"Bagaimana caraku untuk mengatakan bahwa aku sebenarnya mencintaimu??"
-Tsukkishima Kei-
***
Ping
Tsukki
Nanti jangan langsung pulang,
kita akan buat tugas dicafe
Me
Iya Tsukki
read
***
"Cobain deh Yama, ini enak banget tau" ujar Kunimi seraya menyodorkan siomay mang jali langganan dia dipinggir jalan.
Yamaguchi menatap jijik makanan yang disodorkan Kunimi. "Ih pare! Aku gak suka!!"
"Ini pare beda dari yang lain Yama, kamu harus coba, dijamin bakal ketagihan!"
"Ketagihan masuk rumah sakit maksudnya" Kunimi ketawa ngakak. Gada akhlak emang itu bocah.
"Coba kamu makan ini juga" Yamaguchi menyodorkan kembang kol yang dibenci Kunimi, Kunimi auto mundur jauh-jauh dari jangkauan Yamaguchi.
"Kamu sengaja yah!" Marah Kunimi.
"Kamu juga sengajakan nyodorin aku pare, padahal kamu tau aku gak suka pare" cibir Yamaguchi. Keduanya diam, saling memasang tatapan sengit satu sama lain. Lalu beberapa detik kemudian, mereka berdua tertawa seketika.
"Aduh mukamu itu jelek banget pas tegang Kun"
"Muka kamu juga gak kalah jelak Yama"
"Muka kamu lebih jelek"
"Muka kamu"
"Kamu"
"Kamu"
"Yamaguchi"
"Eh iya?" Yamaguchi sontak menoleh kebelakang, ternyata ada akang Tsukkishima toh yang manggil. Kirain Yama siapa.
"Oh Tsukki... mau sekarang?" Tanya Yama, Tsukkishima ngangguk doang. Sedangkan Kunimi menatap keduanya curiga.
"Mau kemana kamu Yama?" Tatapan tajam diberikan kepada Tsukkishima.
"Kerja kelompok, waktunya udah mepet seminggu lagi harus dikumpulin. Aku duluan yah Kunimi" Yamaguchi bergegas membereskan barang-barangnya, sekaligus menusuk siomay terakhir dan menyodorkannya ke arah Tsukkishima. "Ayo a" ujarnya tak sadar.
Tsukkishima yang bingung cuman nerima suapan Yamaguchi doang tanpa berkata-kata. Ia yakin, orang ini secara tidak sadar menyuapinya.
Kunimi melongo, menatap sahabatnya yang sat set sat set seperti itu. Ia bangun, tangannya mengguncang bahu Yamaguchi cepat. "Yama kamu abis kejedot apa kepalanya??"
"Hah? Kamu ngomong apasi Kunimi??"
"Kamu abis nyuapin Tsukkishima tadi Yama Yama!!"
"Loh?" Kaget Yamaguchi, ia buru-buru menjauh sambil menundukkan kepala. "Maaf Tsukki! Aku kira kamu Kunimi, maaf banget" aduh... Yamaguchi malu banget sumpah.
YOU ARE READING
TsukkiYama || Antara Hati
RomanceJika saja aku tidak menganut agama islam, mungkin aku sudah memelukmu erat-erat sekarang juga. Perjalanan cinta yang terjadi di antara ke enam insan ini, menjadi pemicu layak nya sebuah kalbu semata. Sifat romeo-juliet yang terpendam di dalam diri...
