NSW: Jangan Hina, Camila

849 84 135
                                    

Navya memandang putrinya yang tengah tertidur nyenyak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Navya memandang putrinya yang tengah tertidur nyenyak. Ia habis membacakan buku dongeng untuk anaknya sebelum tidur, dan itu adalah rutinitas malamnya dengan Samuel. Mereka berdua sendiri yang akan memastikan bahwa anak mereka sudah tidur nyenyak.

Samuel mengelus rambut tebal putrinya. Ia dan Navya duduk disisi kanan dan kiri putri mereka. Wajah putri mereka dominan Samuel, namun memiliki bola mata dan rambut yang mirip Navya.

"Dia tumbuh menjadi anak yang cantik," ucap Samuel lembut.

"Ya. Bahkan rasanya tak terasa kalau sekarang anak kita sudah besar, dia sudah sekolah dan akan mempunyai adik," timpal Navya.

Samuel menatap istrinya. Tangannya terulur menyentuh telapak tangan Navya. Tatapan keduanya saling bertemu, mereka saling melemparkan senyuman. Samuel tersenyum lembut, senyuman yang tak pernah dia tunjukkan kepada siapapun, kecuali Navya dan putrinya.

Bahkan Ayah dan Bundanya pun tak pernah melihat senyuman Samuel yang begitu lembut.

"Ayo kita ke kamar. Nesa sudah tidur pulas," kata Samuel dengan berbisik.

Navya mengangguk pelan. Ia dan Samuel mengecup pipi putri mereka dengan lembut, dan Samuel membenarkan selimut putrinya memastikan bahwa Agnes tidak akan kedinginan. Navya pun sudah mengatur suhu AC yang pas.

Keduanya keluar dari kamar Agnes lalu kembali ke kamar utama yang tak jauh dari kamar putri mereka.

Saat sudah di kamar Navya menatap suaminya. Dia teringat sesuatu, dia teringat dengan pembicaraannya dengan Sean siang tadi. Ketika dia ingin pergi ke kantin perusahaan tak sengaja bertemu dengan kekasih sahabatnya.

"Sam, tadi aku sama Sean bertemu," celetuk Navya.

Samuel menatap istrinya, dahinya mengerut. Sesuatu mengganggu hati Samuel, dia takut sahabatnya melakukan hal tak baik kepada istrinya. Mengingat keadaan belum kembali seperti semula, di mana para sahabatnya masih tak terima dengan fakta yang mereka dengar tentang kematian Abel.

"Dia nggak sakitin kamu, kan?" tanya Samuel.

Navya menggelengkan kepalanya. "Justru dia minta maaf dan menanyakan soal masa lalu itu."

"Dia tanya apa?" Sejujurnya, Samuel pun sangat penasaran dengan kejadian kematian Abel yang sebenarnya.

Tetapi dia tak mau membahas karena para sahabatnya belum bisa diajak bertemu dengan Ayahnya.

Flashback on...

Navya memasuki area kantin perusahaan. Saat dia pergi ke kantin suasana kantin begitu ramai karena masih jam istirahat, ia berniat membeli sesuatu untuk dia makan di ruangan suaminya. Navya melangkah menuju penjual cemilan.

"Nay..."

Langkah Navya terhenti ketika mendengar namanya disebut. Dia menatap ke arah sumber suara, dan matanya tertuju kepada Sean yang duduk sendirian. Sean memberikan isyarat kepada Navya untuk menghampirinya.

NAVYA: Secreet WifeWhere stories live. Discover now