4. Kejutan untuk Biru

845 172 127
                                    


Pagi ini seperti biasa seorang Biru Adhitama Winata kembali datang ke Winata Tower untuk mengurus pekerjaannya disini.

Dia selalu datang pagi-pagi dan tak pernah lupa untuk tersenyum menyebarkan sisi positif nya ke orang-orang yang tak sungkan untuk menyapanya.

"Pagi Mas Biru.."

"Pagi juga", Biru membalas sapaan seorang Satpam Lobby yang sudah menjadi rutinitas hariannya.

Pria itu memakai celana jeans hitam yang dipadukan dengan atasan kaos putih polos lalu ditutupi dengan Jas berwarna Abu-abu yang melengkapi penampilan casualnya pagi ini.

Langkah kaki yang ia bawa memasuki lobby itu mulai berubah menjadi sedikit berlari ketika baru saja ia melihat seorang wanita memasuki pintu lift karyawan.

"Waitt!", dengan kecepatannya sebelah tangan Biru akhirnya berhasil menahan Pintu Besi itu untuk tidak tertutup.

Dan tingkahnya itu sukses membuat seorang wanita yang berdiri seorang diri didalam lift itu memasang raut wajah terkejutnya.

Melihat reaksi itu Biru hanya bisa menyengir, lalu berkata.

"Sorry.."

Kemudian pria itu memasuki Lift khusus karyawan tersebut dan lagi-lagi sukses membuat seorang Tara Livya Maheswari menatapnya dengan sedikit heran.

Wanita yang memakai Blazer coklat susu itu melepas sebelah Earphone yang dia pakai hanya untuk bertanya kepada seorang pria yang berdiri disebelah nya.

"Kenapa Naik Lift karyawan Mas?"

Biru menoleh sambil mengulum bibirnya sendiri lalu menjawab dengan santai.

"Gapapa, bentuknya kan sama-sama lift. Saya juga jatohnya masih karyawan loh disini"

Tara hanya bergumam singkat tanpa memberikan reaksi yang berlebihan. Biru seolah-olah sudah terbiasa melihat raut wajah wanita itu yang memang sangat sulit sekali memberikan suatu reaksi lebih. Wajah Tara itu tidak bisa dibilang judes atau galak, dia hanya terbiasa memasang wajah tak berekspresi ataupun datar. Dan itu bisa dibilang memang sudah ciri khasnya.

"Ekhm..", Biru berdeham singkat ketika melihat Tara mulai memainkan ponselnya.

"Tara.."

Wanita itu menoleh ketika Biru memanggil namanya dan Biru justru yang keliatan kaget banget karena Tara merespon panggilannya, padahal Tara terlihat biasa-biasa aja bahkan tergolong tenang sejak tadi.

"Iya?"

"Ouh.. Itu_ itu mobil kamu masih dibengkel?", Tanya Biru dengan berusaha sesantai mungkin walaupun saat ini jantungnya terasa aneh sekali.

"Lusa juga udah saya ambil kok Mas"

"Ouh_ gitu. Bagus deh"

Setelah itu hening kembali dengan Biru yang terlihat canggung dan Tara yang terlihat tenang.

"Em.. Tara", Biru mengigit bibirnya bawahnya untuk menahan rasa deg-degan setiap Tara menoleh saat dia memanggil namanya.

"Iya?"

"Untuk yang semalem... Makasih loh udah follback saya hehe"

Biru rasanya ingin sekali menghilang dari muka Bumi saat baru saja ia mengatakan sesuatu yang sebenarnya terdengar menggelikan apalagi ditambah dengan kekehan anehnya.

Senyum pria itu langsung hilang dan berubah panik campur tegang saat ia melihat Tara membuka ponselnya setelah Biru mengatakan kalimat tadi.

"Ehh.. Jangan!"

Cerulean ✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant