x-part0.0

37.6K 2.9K 309
                                    

•°precious baby°•




Dirgahayu 🇮🇩✨











Ley mengayunkan kakinya dengan cepat menuju halaman depan,dimana mobil Daddy nya yang sudah stay di sana.

Dengan semangat nya anak itu akan berangkat ke sekolah,penampilan nya yang manis dengan tas punggung biru muda menambah kesan lucu padanya.

Sedangkan Leonard yang melihat ley berlari keluar,juga ikut melangkah untuk menyusul si manis yang sudah berdiri di samping mobil.

"Nanti perginya,sarapan dulu" ujar Leonard dan langsung menggendong si manis yang menolak ribut dalam gendongan sang Daddy.

"Tidak mau!telambat ley nanti!" Pekikan itu tak digubris oleh Leonard,dari pertama turun dari atas,ley langsung berlari keluar, bahkan tidak mendengarkan panggilan dari Lena.

Jadilah Leonard menyusul dan membawa kembali ley kedalam.

"Masih banyak waktu ley,kan yang nganterin Daddy"

"Salapan di sekolah saja makanya,telambat ley nanti tuh!" Nada marah dan protes masih jelas,tak urung ley duduk dengan enteng di samping daddynya.

"Kenapa pengen cepat-cepat kesekolah hm?ley kan belum sarapan nak" imbuh Lena meletakkan segelas susu di samping sang anak.

Leonard dengan setia menatap dan memandangi wajah yang terlihat jengkel dari ley,sesekali membenahi tatanan rambut sang anak yang mulai panjang "nanti potong rambut"

Ley menatap daddynya tak suka "tidak mau!ini lambut ley punya,tidak boleh di potong!" Tolak nya dengan jutek.

Rean,Mavin,Lavin dan ke empat pemuda yang sudah sah menjadi bagian dari keluarga Leonard dari 4 tahun lalu,Gabriel, Gilden,Archer dan Vander.

Mereka berjalan menuju meja makan,Lavin yang duduk di samping ley,tak lupa mencium pipi adiknya itu beberapa kali dengan gemas "ish dasal jelek Lavin!" Jengkel Ley tak lupa mncubit perut sang Abang dengan kuat.

"Mulutnya ley" peringat Leonard membuat Ley kembali menatap Leonard dengan wajah jutek yang khas dari dulu.

"Anak siapa ini?" Tunjuknya ke arah Lavin,matanya menatap sinis daddynya.

"Anak daddy" jawab Leonard seadanya "ooh pantesan jeleknya sama, Olang mau belangkat sekolah cepat di lalang-lalang juga"

Dengan sabar Leonard menatap si manis "iya tapi kan masih banyak waktunya sebelum berangkat,ley juga belum sarapan kan?"

"Udah dibilang ley salapan di kantin aja" dengus nya sambil merajuk.

"Yaudah gak usah sekolah aja sekalian" potong Rean dengan gamblang.

"Yasudah bialin ley gak pintel-pintel,bial ley bodoh aja telus"
Bibirnya mungil itu sudah mulai mencebik meski masih sedikit ditahan,tak ayal sangat terlihat jelas jika anak itu sudah terlalu jengkel.

"Gak boleh ngomong gitu,anak mommy kan pintar semua,apa lagi ley,anak hebat mommy" ley menatap Lena dengan pandangan berbinar "iya cuma ley yang hebat ya" tangannya sedikit mengusap tepian mata yang tadi sedikit ber air "jangan ili loh lean,dasal anak uhm!" Ujarnya dengan mata mengode ke arah Leonard.

"Iya makanya sekarang ley harus sarapan dulu oke?"Lena tersenyum,ada kalanya saat ley juga susah untuk di bujuk.

"Iya okey"

Semua makan dengan hitmat walaupun masih dihiasi oleh suara gerutuan dan protes tentang makanan oleh si manis,mau ini lah,mau pedas lah dan banyak lagi.

precious baby (✓)Where stories live. Discover now