18. Membiru

1K 163 177
                                    


Wanita itu memasuki pintu apartemen nya dengan wajah lesuh yang sangat ketara sekali, hari ini dia terpaksa lembur dan pulang terlambat ke rumahnya, dikarenakan dia sempat mengambil waktu terlalu banyak untuk pemakaman Bunda Alia.

"Lembur Mbak?"

Langkah kaki Tara yang ingin segera menuju ke pintu kamar langsung terhenti dikarenakan suara Bibi Inah dari area Kitchen.

Wanita itu menepuk dahinya ketika dia lupa mengabarkan Bibi inah bahwa tadi dia lembur dan harus pulang sedikit malam.

"Aduh Bi, sorry ya. Saya lupa ngasih tau Bibi kalo hari ini saya lembur", Ucap Tara penuh penyesalan sambil menghampiri Bibi Inah yang sedang membuatkan minuman untuknya.

"Ya Gapapa Mbak, lagian saya ga masalah kok kalo Mbak Tara pulang telat. Saya justru lebih khawatir Mbak Tara kecapean kerja"

"Makasih Bi", Tara mengambil segelas air lemon buatan Bibi Inah dan langsung menenggaknya sampai habis tak tersisa.

Tara mendudukan tubuhnya di kursi meja makan, sambil memijit pelipisnya sendiri. Bibi Inah memperhatikan majikannya yang keliatan kusut dan lelah sekali.

"Pusing kepalanya Mbak?"

"Sedikit"

"Nanti minum obat aja Mbak"

Tara mengangguk sambil menghela nafas panjangnya, dia memperhatikan sekitarnya dan baru sadar tidak ada Oliv.

"Oliv tidur Bi?"

"Engga, lagi nonton Youtube sambil tiduran di Kamar"

"Dia nanyain saya ga?"

"Iya pas Jam 6an, dia nanya Mama kok belum pulang? Ya, saya bilang aja kalo Mbak Tara lagi kejebak macet di jalan"

Tara mengecek jam tangannya yang sudah menunjukkan setengah delapan malam.

"Yaudah, Bibi langsung pulang ke rumah aja. Maaf ya bikin Bibi Inah pulang lama"

"Ih Ya Allah gapapa Mbak, gausah gaenakan gitu. Kek sama siapa aja ah"

"Iya Bi, makasih ya udah jagain Oliv hari ini"

"Sama-sama Mbak, kalo gitu.. Saya pulang ya. Assalamualaikum"

"Walaikumsalam"

Kepergian Bibi Inah membuat Tara menjatuhkan kepalanya diatas meja makan yang kosong dengan kedua mata lelahnya yang sempat terpejam sejenak.

Dia menarik nafasnya dalam-dalam, lalu mengeluarkannya secara perlahan. Hal itu ia lakukan berkali-kali agar hatinya bisa sedikit tenang, namun rasanya sangat sulit sekali ketika Momen kehilangan Bunda Alia hari ini kembali muncul di benaknya.

Perasaannya kembali bersedih, dan dia juga mulai memikirkan lagi satu nama yang belum ingin pergi dari pikirannya.

Biru sedang apa?

Apa dia kembali menangis lagi dirumahnya?

Kenapa Bunda Alia pergi cepat sekali?

Tara memejamkan matanya lagi dengan erat ketika dia hampir saja menangis kembali karena kedua matanya tiba-tiba saja memanas, ketika pertanyaan-pertanyaan itu muncul di benaknya.

Wanita itu kembali menegakkan posisi duduknya sambil mengusap wajahnya sendiri, ia kemudian berdiri dan berniat untuk memasuki Pintu kamarnya.

Pintu itu Tara buka secara perlahan, dan dia mendapati Putrinya sedang tiduran diatas kasur sambil menonton Youtube yang ada di Layar Tab nya.

"I'm Home.."

Tara bersuara dan membuat anak yang tidur membelakanginya itu berbalik cepat dengan wajah yang gembira melihat ibunya sudah pulang.

Cerulean ✔Where stories live. Discover now