NSW: Don't Leave Me

1.8K 177 109
                                    

Jangan lupa tinggalkan vote dan komen! Kalau 80 vote, 40 komen lebih aku cepet update. Kalau belum sampai target aku nda mau update...

Kalau komennya ngga sesuai target aku undur lagi up-nya.

Next? Spam "💐"

Sean berjalan di lorong apartemen. Pria itu baru saja pulang dari kantor setelah bekerja seharian. Pekerjaan yang sangat banyak sehingga membuatnya pulang telat, padahal para sahabatnya sudah pulang sejak sore. Namun, Sean tak mau pulang sebelum kerjaannya selesai.

Pria itu membuka pintu apartemennya dengan memasukkan pin. Ketika dia masuk melihat keadaan apartemen yang sangat bersih, padahal tadi pagi ketika dia ingin berangkat apartemennya sangat berantakan.

Sean mencium bau masakan dari arah dapur. Sudut bibir pria itu terangkat, dia tahu siapa yang melakukan semua ini. Sean pun pergi ke dapur dan melihat seorang gadis yang sedang memasak.

Sean menghampiri kekasihnya yang sedang masak lalu memeluk gadis itu dari belakang.

Camila yang sedang memasak pun terlonjak kaget. "Sean! Kamu bikin aku kaget aja si." Mila melepaskan pelukannya. Ia menatap kekasihnya.

Cup!

Sean mengecup pipi Mila sekilas. "Kapan dateng hm?" tanya Sean.

"Sore tadi. Kamu kok pulang telat?" ucap Mila dengan melanjutkan kegiatan masaknya yang sempat tertunda karena ulah Sean.

"Aku selesain pekerjaan dulu tadi. Kamu tahu aku gimana 'kan?" Mila mengangguk paham. Jelas dia tahu.

Sean tipikal orang yang tidak bisa meninggalkan pekerjaan begitu saja. Sean menuangkan air ke dalam gelasnya lalu dia minum hingga habis. Setelah minum Sean melepaskan jas kerjanya, dan menggulung lengan kemeja putihnya.

"Aku bantu sini," kata Sean.

Mila menggelengkan kepalanya. "No! Kamu lebih baik mandi, biar aku aja," tolak Mila secara halus.

"Tidak ada penolakan, Mrs Malvenio," bisik Sean tepat ditelinga Mila.

Gadis terdiam mendengar bisikan kekasihnya. Pipi Mila memerah. Sean yang melihat kekasihnya pun terkekeh pelan. "Baru dibilang gitu langsung salting, gimana aku nikahin kamu?" ujar Sean.

Mila menatap kekasihnya. "Apa si," elak Mila dengan menggunakan nada ketus.

Akhirnya, mereka pun masak bersama. Sean membantu Mila dengan memotong wortel menjadi kecil. Sedangkan Mila sibuk mengaduk masakannya agar tidak gosong.

Diam-diam Sean memperhatikan kekasihnya yang sedang memasak dengan rambut yang di cepol asal, dan Mila menggunakan celemek agar tidak membuat kotor baju. Sean tersenyum. Entah kenapa dia selalu merasa nyaman dan hangat setiap Mila berada di dekatnya.

Sean tak pernah merasakan kehangatan seperti ini setiap kali dia pulang ke apartemen. Terakhir, saat dia masih tinggal dengan keluarga Narendra. 

Namun sekarang kekasihnya yang selalu menyambut dia pulang.

NAVYA: Secreet WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang