[Completed Story by Ciionuzy]
Biru terlalu cerah untuk Tara yang kelewat abu-abu. dan Tara terlalu samar, untuk Biru yang menyukai kejelasan.
Ya, ini semua hanya tentang kisah Biru dan Tara. Dua anak manusia yang menyukai warna Biru dengan makna y...
Di hari ketiga mereka di Bali, Biru, Tara, dan juga Oliv menghabiskan waktu untuk menikmati kuliner Bali dan membeli beberapa oleh-oleh untuk dibawa ke Jakarta.
Hari ini mereka lebih banyak menghabiskan waktu di daerah Jimbaran, Bali. Mereka saat ini berada di salah satu restoran yang ada di Jimbaran, menikmati suasana malam disana sambil Dinner bersama.
Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.
Malam ini suasana hati ketiganya terasa sangat baik, Oliv sejak pagi selalu terlihat riang gembira, begitupun dengan Tara yang seharian ini sering sekali tersenyum. Wanita itu banyak sekali melihat dan mendapatkan momen-momen menarik sekaligus lucu hari ini, makanya Mood nya hari ini sangat amat bahagia.
Mungkin karena perjalanannya ke Bali kali ini didampingi dengan orang Baru juga. Pria yang datang tak di undang, namun mampu memberikan banyak sekali kenangan yang unik.
Biru Adhitama Winata, nama itu mungkin akan lebih sering muncul ketika ada Tara dan Oliv sedang bersama. Seharian ini banyak sekali tingkah random Biru yang mampu membuat Tara tersenyum hingga tertawa. Contohnya siang tadi pria itu sempat mengajak Oliv menaiki sepeda bersama, namun tak lama kemudian Oliv menghampiri Tara dengan wajah sebal, karena ternyata Biru tidak bisa menaiki Sepeda jadi Oliv kesal hanya dia saja yang menaiki sepeda, sedangkan Biru mendorong sepedanya.
Tara tertawa jika mengingat momen dimana wajah Biru sangatlah malu saat Oliv mengadu seperti itu kepadanya.
Siang itu Biru menyempatkan diri untuk belajar menaiki sepeda dengan benar, namun lagi-lagi Tara harus dibuat tertawa sekaligus khawatir, karena melihat Biru terjatuh saat sedang berlatih sendiri. Lalu pria itu dengan wajah sok kuatnya bangkit, lalu berusaha untuk bilang Gapapa padahal Tara bisa lihat Sikut lengannya tergores.
Tara kemudian mengobati Luka pria itu, dan lagi-lagi dia harus menahan rasa gemas sekaligus lucu melihat Biru kesakitan sambil terus merengek minta udahan. Dan saat Biru Merengek, Oliv lantas dengan sigap menutup mulut Om nya dengan tangan mungilnya agar Biru terdiam. Lucu sekali membayangkan Oliv yang hari ini seperti memiliki seorang Adik laki-laki yang nakal haha.
Semua momen itu akan Tara simpan dengan baik di dalam ingatannya. begitupun dengan detik ini, dimana dia saat ini sedang menopang dagunya sambil terus memperhatikan sosok Biru yang bercerita banyak tentang masa sekolahnya yang lucu.
"Saya inget banget Chakra pernah ngajak saya ke Club pas kita masih kelas 3 SMA. Padahal pas dia jemput saya ke rumah, dia bilang ke Bunda Alia kalo kita cuma mau main Futsal di senayan, Eh gataunya malah nyelonong ke tempat lain"
Tara tersenyum, sedangkan Oliv sejak tadi terlihat fokus dengan tontonan kartun di layar Tab nya, jadi anak itu tidak peduli sama sekali dengan obrolan seru Om dan juga Mamanya.
"Si Chakra ini dengan sial_ eh sorry, ini dia sama sekali ga ngasih tau saya kalo kita bakal Ke Club, kalo gitu setidaknya saya ga usah bawa-bawa Tas Futsal"
