NSW: Klinik

1.6K 165 35
                                    

Jangan lupa tinggalkan vote dan komen! Kalau 75 vote, 30 komen lebih aku cepet update. Kalau belum sampai target aku nda mau update...

Navya kembali ke perusahaan Narendra setelah ia bertemu dengan teman-temannya di restoran dekat kantor. Navya memasuki lift, wanita menatap ponselnya yang sejak tadi tidak ia buka. Keningnya mengerut saat melihat pesan dari Samuel.

My Husband
Sayang, nanti kalau kamu udah selesai makannya balik ke kantor ya. Nanti jam dua kita ada meeting diluar.

Navya menepuk jidatnya, ia lupa kalau sebentar lagi akan ada meeting. Saat pintu lift sudah terbuka Navya langsung pergi ke ruangannya untuk mengecek berkas-berkas yang akan dibawa ke meeting.

Regal yang baru saja keluar dari ruangannya tak sengaja melihat Navya berjalan dengan terburu-buru. "Kenapa tuh anak?" gumam Regal.

Di dalam ruangan Navya pun langsung menyiapkan semua berkas penting untuk meeting nanti. Wanita itu kembali mengecek berkas mana yang harus Samuel tanda tangan hari ini. "Cuma dua ini aja. Semoga ngga ada yang ketinggalan," ujar Navya.

Di ruangan Samuel, pria itu tengah berkutat dengan layar laptop-nya. Samuel memijat pangkal hidungnya. Dia pusing melihat banyak kerjaan yang tidak kunjung selesai. Jordan yang berada di hadapan Samuel ikut membantu pria itu mengurus berkas yang tidak sempat Samuel cek.

Jordan menatap atasannya. "Tuan, apa kontrak kerja sama dengan perusahaan saudara dari Amberly belum anda tanda tangan?" celetuk Jordan.

Kegiatan Samuel terhenti. Ia menatap kearah Jordan sekilas. Samuel menghela nafas panjang. "Sejujurnya, aku sangat ragu untuk menerimanya. Walaupun pemimpin perusahaan tersebut masih satu keluarga dengan Amberly," kata Samuel.

"Apa ada masalah, Tuan?"

Samuel menggeleng. "Tidak. Aku masih belum yakin saja. Kamu tinggalkan saja berkas itu diatas meja, saya akan mempertimbangkan nanti bersama ayah." Jordan mengangguk patuh.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat pandangan Jordan teralih. Jordan bangkit dari duduknya dan pergi menuju pintu ruangan Samuel. Ia membuka pintu ruangan dan saat dia buka ada Navya yang berdiri di depan pintu.

Navya tersenyum kecil.

"Silakan masuk, Nyonya." Navya mengangguk pelan lalu masuk ke dalam ruangan suaminya.

Samuel melirik kearah pintu dan melihat keberadaan istrinya. "Nay, kamu udah kembali. Bagaimana makan siangnya?" ucap Samuel lembut.

"Ya, gitu deh. Oh ya, ini berkas yang harus kamu tanda tangan." Navya memberikan dua map merah kepada Samuel.

Samuel menerima map yang diberikan oleh Navya. Jordan berdeham pelan yang membuat pandangan mereka teralih kepadanya. "Kalau begitu saya pamit. Saya akan siapkan mobil untuk pergi ke lokasi meeting," ujar Jordan.

NAVYA: Secreet WifeWhere stories live. Discover now