TsukkiYama || Chapter 6

76 10 1
                                    

"Jika aku adalah al-qur'an,
kamu adalah alkitab. Kenapa?
Karena kita tidak bisa bersatu"

-Miya Osamu-

***

1 minggu kemudian...

Osamu melangkahkan kakinya tepat dibandara soekarno hatta. Ia menatap sekelilingnya dengan bingung.

Aku harus ke arah mana ini??

Siapa sangka, gadis dengan cadar itu jadi bingung sendiri. Iya sok-sok an pingin pulang ke rumah kakaknya seorang diri, padahal Atsumu udah nawarin diri buat jemput dia.

Kata tsumu naik taksi ajh kalo mau kerumahnya, tinggal nunjukin alamat nanti dianterin. Tapi yang jadi masalahnya itu... taksi itu bentuknya kayak gimana? Apa seperti unta??

Aduh... gini nih kalo tinggal dinegara orang dari kecil, ampe lupa sama kota kelahirannya sendiri.

"Permisi... apa anda butuh bantuan??" Suara cowok masuk kependengaran Osamu. Gadis itu seketika membalik dan mendapati Suna yang menatapnya penasaran.

Osamu mengangguk, seraya menunjukkan ponselnya. "Ini, aku mau ke alamat ini, tapi aku gak tau ada dimana" untungnya iya sempat belajar bahasa indonesia lagi.

"Oh!! Aku juga mau ke alamat itu, kebetulan sekali mau bareng??" Tawarnya membuat Osamu sedikit terbantu sekaligus sedikit curiga. "Jangan khawatir, aku tidak akan macam-macam kok. Aku tidak akan menyentuhmu, karena diislam itu dilarang"

Osamu tanpa sengaja melirik kalung salib yang Suna pakai. "Kamu tau banyak tentang islam yah, padahal kamu nonis loh"

"Karena temanku itu rata-rata orang islam" Suna nyengir, "jadi aku belajar sedikit tentang agama mereka. Bukan belajar si, lebih tepatnya memahami apa yang dilarang oleh Allah"

Baru kali ini Osamu dibuat takjub sama orang lain. Cowok ini toleransinya tinggi banget Osamu bisa liat itu dari matanya.

Astagfirullah matanya... Osamu langsung ngalihin perhatiannya, berdosa banget dia tanpa sengaja natap ini cowok.

"Kamu ikutin aku dari belakang yah" Osamu ngangguk, sambil nyeret koper besarnya. Kepalanya ia toleh-toleh menatap sekitaran bandara dengan kagum.

Tidak ada yang berubah selain gedung-gedung semakin banyak

"Ayo masuk, kamu gpp kan duduk dibelakang? Soalnya ada teman aku didepan" ujar Suna. Osamu ngangguk lagi sambil tersenyum kecil walau tertutup oleh cadar, tapi Suna bisa ngeliat dari matanya yang menyipit.

"Iya gpp kok, makasih yah maaf ngerepotin"

"Biasa ajh hahaha" Suna membuka pintu mobilnya, mobil Hirugami lebih tepatnya. Ia melotot melihat Taketora yang sedang tidur. "Oi bangun cuk!"

Goncangan Suna pada tubuh Taketora, membuat ia bangun seketika. "Kenapa si sipit? Udah dzuhur?? Apa udah ashar? Kok elu nggak bangunin gue si??"

"Mata lu anjir! Bangun cepet ada tamu, gak enak lu tidur gitu diliatnya" ujar Suna.

"Tamu?" Taketora melongokkan kepalanya, "ebusetttt elu nganter pesanan pelanggan bonus cewek arab Sun? Laen kali gue ajh deh yang nganter"

TsukkiYama || Antara Hati Where stories live. Discover now