6. Masih Ada Kesempatan

829 167 153
                                    


Mercedes Maybach GLS600 itu berhenti di area Basement gedung Apartemen yang berada dikawasan jalan Fatmawati tersebut.

Pukul 7 malam mereka baru bisa sampai ditempat tujuan, setelah hampir 1 jam mobil yang dikendarai Biru itu terjebak macet dijalan utama Jakarta yang terguyur hujan deras. Bahkan sampai sekarang hujan juga masih turun diluar sana, dan itu pula yang membuat Biru tidak berhenti didepan Pintu Lobby dan langsung mengarahkan mobilnya untuk masuk ke area Basement, karena Tara bilang bahwa dilantai Basement ada Lift khusus penghuni sini.

Biru keluar lebih dulu untuk membantu membuka pintu mobil untuk Tara yang saat ini sedang menggendong Oliv yang sepertinya kelelahan.

Pria yang masih terlihat tenang itu mulai melangkah ke belakang mobilnya untuk mengambil belanjaan Tara yang berada di bagasi.

Kedua tangannya seketika langsung penuh dengan kantong dan juga paperbag belanjaan milik Tara, hal itu membuat Biru langsung memiliki inisiatif untuk dia sampaikan kepada Tara yang masih berdiri menunggu dirinya sambil menggendong tubuh Oliv.

"Tara, saya antar kamu sampai dalam ya? Kamu kan harus gendong Oliv dan belanjaan kamu juga lumayan banyak, jadi Saya takut kalo kamu malah kesusahan untuk bawa semuanya nanti", Biru mengatakan semua itu dihadapan Tara dengan nada lembutnya yang terkesan hati-hati, mengingat sebelumnya Tara sempat kesal dengan tindakan inisiatif nya di Mall.

Wanita itu sempat terdiam sejenak sambil melihat Biru dan juga Oliv secara bergantian, hingga kemudian Biru cukup terkejut melihat respon anggukan pelan dari wanita yang sepertinya memang sudah lelah juga.

"Boleh, Kalo Mas Biru ga kerepotan sama sekali"

"No, saya ga pernah merasa kerepotan untuk hal-hal seperti ini"

Wajah wanita itu terlihat lebih melunak dari sebelumnya, dan hal itupun membuat Biru merasa lebih sedikit lega.

"Ayo, Saya antar ke dalam"

Tara berjalan lebih dulu diikuti oleh Biru yang mengekor tidak jauh darinya. Wanita itu dengan sebelah tangannya memencet tombol lift dan sempat melihat sekilas sosok Biru yang berdiri disampingnya dengan kantong belanjaan miliknya di kedua tangannya.

"Belanjaan saya berat ga Mas?"

"Ouh_Engga kok, ini sama sekali ga berat. Santai aja", Balas Biru sambil menampilkan senyuman simpulnya.

Ting

Tara Masuk lebih dulu dan Biru kembali mengikutinya. Pria itu melirik sekilas tombol lantai 15 yang baru saja Tara pencet.

"Om Biru mau ikut ke rumah aku?", itu suara Oliv yang sejak tadi diam dan mulai bersuara saat ia sadar Biru ikut masuk bersamanya ke dalam Pintu lift.

"Iya sayang, Om lagi bantu Mama kamu bawain belanjaannya yang banyak ini, biar ga ribet dan kamu juga bisa digendong deh", Balas Biru dengan intonasi suaranya yang terdengar manis.

"Om Baik banget"

"Harus dong. Selama dikasih kesempatan untuk hidup, kita harus berusaha untuk jadi orang yang Baik. Oliv juga harus gitu ya.."

Oliv tersenyum gemas sambil menganggukkan kepalanya cepat, dan Tara diam-diam juga ikut tersenyum kecil melihat respon putrinya barusan.

Dan tak lama mereka pun sampai dilantai 15, dimana Unit Apartemen Tara berada di lantai ini. Biru pun kembali mengekori Tara dibelakang hingga pada akhirnya langkahnya berhenti didepan pintu unit apartemen yang berada di ujung lorong lantai ini.

"Kamu tinggal disini?"

"Iya"

Tara menurunkan tubuh Oliv terlebih dahulu dan mulai menghadap sosok Biru yang masih diam dengan kikuk dibelakangnya.

Cerulean ✔Kde žijí příběhy. Začni objevovat