••14°°

59.4K 4.8K 198
                                    

••°°precious baby°°••








Lavin melajukan motornya ke arah gerbang tinggi mansion milik keluarganya, bertepatan dengan seorang penjaga membuka gerbang tinggi tersebut karena melihat tuan muda dan tuan kecilnya yg akan memasuki mansion.

Lavin memberhentikan motor, menyerngit bingung saat matanya mendapati beberapa mobil mewah yg berleret di halaman depan mansion.
Dia tau mobil siapa itu,dengan pelan
Lavin turun dari motor.

Mengangkat sang adik dengan pelan kegendongan koala nya.
Ley tidak terganggu sedikitpun saat perjalanan pulang,sangat enteng tertidur dengan lelap.

Lavin memasuki pintu masuk yang langsung berhadapan dengan ruang utama,kakinya melangkah ke atas tanpa memperdulikan berbagai tatapan dari mereka yg duduk di ruang utama.

Lavin memasuki kamar miliknya, menidurkan sang adik di atas kasur dengan pelan,berharap si kecil itu tak terganggu.

Namun saat Lavin menyelimuti sang adik,anak itu Malah bergerak gelisah karena terganggu.

"Sttt tidurlah ley"Lavin mengusap dada ley dengan lembut,membuat ley yg tadi gelisah kembali tenang dengan bibirnya mengerucut lucu,Lavin terkekeh mencium sekilas bibir mungil ley tak lupa meletakkan dua guling di kanan kiri sang adik agar tidak terjatuh karena tidur ley cukup berantakan,sebelum bangkit menuju kamar mandi dia merasa gerah dan ingin menyegarkan tubuhnya terlebih dahulu.

Saat Lavin sudah memasuki kamar mandi,dari luar seorang pemuda memasuki kamar lavin,berjalan ke arah kasur dimana si kecil ley tertidur dengan lelap tanpa terganggu sedikitpun.

Sosok tegap itu duduk di tepi kasur, tubuhnya merunduk lebih dekat ke arah ley,mencium pipi bulat itu dengan lembut mencium wangi bayi yg menguap dari tubuh si mungil ley.

"Aku merindukanmu"
Sosok itu mengecup kening ley dengan hangat,tubuhnya mulai bangkit dan berjalan keluar kamar bertepatan saat Lavin selesai dari acara bersih-bersih nya.

Lavin terkekeh melihat ke arah sang adik yg tidurnya sudah berubah,sebelum kekamar mandi adiknya tidur telentang dengan dua tangan kecilnya yg berada di samping kepala,sedangkan sekarang anak itu tidur meringkuk seperti bayi dalam kandungan di tambah jempol kecil itu sudah berada di dalam goa basah si kecil.

Lavin mengambil handphone nya yg berada di dalam tas,mengecek nya sebentar dan ya disana terdapat banyaknya panggilan tak terjawab dan SMS dari sang mommy,pesan yg berisikan agar Lavin memberikan ley susu,handphone nya sengaja dimatikan oleh Lavin sebelum berangkat dari rumah menuju kampus tadi pagi.

"Ughh ha hum..apa..."
Lavin tersentak mendengar gumaman dari arah kasur,saat menatap kesana ley masih tertidur dengan kaki yg yg bergerak menyingkap selimut.
Lavin kembali di buat gemas oleh tingkah manis si kecil itu,bahkan saat tidurpun masih saja bertingkah gemas.

Kakinya melangkah ke arah sang adik,matanya memandang ley dengan lekat membayangkan bagaimana sikapnya dahulu kepada adiknya ini.

Menghela nafas berat dengan tangan yg mengusap Surai hitam ley dengan lembut.

"Jika abang bisa mengubah waktu,abang tidak akan menyakiti mu baby"

"Abang minta maaf ley..."

"Uhhg"
Lavin menghentikan usapannya,digantikan dengan usapan di pipi bulat ley yg sudah menggeliat pertanda akan bangun dari tidurnya.

Saat tangan kecil itu akan mengusap matanya,namun dihalangi oleh tangan besar milik Lavin.

"Jangan kebiasaan mengucek mata mu"
Ley hanya diam dengan mata yg sesekali terpejam karena cahaya yg membias dari luar.

precious baby (✓)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin