••16°°

51.8K 4.4K 269
                                    


••°°precious baby°°••










Cukup lama sepasang ayah dan anak itu tertidur,bahkan sekarang telah menunjukkan pukul 5 sore,berarti sudah 4 jam tertidur.

Biasanya Leonard sangat jarang untuk tidur siang,namun sekarang dia bahkan tertidur selama 4 jam bersama anaknya.

Mata tajam itu mulai terbuka pelan,menatap ke arah samping dimana ley yg masih tertidur dengan memeluk lengannya.

Leonard mencium pipi ley lembut, memandang wajah manis itu beberapa saat,jika diperhatikan,ley sama sekali tidak mirip dengannya sedikitpun,semua kopian dari Lena.
Jika Lena memiliki wajah tegas nan cantik,sedangkan ley memiliki fitur wajah lembut nan cantik meskipun dia laki-laki,jika orang lain yg melihat ley sekilas,mungkin mereka mengira ley anak perempuan karena parasnya nan elok.

Leonard terkekeh saat ley membelakangi nya,bahkan anak itu kembali memberingkuk dengan memeluk selimut yg ada di sampingnya.

Leonard membalikkan tubuh ley seperti semula"Ley bangun"namun tak ada respon dari si mungil yg tidurnya masih pulas.

Tangannya menangkup pipi sang anak"Ley bangun,jika tidak Daddy akan meninggalkan mu"
Masih tidak ada respon apapun dari ley,dia tau jika anak itu mendengarkan.

"Baiklah,Daddy akan pergi bersama mommy"

"Daddy!!"ley yg mendengarkan ucapan Leonard yg ingin meninggalkan nya langsung terduduk.

Leonard kaget,dia tak menyangka jika ucapannya membuat anaknya terkejut"hey hey..ley Daddy disini"
Melihat mata bulat anaknya yg meliar,membuat dirinya tak tega.

"Ugh mommy!!"ley berdiri dari kasur dengan linglung,jika tidak di tangkap oleh Leonard,mungkin saja anak itu sudah terjerembab dari atas kasur.

"Sttt tenanglah,mommy tidak pergi"
Anak itu mulai tenang, jantungnya berdegup kencang,itu dapat di rasakan oleh Leonard karena ley berada di pangkuannya.

Ley mendongak "Amy~"ucapnya dengan suara lirih,dia terkejut saat daddynya mengatakan dia akan ditinggalkan.

Tangan besar itu mengusap kening ley yg berpeluh"Tidak papa,Daddy disini"
Jika reaksi ley seperti ini,dia tidak akan melakukan nya lagi.

"Maaf sayang..kamu kaget hm?"
Tanya nya dengan lembut,sembari mengusap punggung kecil anaknya dengan pelan.

Ley mengangguk lemah"Daddy jangan malah"ujarnya membuat Leonard tertegun,disini dirinya lah yg salah,berlaku kasar membuat anaknya ketakutan.

" baiklah,ingat jangan mengulangi nya lagi, berteriak kepada orang lebih tua,itu tidak sopan, mengerti?"
Ley mengangguk,tangannya memeluk leher Leonard, menyandarkan pipinya senyaman mungkin.

"Tangan ley sakit tadi"ujarnya lirih,membuat hati Leonard merasa tidak karuan,kenapa suara lirih sang anak membuat hatinya jatuh.

"Maafkan daddy"ujar Leonard sungguh,beginilah emosinya dari dulu,hanya dengan ley kemarahan mulai teredam.

"Ley maafkan Daddy,tapi nanti kepasal"
Leonard menatap ley Lamat,apa anaknya ini bisa,tidak memikirkan pasar?dari tadi pembahasannya hanya pasar dan pasar.

"Pasarnya sudah tutup sekarang,sudah sore"

Ley merenggut tak suka "pasti belum tutup"

"Lain kali saja perginya,sekarang mandi"kata Leonard yang mendapat gelengan dari ley.

"Dingin"rengeknya dan kembali menyimpan kedua tangannya di dada sang Daddy.

"Tidak dingin,Daddy siapkan air hangat" ley tetap menggeleng,dia tidak mau,mending tidur pikir anak itu.

"Jangan mulai,Daddy marah loh,kalau ley tidak nurut"

Ley mendongak menatap mata Leonard dengan polos "jangan malah telus,nanti cepat kaya"

Leonard menyerngit, terkadang ucapan anaknya seperti bayi yang tidak dapat dimengerti.

"Kaya akan dosa maksud ley tuh"
Leonard mengurut keningnya yang terasa pusing,lain kali dia akan lebih paham ucapan ley yang menurutnya terkadang terlalu random,entah dimana anak itu belajar hal yang seperti itu.

Leonard mengangguk saja "Sekarang kita mandi,oke?"

"Uhm"

Leoanrd menatap ley dengan matanya yg memang tajam"jawab dengan benar"

Mata bulat itu kembali berembun,bibirnya mencebik diiringin dengan tangisan lirih.
'maraah terus maraaah terus' ujarnya dalam hati.

Leonard menghela nafas"Jangan menangis"
Kata Leonard menenangkan ley,sekarang dia paham,jika Sekarang kondisi hati ley jika bangun tidur akan kurang baik.

Hanya itu yang menurut Leonard kesamaan mereka.

Sedangkan disisi ley anak itu terus menangis,bangun tidur karena kaget dapat membuat moodnya tidak bagus.

Cukup 5 menit Leonard menenangkan suasana hati ley,bahkan anak itu sekarang kembali berwajah cerah, terlihat dari tangan kecilnya yg aktif memainkan telinga Leonard.

Leonard menatap jam yg menunjukkan pukul 5 sore"Sekarang kita mandi" merasa suasana hati anaknya sudah membaik,Leonard membawa langkahnya menuju kamar mandi.

"Ley mau mandi sendili Daddy"ujar ley yang masih memainkan telinga Leonard.

Leonard diam tak menjawab,membuat ley memberhentikan tangannya dari telinga Leonard.

"Daddy tidak dengal ley?ley ngomong loh ini sama Daddy"

Bibir Leonard berkedut,kenapa setiap kata yang keluar dari bibir kecil itu terdengar lucu di pendengaran nya "tidak"jawabnya singkat.

Ley hanya mendengus"ley sudah besal,lean saja mandi sendili tuh"ujarnya pelan,yang tidak membuat Leonard menuruti ucapan anak itu.

Leonard membuka pakaian dari tubuh ley, menyisakan celana dalam yg menutupi pow milik ley.

Ley menolak saat Leonard mengangkat nya ke dalam bathub,saat Leonard akan menurunkan tubuh kecil ley,anak itu langsung mengangkat kakinya agar tidak menyentuh air, seperti itu berulang kali.

Mata bulat itu tak lepas menatap mata tajam leoanrd"no dingin ailnya"ucapan ley membuat Leonard menghela nafas.

"Tidak dingin ley"Leonard memindahkan ley yg tadi mengangkat kedua bawah ketiak sang anak untuk dimasukkan ke dalam bathub,sekarang menjadi gendongan menyamping,dengan satu tangan menahan pantat si kecil yg hanya berbalut celana dalam.

"Sekarang mau nya apa?"tanya Leonard seakan pasrah,melihat reaksi sang anak yang hanya diam sambil memainkan telinga miliknya.

"Ley mau belenang di kolam,ayo belenang Daddy"pinta ley dengan suara antusiasnya.

Berbeda dengan leonard yang kembali berwajah datar,tanpa menyetujui permintaan ley yang ingin mandi di kolam berenang.

Yang benar saja,di luar mendung,ditambah sekarang sudah pukul 5 sore,tidak memungkinkan anak itu untuk berenang di luar.

Leonard memasukkan ley ke dalam bathub,membuat anak itu memberontak.
Untung Leonard memiliki tubuh yang kuat menahan rontaan tubuh ley yang tidak seberapa itu.

Ley yang didudukkan di dalam bathub mulai mencebik,hidungnya bahkan sudah memerah, tangannya tak melepaskan kerah baju leoanrd,jadilah anak itu seperti bergelayut di leher Leonard.

"Airnya bahkan hangat ley!lepas kerah Daddy"ley menggeleng tak mau,mata ber airnya memandang lekat ke arah Leonard.

Leoand menyentak tangan kecil ley sedikit kasar,lalu berdiri di samping bathub dari posisi jongkoknya tadi.

"Daddy tinggal"mata ley membulat saat melihat Leonard berjalan keluar meninggalkan nya, sedang tidak benar-benar pergi,dia hanya berdiri di belakang pintu,lagi pula dia tidak ada niat meninggalkan ley sendirian dikamar mandi.
Sebelum suara dentuman memasuki telinga Leonard dengan sangat jelas.

Bruk!!












Note'
Leogard/papa
Leonard/Daddy
Leozard/om


Tbc

precious baby (✓)Where stories live. Discover now