NSW: Hilang?

2.2K 180 25
                                    

Holla, selamat malam semua. Bagaimana kabar kalian? Dan puasa pertamanya? Semoga kalian semua selalu dalam keadaan baik ya😻

Jangan lupa tinggalkan vote dan komen! Kalau 65 vote, 20 komen lebih aku cepet update. Kalau belum sampai target aku nda mau update...

*******

HAPPY READING!

S

amuel keluar dari walk in closetnya, pria itu sudah siap dengan pakaian formalnya. Hari ini dia akan pergi ke kantor. Dia mulai bekerja sebulan yang lalu seraya melanjutkan misi memecahkan teka-teki kematian Abel yang hingga saat ini belum selesai juga.

Kening Samuel mengerut melihat istrinya yang belum siap, padahal Navya masih masa magang sebagai sekertarisnya. "Nay, kok belum siap?" tanya Samuel yang menghampiri istrinya.

Navya tersenyum kepada suaminya. "Aku hari ini izin dulu ya. Ayah kabarin aku tadi, katanya ada misi untuk aku," jawab Navya yang membuat Samuel bingung.

"Misi apa?"

"Membunuh pengkhianat yang sudah menghancurkan beberapa perusahaan ayah," kata Navya.

Bola mata Samuel terbelalak. "Hancur? Maksudnya apa?" kaget Samuel. Dia sama sekali tidak mengetahui berita tersebut, bahkan sang ayah tak ada bilang apa-apa kepadanya.

Navya mengelus lengan suaminya. "Iya, lima perusahaan ayah di bakar oleh seseorang yang berkhianat kepada ayah. Bukan hanya dibakar, tapi data rahasia perusahaan ayah juga dijual dengan harga tinggi kepada semua saingan bisnis ayah, termasuk jual ke papa aku," jelas Navya.

Samuel menggeram marah, dia tak suka dikhianati. Siapa pun orang yang berani bermain-main dengan keluarga Narendra, maka hidupnya tak akan Samuel biarkan tenang. Pria itu mengepalkan kedua tangannya, Navya yang melihat suaminya sudah emosi pun memeluk tubuh Samuel dengan erat dari samping.

Wanita mengelus punggung Samuel lembut yang membuat emosi Samuel yang tadinya memuncak, kini mereda. "Don't worry. Aku yang akan membunuh semua hama itu, kamu tenang aja ya?" bisik Navya lembut.

Pandangan Samuel dan Navya bertemu. Samuel khawatir, perasaannya mendadak tidak enak, dan hatinya berat untuk mengizinkan istrinya menjalankan misi ini. Tangan Navya mengelus pipi Samuel lembut.

"Aku akan pulang dengan selamat, promise," kata Navya dengan tersenyum manis.

"Promise! Kamu harus pulang tanpa ada lecet sedikit pun, jika satu luka aja aku lihat, maka aku akan meminta kepada ayah untuk kamu berhenti menjadi seorang mata-mata!" tegas Samuel yang tidak akan main-main.

Navya mengangguk pelan. "Iya sayang. Kamu lupa siapa istrimu? Navya Beatarisa yang sudah kebal dengan kekerasan apapun hehehe," kekeh Navya.

Samuel menarik Navya ke dalam dekapannya. Pria itu mencium pipi Navya sekilas. "Istriku tidak lemah. Kamu wanita kuat, Nay," bisik Samuel lembut.

NAVYA: Secreet WifeWhere stories live. Discover now