."

"Enggak boleh sayang! Nanti kamu telat sarapannya," Jung Yoon mencoba untuk menggoyang-goyangkan tubuh istrinya agar segera bangun.

"Ihh Oppa, aku ngantuk," rengek Anaya.

Namun Jung Yoon tak kehabisan akal, ia pun menarik sudut bibirnya tersenyum jahil.
"Ya udah deh kalau kamu gak mau bangun, gak usah jalan-jalan!"

Sontak Anaya yang mendengar itu langsung terduduk dengan mata yang masih terpejam, "Iya ini aku bangun kok, tapi jadi ya jalan-jalannya!"

Jung Yoon yang melihat tingkah Anaya pun menggigit bibirnya menahan gemas.
"Ya sudah, cepat sana mandi! Atau mau aku mandiin!?" bisik Jung Yoon, sukses membuat kedua netra Anaya terbuka lebar.

"Ihh Oppa, mesum banget sih," rengek Anaya.

***

Dan sekarang mereka tengah menikmati sarapan dengan pemandangan indah menara Eiffel

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Dan sekarang mereka tengah menikmati sarapan dengan pemandangan indah menara Eiffel.

"Kita sarapan ini?" tanya Anaya yang tampak bingung.

"Huh? Iya, emangnya kenapa, kamu gak suka ya?" Anaya pun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"T-tidak kok Oppa, aku suka," sangkal Anaya.

"Aku kan biasanya kalau sarapan makan nasi uduk atau nasi goreng pakai telur ceplok," batin Anaya.

"Ayo silakan duduk, sayang!" suruh Jung Yoon seraya menarik salah satu kursi meja makan untuk Anaya duduk.

"Terima kasih, Oppa."

***

Setelah selesai sarapan mereka pun langsung pergi jalan-jalan di sekitar menara Eiffel.

"Nay, sini aku fotoin!" ujar Jung Yoon.

"Aku malu, Oppa," cicit Anaya.

"Tidak usah malu sayang, ayo cepetan mumpung pemandangannya bagus nih," dan Anaya pun akhirnya menurut saja.

"Tapi aku tidak bisa bergaya, Oppa," Jung Yoon menghela napas lalu menghampiri istrinya untuk memberi arahan agar bergaya dengan bagus.

"Nih, kayak gini! Tangannya gini! Terus kakinya agak di angkat dikit, senyumnya tipis aja! Kayak senyum sexy gitu. Naahh iya, sip!! Tahan oke!"

"Satu, dua, tiga."

Cekrek.

"Cantik," gumam Jung Yoon saat melihat hasil jepretannya

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

"Cantik," gumam Jung Yoon saat melihat hasil jepretannya.

"Gimana bagus gak, Oppa?" tanya Anaya seraya menghampiri Jung Yoon.

"Bagus sayang, cantik. Aku mah kasihan sama menara Eiffel nya, kalah saing sama kamu," goda Jung Yoon.

"Iihh, Oppa. Kebiasaan deh suka gombal," cebik Anaya.

"Hehe, ya udah yuk jalan lagi!" ajak Jung Yoon.

"Ayo," mereka pun bergandengan mesra sambil menyusuri jalanan di sekitar menara Eiffel.

********

Bersambung

********

Takdir Cinta (TAMAT)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon