••32°°

35.2K 3.4K 149
                                    

~••°°precious baby°°••~






Mumpung Leonard tidak kekantor,pria itu menggunakan waktunya bersama dengan ley,bahkan dari tadi dirinya hanya menatap datar ke arah ley yang berguling-guling di atas karpet bulu di depan televisi.

Dari tadi ley terus merengek jika dirinya merasa kepanasan,padahal AC sudah menyala dari tadi,Leonard tau itu hanya akal-akalan dari anak itu.

Lena menghampiri ley dengan sebotol susu di tangannya,ley yang masih tidak mau diam,dari mengangkat kaki,tubuh yang di uget-ugetkan seperti ulat,bergelung bahkan berguling-guling Sampai ujung karpetpun sudah di lakukan oleh anak itu.

Leonard yang dari tadi memperingati,namun tak didengar lebih memilih diam dan hanya memperhatikan tingkah ley yang terlalu aktif.

"Ley ini minum susunya dulu,jangan guling-guling gitu dong sayang,nanti pusing loh" peringat Lena dan memberikan susu dalam botol tersebut kepada ley "thank you mommy" ley memasukkan ujung botol susunya tergesa-gesa,selain lelah dia juga merasa haus karena berguling-guling.

"Biarkan saja,manusia kalau keras kepala susah dibilangin" sindir Leonard yang tertuju ke arah ley yang sedang sibuk menghisap susunya,ley sudah berhenti dari berguling-guling karena sekarang anak itu sedang fokus meminum susu.

Ley bangkit dari tidurannya dan berjalan ke arah sang mommy,tak lupa melihat sekilas ke arah Leonard dengan tatapan juteknya.

Plop.

"Fufff mommy ley panas nih,mau minum es"
Pintanya dengan kedua tangan memegang botol susu miliknya.

Lena menatap ke arah Leonard yang masih menatap datar sang anak "sekarang lagi panas banget,jadi ley minum susu aja ya nak,kalau minum es nanti bisa demam" ley yang mendapatkan penolakan dari sang mommy menggelengkan kepalanya "panas kan lawannya dingin,sekalang ley lagi panas loh jadi halus minum yang dingin-dingin"

"Gak boleh"sela Leonard dengan mengalihkan matanya dari ley ke arah televisi yang menayangkan berita.

Ley yang tadi berdiri di depan Lena langsung mendekat dan mengangkat kedua tangannya membuat Lena sedikit bingung dengan apa yang dilakukan oleh sang anak "buka baju aja bial tidak gelah ya mommy" kata ley dengan masih mengangkat kedua tangannya agar Lena membantunya membukakan baju.

Lena hanya menurut dan membantu membukakan baju ley sehingga hanya menyisakan anak baju berwarna putih "udah sekarang tiduran sini" suruh Lena sambil menepuk pahanya agar ley bisa tiduran di pahanya.

"Ley tidak ngantuk" tolaknya dengan halus,botol susu yang dipegang tadi diletakkan di atas meja,setelahnya anak itu membuka celana panjang yang digunakannya dengan menyisakan celana pendek di atas lutut berwarna hitam.

Lena menyerngit "loh kok di buka sayang?"

"Ley panas mommy.." jawabnya tanpa melihat ke Lena yang hanya menghela nafas pasrah "coba deketan sini sama mommy" ley yang mendapat perintah langsung menghampiri mommy nya setelah selesai membuka celananya.

Lena dengan sigap memeriksa suhu tubuh ley dengan tangan yang di tempelkan dibeberapa tempat "tidak panas_" ujarnya lirih kemudian kembali menempelkan tangannya di dahi putih milik ley.

"Tidak panas juga" imbuh Lena yang mendapatkan tatapan bingung dari ley.

Leonard yang melihat tatapan lucu dari sang anak langsung merengkuh tubuh kecil ley kepangkuan nya,mencium pipi bulat lembut itu dengan sedikit brutal,tentu saja mendapatkan perlawanan dari si mungil.

precious baby (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang