NSW: Apapun Untuk Keluarga

1.7K 178 40
                                    

Jangan lupa tinggalkan vote dan komen! Kalau 100 vote, 70 komen lebih aku cepet update. Kalau belum sampai target aku nda mau update...

Kalau komennya ngga sesuai target aku undur lagi up-nya.

*****

06.00 AM

Tepat pukul enam pagi Navya terbangun dari tidurnya. Ia tidur disebelah putrinya, beruntung brankar yang di gunakan oleh Agnes muat untuk dua orang. Navya merenggangkan tubuhnya lalu mengecek suhu tubuh anaknya.

Suhu tubuh Agnes masih panas, namun tidak sepanas tadi malam. Tadi malam Agnes terbangun karena merasakan tangannya sakit. Anak itu tidak bisa menggunakan infusan, tetapi Samuel yang terus membujuk anak mereka agar bisa tenang.

Samuel terjaga hingga jam dua pagi. Sedangkan Navya tertidur bersama Agnes dengan pulas.

Pandangan Navya tertuju kepada suaminya yang tertidur di sofa tanpa menggunakan selimut. Navya menatap kasihan Samuel, padahal pria itu juga baru sembuh.

Navya turun dari brankar dan menghampiri suaminya. Ia menatap wajah Samuel yang terlihat lelah, "Sam, terima kasih ya. Kamu selalu ada di saat seperti ini, padahal aku tahu, kamu sebenarnya juga lelah," bisik Navya lembut.

"Mama..." panggil Agnes pelan ketika baru bangun.

Navya melirik kearah putrinya yang sudah terbangun. Navya kembali menghampiri Agnes, "Ada yang sakit, sayang?" tanya Navya.

Agnes menggeleng pelan, anak itu merentangkan tangannya yang meminta untuk dipeluk. Navya membawa putrinya ke dalam pelukan, "Tangan Nesa sakit, ma," lirih Agnes.

"Sabar ya, sayang. Nanti kalau Nesa udah sembuh pasti ngga sakit lagi tangannya," pungkas Navya dengan mengelus rambut anaknya yang lembut.

Agnes menatap sang papa yang tengah tertidur pulas, "Papa nda ke kantor mama?" tanya Agnes.

"Oh iya, hari ini papa ada meeting. Coba mama bangunin papa dulu ya," ucap Navya yang melepaskan pelukannya.

Navya menepuk pipi Samuel pelan, "Sam, bangun yuk. Hari ini kamu ke kantor ngga?" kata Navya seraya membangunkan suaminya.

Samuel bergumam pelan. Pria itu membuka matanya perlahan, ketika matanya sudah terbuka ia menatap istrinya yang tengah tersenyum kepada dirinya, "Bangun sayang." Navya mengelus kepala Samuel.

Samuel merubah posisinya menjadi duduk. Tubuhnya terasa sangat pegal karena tidur diatas sofa. Rasanya sangat remuk seluruh tulang-tulang Samuel.

"Jam berapa, Nay?" tanya Samuel pelan.

"Enam lewat sepuluh," jawab Navya.

Samuel bangkit dari sofa lalu masuk ke dalam kamar mandi yang berada di ruangan Agnes. Tak lama Samuel keluar dengan wajah yang basah. Dapat Navya tebak, kalau suaminya habis gosok gigi dan cuci muka.

Itu adalah rutinitas suaminya setiap pagi.

Samuel mengambil handphone miliknya yang berada diatas nakas, lalu mencari nomor Jordan. Pria itu menghubungi tangan kanannya, tak lama Jordan mengangkat panggilan dari atasannya.

"Jordan, tolong kamu cancel semua meeting saya untuk tiga hari ke depan. Saya tidak bisa masuk ke kantor selama tiga hari, anak saya sakit," ucap Samuel.

Navya menatap suaminya, ia merasa bingung kenapa Samuel harus membatalkan meeting? Padahal ada dirinya yang bisa menjaga putri mereka.

"Tapi tuan, client anda yang dari Jepang tidak mau membatalkan meeting. Kalau kita membatalkan meeting kepada mereka, maka kerja sama kita akan putus dan dana yang sudah di keluarkan Narendra'Group akan hilang," ucap Jordan dari sebrang sana.

NAVYA: Secreet WifeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora