NSW: Samuel Marah

2.9K 211 8
                                    

"Kata orang, kunci hubungan langgeng itu saling terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kata orang, kunci hubungan langgeng itu saling terbuka. Lantas, bagaimana kalau salah satunya tidak saling terbuka?" -Samuel Narendra.

**************

S

amuel turun dari mobilnya yang diikuti oleh Navya. Setelah mengantarkan putri mereka ke sekolah keduanya pun langsung berangkat ke kampus. Navya ada kelas di pukul sembilan pagi, wanita itu juga ada urusan dengan salah satu dosen untuk mengurus magangnya minggu depan.

Samuel merangkul pinggang istrinya. Navya tersenyum tipis, mereka berdua melangkah masuk ke dalam area kampus yang sudah ramai dengan para mahasiswa dan mahasiswi yang ada di kampus.

Navya mendongakkan kepalanya untuk dapat bisa melihat suaminya yang jauh lebih tinggi darinya. "Kamu nungguin aku?" tanya Navya.

"Iya sayang. Kamu cuma satu kelas aja, kan?" ucap Samuel.

"Iya. Tunggu di kantin aja ya," ujar Navya kepada sang suami.

Tepat dibelokan Navya dan Samuel berpisah. Navya memasuki kelasnya sedangkan Samuel kembali berjalan menuju area kantin. Dia sudah ditunggu oleh ketiga temannya. Sean, Bastian, dan juga Farhan.

Langkah Samuel terhenti karna bertemu dengan Tarisa. Pria itu memutarkan bola matanya malas dengan perempuan yang selalu mengganggu hidupnya. Tarisa tersenyum kepada Samuel. "Sam," panggil Tarisa.

Tanpa mengucap sepatah kata Samuel langsung pergi. Namun, dengan cepat Tarisa mencekal tangan Samuel dan pria itu menepis tangan Tarisa. "Jangan pernah sentuh gue!" tegasnya.

"Maaf. Kamu lagi nungguin Navya?" tebak Tarisa.

Samuel hanya berdeham sebagai jawabannya. "The point deh, mau lo apa?"

"Bisa nggak kita ngobrol? Aku butuh teman curhat," ucap Tarisa lembut.

Sebelah alis Samuel terangkat. "Nggak punya temen lo? Sampai ngajak gue curhat? Sorry, nggak ada waktu. Mending gue bareng Navya," ketus Samuel.

Tarisa menundukkan kepalanya saat mendengar ucapan yang keluar dari mulut Samuel dengan nada ketus. "Kamu benar-benar sudah mencintai Navya? Nama aku sudah tidak ada lagi di hati kamu?" gumam Tarisa pelan. Namun, Samuel dapat mendengarnya.

Samuel terkekeh pelan. Pria itu menatap datar Tarisa. "Asal lo tau, lo itu nggak penting buat hidup gue. Waktu kita di Amerika pun lo yang secara sepihak meng-klaim bahwa kita pacaran tanpa persetujuan gue, kan?" Samuel menjeda ucapannya.

Pria itu melangkah mendekat kearah Tarisa. Tepat disebelah gadis itu Samuel membisikan sesuatu kepada Tarisa yang membuat gadis itu tertegun. Samuel pun meninggalkan Tarisa yang terdiam mematung di tempat. Bisikan Samuel tadi membuatnya tak bisa berkata apa-apa untuk menjawab.

Seedangkan di tempat lain Navya dan kedua temannya berada dikelas. Navya termenung di kursi tempat dia duduk. Bianca melirik kearah Navya sejak tadi hanya diam saja. Gadis itu menyenggol lengan Mila yang tengah sibuk dengan ponselnya.

NAVYA: Secreet WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang