"Gue juga dulu nya kayak kalian, tapi gue sadar kalo itu gak baik jadi gue tobat"
-Miya Atsumu-
***
"Lepasin! Jangan berani sentuh-sentuh yah!!"
"Ayolah~ sebentar ajh kita main. Gue bakal jamin lo puas kok"
"Gak mau! Lepasin!! Ya Allah astagfirullah zina!!"
"Minggir gak mau!! Aku mau pulang! Mamih tolong ada orang mesum!!"
"Hahaha mamih lo gak bakal denger"
"Astagfirullah! Ya Allah minggir!! Nagisa mau pulang!!"
"Percuma lo teriak-teriak Allah itu gada. Tuhan itu gada, mereka gak bakal bantu lo. Mending lo main sama kita ya gak??"
"Yoi. Mumpung lo manis lo tipe gue"
"Astagfirullah orang sinting!!"
Jeritan permintaan tolong yang semakin masuk kedalam pendengaran Atsumu membuat ia lupa tujuan sebenarnya. Dia segera berlari ke arah lain dimana suara itu berada.
"Ah gak mau! Jangan pegang-pegang najis mugoladoh!!"
"Minggir aku mau pulang"
"MAMIH TOLONG!!!"
Bugh!
Suara tonjokan yang memekikkan telinga membuat gadis kecil itu terkejut. Ia menoleh, menatap Atsumu yang menghajarnya.
"Kakak tolong! Mereka orang mesum!! Mereka mau buka baju aku!!" Seru nya histeris sambil berlari mengumpat dibalik tubuh Atsumu.
Atsumu menatap dua orang laki-laki itu dingin, sedingin tatapan Kiyoomi pas dulu Atsumu ngejer-ngejer dia waktu SMA sampe kuliah.
"Gak papa, ada kakak disini jangan takut" hibur Atsumu membuat gadis kecil yang kira-kira kelas 6 sd itu mengangguk kecil.
Preman yang ditonjok Atsumu segera bangun, "siapa lo! Jangan ganggu pas kita lagi seneng-seneng!!"
"Dia cantik woi tapi!" Sahut seorang temennya, "gimana kalo kita seret dia juga??"
Atsumu membuang nafas lelah, "dasar pedo, kek gada yang lebih dewasa ajh buat diajak maen anak kecil mau lo rusak goblok" umpatnya.
"Sana nyewa jalang! Gak punya duit lo ampe anak kecil mau lu rusak masa depannya?!!"
"Bajingan" perempatan imajiner muncul didahi ketiga preman gak jelas itu.
"Gue tanya lo siapa!!"
"Titisan tuhan pembasmi kejahatan"
Bugh
Atsumu sekali lagi melayangkan tinju nya. "Kamu agak mundur, biar kakak yang urus mereka" Nagisa buru-buru ngangguk. Membiarkan Atsumu menghadapi cowok-cowok jelek itu.
Ia memperhatikan Atsumu yang begitu jago membantai tiga cowok keker didepannya. Netra ungu mengkilap itu seketika berbinar bahagia, entah jantung dia berdegup kencang sekarang. Mungkin baru pertama kali dia ngeliat cewek ngalahin cowok.
YOU ARE READING
TsukkiYama || Antara Hati
RomanceJika saja aku tidak menganut agama islam, mungkin aku sudah memelukmu erat-erat sekarang juga. Perjalanan cinta yang terjadi di antara ke enam insan ini, menjadi pemicu layak nya sebuah kalbu semata. Sifat romeo-juliet yang terpendam di dalam diri...
