Na Jaemin.
Berhati dingin, si perfect. Pengusaha yang gila bekerja.
Belum pernah memiliki kekasih. Bertemu dengan Park Y/n, si cantik yang baik hati. Pertemuan yang akhirnya membuat Jaemin menjatuhkan pilihannya pada Y/n. Cintanya pada Y/n begitu be...
К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
(Pukul 06.30 - Kamar Jaemin) Sinar matahari yang menembus jendela kamar, berhasil membangunkan Jaemin dan Y/n.
Mereka berdua tertidur setelah berbincang berdua, membicarakan banyak hal dan saling mengenal satu sama lain. Hingga tanpa sadar mereka terlelap. Jaemin tidur dengan sebelah tangannya merangkul pinggang Y/n.
"Selamat pagi cantik", sapa pria itu dengan suara seraknya khas bangun tidur
Y/n hanya merespon dengan senyuman
Menyentuh sudut bibir Y/n yang terluka, "Ini masih merah, sepertinya masih sakit" diangguki oleh Y/n.
"Jae.. Aku mau pulang saja. Kita bukan pasangan, aku tidak nyaman tinggal disini, bahkan tidur dikamarmu"
"Aku tidak melakukan apapun padamu", mengerutkan keningnya. Tampak tak rela setiap kali Y/n meminta pulang
"Tetap saja Jae, aku tidak nyaman. Berikan alasan yang jelas kenapa kau memaksaku tetap disini!" tuntut Y/n
"Aku ingin selalu bersamamu. Ingin selalu melihatmu"
Apa ini? Posesif atau romantis aku tidak bisa membedakannya sekarang, batin Y/n.
Mengehela nafas panjang, "Baiklah. Berikan aku kamar tamu saja"
Beranjak, "Kita sarapan bersama. Aku sudah lapar" berjalan ke arah kamar mandi
"Dia mengalihkan pembicaraan lagi. Aku mau pulang!" monolognya
(Pukul 07.30 - Meja makan) "Aku hanya akan menghadiri meeting pagi ini. Setelah itu aku akan menjemputmu, kita pergi ke rumahmu. Kau mungkin perlu mengambil barang-barangmu" ucap Jaemin santai seraya menyuap sarapannya
"Apa maksudmu? Jae aku harus pulang. Aku punya rumah"
"Tinggal disini untuk sementara waktu. Setidaknya sampai cafemu selesai diperbaiki. Aku hanya ingin kau aman disisiku, mengertilah"
Y/n tidak menjawab, hanya mengangguk kecil Ia tahu Jaemin akan tetap memaksa, sebesar apapun usahanya menolak