NSW: Posesif Dad

765 79 21
                                    

⚠️WARNING‼️‼️

PART INI MENGANDUNG KATA-KATA KASAR, VULGAR, DAN ADEGAN DEWASA‼️

Tolong yang belum cukup umur harap di skip aja‼️


Samuel  kembali ke kamar utamanya. Navya yang baru saja selesai menyisir rambutnya pun melirik ke arah sang suami yang baru saja kembali ke kamar, dan Samuel kembali ke kamar tepat jam sebelas malam.

Pria itu duduk dipinggir ranjang tidur mereka. Navya meletakan kembali sisirnya lalu beranjak dari duduknya, ia menghampiri suaminya.

"Kok baru balik ke kamar? Tadi katanya cuman sebentar aja," tanya Navya yang berdiri dihadapan suaminya.

Samuel menarik pergelangan tangan istrinya, ia membawa Navya duduk diatas pangkuannya. "Ayah sama Papamu ajak aku main billiard tadi. Aku ngga bisa nolak juga, tapi tadi aku tinggalin aja mereka karena kayaknya mereka masih lama ngobrolnya," jawab Samuel.

Kening Navya mengerut. "Mereka masih ngobrol? Sudah jam sebelas malam lho ini," heran Navya. Entah apa yang dibicarakan para lelaki itu.

Samuel hanya tersenyum. Ia memeluk pinggang istrinya dengan erat, kepala Samuel ia sandarkan di dada istrinya.

"Besok kita berkuda, kamu yakin mau ikut?" bisik Samuel.

Ya, agenda kegiatan keluarga mereka besok adalah menunggang kuda. Itu semua adalah ide dari kakak ipar Samuel. Alka dan Silla ingin menunggang kuda, mengingat menunggang kuda adalah hobby yang sering di lakukan keluarga Beatarisa sejak dulu.

Navya mengelus kepala suaminya. "Iya. Aku kamu khawatir sama aku?"

"Jelas. Kamu lagi hamil, aku takut kamu dan baby kenapa-napa," rengek Samuel.

Navya tertawa kecil mendengar perkataan suaminya. Samuel terlalu meremehkan dirinya, padahal dia tahu kalau istrinya itu kuat.

"Kamu terlalu meremehkan aku, Sam. Aku ini kuat, sudah pasti anak kita juga kuat," pungkas Navya.

Samuel mendongakkan kepalanya. Tatapan mereka berdua saling bertemu. "Sayang, aku ngga ada remehin kamu. Aku hanya khawatir, lagipula kandunganmu itu masih muda dan rentan keguguran," ucap Samuel serius.

"Aku tahu, tapi kamu tenang aja, ya? Aku pasti gapapa. Kamu juga bakal selalu ada disamping aku, kan?" Samuel menjawab dengan anggukkan cepat.

"Pasti dong. Aku akan selalu melindungi kamu dan anak kita," kata Samuel dengan semangat.

Navya mengulumkan senyumannya. Tangannya mengelus pipi Samuel dengan lembut, ia memberikan ciuman singkat di bibir Samuel.

Samuel terdiam sejenak dengan tingkah istrinya barusan. Jika dia perhatiin, semakin ke sini istrinya semakin berani memulai mencium dirinya terlebih dahulu. Kalau dulu dia selalu yang memulai.

NAVYA: Secreet WifeWhere stories live. Discover now