Chapter 10 : Her Butler, Childish

95.9K 4.2K 394
                                    

"Jadi ... bisa jelaskan alasan mengapa kita terdampar di sini?"

"Karena—"

"Aku memintamu untuk mengantarku ke London dan mendaftar ke sekolah itu!"

"Masalahnya, No—"

"Kau sedang bercanda atau apa?!"

"No-Nona ... bagaimana saya menjelaskannya jika Anda terus memotong kalimat saya?"

Alice kembali melempar death glare ke arah sang butler yang masih saja menampakkan raut wajah tak bersalah. Namun akhirnya ia mendengus dan mengalah, membiarkan Michael bicara.

Michael yang melihat nonanya tampak tak lagi berniat menginterupsi ucapannya kemudian kembali bersuara.

"Baiklah, pertama, bukankah saya sudah menanyakan hal ini tadi pagi? Tentang Anda yakin untuk berangkat hari ini?"

Alice tak menjawab, ia masih menatap tajam sosok di hadapannya.

"Dan Anda memutuskan tanpa membiarkan saya menjelaskannya lebih dulu."

"To the point saja!"

"Ini hari Minggu, Nona."

Krik.

"Kalau saya tidak salah ingat, di dunia manusia, hari Minggu itu libur."

Krik.

Krik.

"Berarti sekolah juga tutup. Jadi kita tak bisa mendaftar hari ini. Tak ada gunanya kita jauh-jauh pergi ke sana."

Krik.

Krik.

Krik.

"Jadi saya sarankan, lain kali sebelum berpergian, ada baiknya Anda melihat kalender lebih dulu, Nona."

I-iblis menyebalkan iniii...!!

Alice tak bisa mengatakan apa pun lagi, malu dan kesal yang bercampur membuatnya tak lagi bisa memikirkan apa pun.

Ia memalingkan wajahnya yang kembali memerah dari tatapan sang butler yang masih saja tersenyum mengejek.

"Yah, saya rasa ini menjadi pelajaran bagi Anda, Nona. Anda perlu belajar untuk mendengarkan orang lain,"—Michael menghampiri sang nona—"lagipula, kita sudah jauh-jauh datang kemari. Mengapa Anda tidak mencoba untuk menikmatinya saja?"

Alice menoleh ketika Michael mengulurkan tangannya. Menghela napas, akhirnya ia melangkah melewati sosok itu tanpa menghiraukan uluran tangannya.

Yah, setidaknya itu sudah dapat menjadi satu tanda positif bahwa ia tak menolak.

"Ngomong-ngomong, Nona...."

Suara Michael membuat Alice kembali menoleh dengan tatapan malas.

"Apakah saya perlu berperan menjadi kekasih Anda selama di sini?"

"Kubunuh kau!!"

Michael terkekeh melihat Alice yang melangkah cepat mendahuluinya.

Ingin tahu mereka berada di mana sekarang?

Mereka tengah berada di sebuah taman bermain di tengah kota.

Dari sekian banyak tempat, ini adalah tempat terkonyol yang bahkan Alice tak pernah bayangkan akan mengunjunginya lagi di usianya saat ini.

Dan sekarang, Michael membawanya kemari entah dengan alasan apa. Alice sendiri tak habis pikir.

Iblis menyebalkan. Dia benar-benar berniat mengerjaiku, heh!?

The Lady and the DevilWhere stories live. Discover now