••22°°

46.7K 4.1K 348
                                    

~••°° precious baby°°••~






Ley membawa langkahnya dengan senyuman bahagia ke belakang mansion,dia berhasil kabur dari pengawasan mommy nya,tadi dia meminta dibuatkan susu oleh sang mommy,setelah mommynya pergi,barulah ley dengan cepat beranjak dari tempatnya duduk di sofa depan tv.

Hanya ada mommy nya sekarang,karena yang lain sedang mengurusi keperluan masing-masing,ley juga merasa senang saat tidak ada Rean yang mencekcokinya,karena adiknya itu mungkin belum pulang sekolah.

Bibirnya tak lepas dari senandung ria yang menandakan bahwa anak itu benar-benar sedang bahagia bisa lepas dari pengawasan keluarga nya.

"Kemana kita sekalang..."ujarnya dengan pekikan tertahan,takut ada yang mendengar teriakannya nanti.

Saking senangnya anak itu malah semakin jauh berjalan kebelakang mansion,ley juga merasa senang saat dirinya dapat mengecoh bodyguard yang sedang pergi buang air kecil,maka ley menggunakan kesempatan itu untuk kabur.

Ley berhenti sejenak"Eitss Daddy tidak akan tau kan?"ujarnya sambil berfikir,kemudian mengedikkan bahunya acuh.

Anak itu terkekeh senang pasti daddynya tidak akan tau "hehe Daddy tidak akan tauuu hihihi.."

"Tidak tau apa!"

"Aaakk!itu hantuuuu.."

Leonard menatap datar tingkah ley yang sedang menutup mata dengan tangan yang menunjuk ke arah nya,tadi saat dirinya pulang dari kantor,dia langsung mencari keberadaan ley yang kata istrinya sedang menonton di ruang keluarga.

Namun saat dirinya sudah ada disana,ley malah tidak ada disana,jika tidak ada di disana,maka anaknya itu pasti berada di dapur.

Saat sudah berada di dapur, Leonard tidak menemukan siapapun disana,dimana bodyguard dan para maid?.

Lama dirinya terdiam di depan pantry sebelum matanya memandang keluar dapur,disana ley sedang berjalan dengan langkah riang entah ingin kemana.

Tidak tinggal diam dia langsung mengikuti langkah kaki ley dengan pelan,agar anak itu tidak kaget.
Dia dapat mendengar ocehan kecil dari bibir mungil sang anak,yang mengatakan tidak akan ada yang tau jika dirinya disini,tidak tau saja padahal dari tadi dirinya mengikuti anak itu.

"Sudah berani mengecoh sekarang ya?"
Ley yang mendengar suara berat di belakang nya langsung menghadap ke arah belakang,disana daddynya berdiri dengan masih mengenakan setelan kantor.

"Daddy..look disana ada kolam!"ujarnya mengalihkan kemarahan Leonard dengan menunjuk sebuah kolam.

Leonard yang di tarik mengeraskan tubuhnya,agar tidak bisa ditarik oleh sang anak "sudah minta izin sama mommy belum?" Tanya Leonard membuat ley berhenti menarik tangan Daddy nya itu.

Ley menggeleng "belom.."ujarnya sambil merengek.

Leonard menaikkan alisnya "kenapa tidak izin?"

"Soalnya nanti tidak di bolehin."jawab ley dengan cemberut.

Leonard dengan cepat menggendong sang anak dan berjalan kembali ke arah mansion.

"Coba fikir,jika kamu pergi keluar diam-diam lalu di culik,dan tidak ada yang tau,kemana kami akan mencari?"

Ley menggeleng,dia tidak mau diculik "ley tidak mau di culik Daddy..Daddy mau ley di culik?"
Tanya nya dengan bibir mencebik.

"Makanya jangan suka menghilang,kalau sudah hilang Daddy tidak akan mau mencari,Daddy biarkan tinggal dengan penculik itu"
Ley diam mencerna ucapan sang Daddy.

"Bisa main tidak?"tanyanya dengan wajah polos "menurut mu?"

"Menulut ley boleh..umm ley di kasih makan tidak Daddy?"

Leonard menggeleng "kamu yang di kasih makan ke harimau,mau?"

Anak itu menggeleng ribut mendengar tuturan dari daddynya itu "tidak mau!"
Ujarnya dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Leonard.

"Jangan ulang lagi,mommy bisa sedih kalau kamu hilang"bukan hanya Lena yang sedih jika sang anak hilang,dirinya mungkin bisa gila jika ley lepas dari tangannya.

"Daddy ayo ketempat mommy,mommy pasti Lindu dengan ley sekalang" Leonard terkekeh mencium puncak kepala sang anak "tau begitu masih dilakukan"kata Leonard yang hanya mendapatkan jawaban diam dari ley.

Saat Leonard melangkah ke dalam,disana sudah ada sang istri dengan wajah khawatirkan nya.

"Ley kemana saja tadi hm?mommy khawatir kalau ley menghilang seperti itu nak"ujar Lena dengan suara sedikit bergetar,apa lagi saat dirinya akan memberikan susu yang di minta ley,anak itu malah tidak ada di tempatnya.

Ley yang melihat wajah sendu Lena,langsung mengangkat tangannya agar Lena mengambilnya dari gendongan sang Daddy.

Lena yang melihat ley yang menggapainya langsung mengambil alih ley dari gendongan sang suami"Amy.."lirih ley merasa bersalah.

"Jangan ulangi lagi ya,mommy sedih kalau ley menghilang seperti itu"pinta Lena yang memang adanya,cukup lah dulu saat keberadaan ley menjadi bayangan di masa lalu,untuk saat ini itu tidak akan terjadi lagi.

"Ley dengar mommy nak?"tanya Lena yang dari tadi berbicara,namun hanya keterdiaman yang di dapat dari ley.

Ley menatap Lena dengan mata sayu "ley dengel,mommy jangan malah ya?"ujar ley tak lupa mata polos.

Lena tersenyum gemas,apa lagi melihat wajah sang anak yang sudah sayu "mommy tidak marah sayang"

"Biar aku gendong kekamar"Lena mengangguki perkataan Leonard,melihat anaknya yang sudah mengantuk membuat Lena langsung memindahkan ley kegendongan sang suami.

"Kamu mandi atau makan dulu?"tanya Lena Sebelum suaminya itu pergi ke atas.

"Aku mandi dulu setelah menidurkan ley di kamar" jawab Leonard dan di angguki oleh Lena,setelah itu Leonard langsung membawa sang anak ke atas untuk di tidurkan di kamar miliknya.

Leonard dengan pelan meletakkan tubuh ley di atas kasur, setelah merasa anaknya sudah nyaman barulah pria itu keluar dari kamar milik ley.

"Daddy!?Daddy.."
Baru dua langkah kakinya berjalan dari pintu,suara melengking ley membuat nya kembali memasuki pintu kamar itu.

Ley yang melihat daddynya berjalan ke arahnya langsung mengangkat tangannya "Daddy tinggalin ley sendili hiks"
Dengan cepat Leonard kembali meraih tubuh kecil yang sedikit bergetar itu kepangkuan nya.

"Sttt ley kenapa hm?"tanya nya dengan lembut.

Ley menatap Leonard dengan air mata menggenang "Daddy kenapa tinggalin ley sendili huhu" tanya nya dengan tangisan lirih.

"Daddy tidak meninggalkan mu,Daddy hanya ingin mandi,setelah itu kembali menemani ley disini"jawab Leonard dan mengelus lembut punggung sang anak.

"Sekarang tidur lagi,Daddy disini menemani ley"ujar Leonard kembali,namun ley menggelengkan karena dirinya tidak mengantuk lagi.

"Terus sekarang mau apa?"Leonard dengan sabar menjawab pertanyaan dari ley,agar anak itu menjadi lebih tenang,dia masih ingat jika bangun tidur mood anaknya akan menurun.

Ley menatap Leonard dengan mata polos ber air "Mau mandi,ley mau mandi belsama Daddy" Tanya nya dengan mata memohon tak lupa tangannya sudah menyusup di balik baju milik Leonard.

Selain suka memelintir telinga,ley juga suka mengorek atau mencubit perut kotak-kotak milik Daddy atau keluarga nya yang lain,berbeda dengan perlakuannya kepada Lena,ley hanya suka memegang rambut tergerai milik mommy nya itu.
















Kalian mau konflik nya yang gimana?
Mau ley die gak?☝️
Nanya doang...







Tbc

precious baby (✓)Where stories live. Discover now