Chapter 7 : Her Butler, Act Strangely

114K 5.1K 401
                                    

Alice membuka lembar-lembar usang itu dengan hati-hati agar tak merusaknya. Buku itu memang tampak rapuh, mungkin karena terlalu tua.

Ia berdecih ketika mendapati isi dari buku itu adalah bahasa latin yang ia sama sekali tak tahu apa artinya.

Hei, setidaknya, bisakah seseorang menuliskannya dalam bahasa Inggris?

"Nona. Lambang yang pernah Anda katakan itu, apakah sama dengan yang ada di sampul buku ini?" tanya Michael menginterupsi nonanya.

Alice mengangguk. "Kautahu sesuatu?"

"Iya. Lambang itu ... milik sebuah kelompok yang berisi orang-orang yang berbahaya."

"Berbahaya? Maksudmu seperti mafia, begitu?"

Michael menggeleng, membuat Alice semakin serius menatapnya.

"Bukan, Nona. Gambar ini adalah lambang milik Phoenix." Michael bergumam pelan, nyaris seperti bicara pada dirinya sendiri.

"Phoenix?"

"Phoenix, semacam perkumpulan keagamaan yang mengajarkan aliran sesat. Mereka telah ada sejak beberapa dekade lalu dan sampai saat ini, meskipun terdengar hanya seperti mitos, tapi mereka benar-benar ada. Mereka hanya menyamarkan keberadaan mereka dari mata dunia. Namun mereka tak akan pernah musnah."

"Sama seperti lambangnya, simbol keabadian," Alice berguman. "Bagaimana bisa ayahku memiliki buku seperti ini? Mungkinkah ... ia terlibat?"

"Itu salah satu dari banyak kemungkinan yang ada. Atau bisa jadi, beliau justru mencoba untuk mengungkap mereka."

"Kenapa kau berpendapat begitu?"

"Saya cukup tahu tentang organisasi ini. Mereka sangat menjaga rahasia tentang segala hal menyangkut organisasi, jadi rasanya tak mungkin ayah Anda memiliki benda ini,"一Michael menimbang-nimbang buku itu di tangannya一"kecuali beliau adalah anggota yang berkhianat, atau...."

"Ada 'orang dalam'?"

Michael mengangguki kesimpulan yang ditangkap Alice.

"Selain itu, saya juga menemukan ini bersama dengan buku itu."

Michael menyerahkan map berisi lampiran biodata yang ia dapatkan.

"Ini?" Alice membolak-balik lampiran-lampiran itu.

"Kemungkinan itu adalah data orang-orang yang terlibat dalam organisasi. Hal ini membuat segala kesimpulannya menjadi mungkin. Pertanyaannya adalah, hal apa yang menjadikan beliau berurusan dengan mereka?"

Alice menggeleng pelan. "Aku juga tidak mengerti, tapi jika semua itu benar, maka artinya penyebab kematian orang tuaku bukan hanya pembunuhan berencana berdasarkan persaingan bisnis seperti yang selama ini kukira. Tapi lebih berbahaya dari itu...."

Srekk!

Keduanya memasang sikap waspada ketika terdengar suara seperti sesuatu yang bergeser. Michael memasang sikap protective di depan sang nona.

Namun keduanya hanya bisa mendengus ketika mendapati penyebab keributan itu ternyata hanyalah tikus menyebalkan yang numpang lewat tanpa tahu situasi dan kondisi.-__-

"Sebaiknya kita pulang. Terlalu berisiko jika membahasnya di sini, Nona."

"Yah. Michael, bawa semua datanya. Kita harus memecahkan ini lebih dulu."

"Yes, My Lady."

Keduanya pergi meninggalkan kantor setelah Alice mengunci kembali pintu ruangan itu dan menutup lubang yang tadi mereka buat dengan pot tanaman hias yang ada di dalam ruangan.

The Lady and the DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang