••35°°

34.1K 3.8K 429
                                    

••°°precious baby°°••



Ley cemberut di tepian kolam,saat asik-asiknya berenang dengan lavin,tiba-tiba Leonard menghampirinya dan menyuruh mereka untuk menyudahi acara berenang.

Sedangkan abangnya masih asik berenang kesana kemari,melupakan dirinya yang sedang menatap harap ke arah sang Abang agar dirinya kembali di ajak berenang,jika berenang sendiri sudah tentu saja dia akan terbenam.

"Jangan cemberut,udah lama kan berenangnya" pungkas Leonard yang berjongkok di samping ley yang masih cemberut.

"Mana ada lama,olang masih belum puas kok" sanggah ley saat tubuhnya di angkat oleh leonard dan di berdirikan di atas kursi,dengan telaten pria 4 anak itu membuka singlet dan celana dalam ley,kemudian melilitkan handuk lembut di tubuh kecil itu.

"Tapi besok boleh belenang lagi kan?" Tanya ley yang membuat leonard menatap tajam ke arah ley "tidak ada,biar Daddy datarkan saja kolam itu nanti,biar tidak ada kolam lagi" ancam Leonard,sehingga membuat ley langsung terdiam di gendongan menyamping daddynya.

"Gantinya sekarang mandi di kamar mandi,bisa demam nanti kalau lama-lama mandi di kolam" ujar Leonard mengangkat tubuh yang sudah terlilit handuk,dan membawanya ke dalam,meninggalkan Mavin yang baru keluar dari kolam berenang.

Sedangkan di dalam,sudah terdapat 8 orang berbeda umur yang membuat ley menatap mereka bingung "siapa lagi tuh,balu pulang kelja makan dulu balu main,ley kalau mau main disuluh makan dulu" oceh si kecil cukup keras,tadi teman-teman abangnya,sekarang datang lagi empat orang pria seumuran daddynya.

Leonard hanya diam dan berlalu ke lantai atas,Dimana kamar berada,dia akan memandikan ley terlebih dahulu,baru menemui ke empat temannya yang masih terdiam seperti orang gila.

"Sejak kapan anak bungsunya mau digendong?" tanya Gerald dengan bingung,yang dia tau anak bungsu dari Leonard itu memiliki tubuh yang tidak sekecil barusan yang dia lihat. "mana ku tau" pungkas pria di samping kanan Gerald.

"Aku tidak bertanya padamu bung" sengit Gerald ke arah Veldon,ayah dari Vander itu juga ikut menatap sengit ke arah Gerald.

"Tidak tau malu,bisakah kalian sopan di rumah orang?" Sindir Kendrick,jika dibandingkan dengan ke empat temannya,Kendrick memiliki mulut terpedas,berbeda dengan gilden yang merupakan anak dari Kendrick,gilden merupakan pemuda dingin yang lebih banyak diam tanpa banyak ucapan.

"Sudahlah,suara kalian membuat orang pusing,lebih baik kalian tidak datang tadi, menyebalkan!" Ujar ayah dari Gabriel,pria itu bersandar malas sembari memainkan gawai Yang berada di tangannya,meskipun bukan di kantor,Dante tetap mengerjakan pekerjaannya dimanapun berada.

"Kami menelfon bukan untuk kalian berdebat disini" vander sungguh jengah jika sudah berkumpul dengan rekan kerja ayahnya ini,tidak tau tempat untuk berdebat setiap saat.

Di lantai atas Leonard mulai turun ke bawah dengan ley digendongannya,si mungil terlihat manis dengan setelan bajunya,celana pendek dengan baju kaus bermotif beruang putih di dada,tak lupa dengan rambut panjangnya dibuat seperti tangkai apel.

"Langsung saja keruangan ku,kita bicarakan di disana,ley bersama mereka sebentar,Daddy ingin bicara dengan paman-paman ini dulu ya" pinta Leonard dan memberikan ley ke arah gilden yang lebih dekat dari mereka berdiri.

Gilden yang disebut dengan cepat membawa tubuh wangi ley kegendongan,tak lupa mencium pipi dan bibir mungil ley sekilas.
"Kau lancang sekali" sindir archer yang cukup tak suka saat Gilden lebih pertama mendapatkan ciuman dari si mungil,meskipun bukan ley langsung yang menciumnya.

Sedangkan ley hanya diam tanpa mengeluarkan suara,jika hanya ada empat pemuda yang belum terlalu dekat dengannya,ley cukup merasa terintimidasi,apa lagi dengan orang lain yang memiliki tatapan tajam ini.

"Kenapa hanya diam hm?Abang melihatmu tadi terus berbicara" ley menatap ke arah Gilden 'ya karena gak ada Daddy dan abang gw lontong!mana cium cium lagi!' jawab ley cukup di dalam hati,kalau langsung dia tidak berani.

"Ley..ley mau tulun" Gilden tertawa saat mendengar suara kecil nan lembut milik ley,tadi saja saat bersama Lavin atau paman Leonard suara ley terdengar keras,sekarang si mungil ini hanya mencicipi seperti anak kucing.

"Disini saja,memang mau kemana?" Lanjut Gabriel yang langsung berjalan mendekat,sehingga sekarang ley di apit oleh dua orang,dengan Gilden yang sedang menggendong nya koala,dan Gabriel yang berada depan Gilden.

Ley merinding dibuatnya,saat Gabriel mencium pundak ley yang sedikit terbuka,karena memakai baju yang kebesaran,jika mommy nya,atau bibi Yeri pasti memakaikan nya baju panjang setelah mandi,tapi ini daddynya,yang terlihat bagus dan menarik di mata pria itu lah yang akan dipakaikan.

Ley melihat disana mommy nya berjalan dari arah dapur,dengan ini ley memiliki kesempatan agar terlepas dari teman-teman abangnya ini "mommy..ley sini!" Teriaknya cukup nyaring,membuat Lena yang tadi baru keluar dari dapur,langsung berjalan ke arah ley yang sedang di gendong oleh teman anaknya.

"Loh ada kalian disini,sejak kapan?" Tanya Lena dengan senyuman lembut,sudah lama dirinya tak melihat teman-teman anaknya ini,sebab mereka juga tidak terlalu sering datang kesini "tidak terlalu lama mom,kami baju saja sampai,apa kabar?"

Lena tersenyum saat archer menyapanya. "mommy baik,kalian semua juga baik kan?" Archer dan yang lain hanya mengangguk menjawab pertanyaan dari lena,mereka terbiasa memanggil Lena dengan sebutan mommy,sama dengan panggilan Lavin kepada Lena,itupun Lena yang menyuruh.

Sekarang Lena menatap ke arah ley yang berada di gendongan Gilden,mata anaknya terlihat seperti berharap kepadanya "kenapa sayang?ley panggil mommy?" Tanya Lena dimana ley sekarang sudah mengangkat tangannya agar di gendong oleh lena "gendong mommy" pinta si mungil dan tentu saja dengan pelan Lena mengambil ley dari Gilden.

Archer, Gabriel dan Vander tersenyum mengejek ke arah Gilden,jika begini baru yang namanya adil.

"Kenapa hm?Abang Lavin kemana?"

"Gak tau,masih mandi di kolam kali,udah dilalang sama Daddy tadi,jangan lama-lama mandi di kolam,masih aja tidak mau mendengalkan,ley saja udah selesai mandinya" crocos ley tanpa sadar,membuat Gabriel dan yang lain menahan senyum,lihat tadi saja ley seperti anak kucing saat bersama mereka.

"Kalian mau mommy buatin jus buah?" Tanya Lena kepada ke empat pemuda tampan yang sudah memilih duduk itu "iya mau,ley mau jus jeluk campur semangka saja ya mommy" Lena terkeke mendengar permintaan ley,mana ada jeruk di campur semangka.

"Yaudah tapi ley tunggu disini,oke?" Ley menggeleng ribut, tangannya dengan erat melingkar di leher Lena, Vander yang melihat itu langsung mengambil alih tubuh ley dari Lena.

"Biar ley bersama ku mom" ujar Vander dan Lena yang mendapati kesempatan itu langsung berlalu kedapur,untuk membuatkan jus yang diminta oleh ley tak lupa untuk ke empat pemuda itu.

Cup!

"Kenapa diam lagi hm,tadi saja berani berbicara banyak kucing kecil.." kata Vander dan mencuri ciuman di bibir ley,merasa senang saat ley sekarang berada di pangkuannya.

"kucing?maksud Abang ley belbulu gitu?" Jawab ley cemberut,kenapa dia disamakan seperti kucing kecil.

















Semakin banyak part nya,semakin kurang peminatnya huhu🗿

Tbc

precious baby (✓)Where stories live. Discover now