Bonus Chapter : Michael

42.2K 1.8K 182
                                    

"Aku tak peduli berapa banyak dosa yang harus kulakukan untuk itu."

Dia memanggilku...

"Akan kuseret mereka semua ke dalam neraka bersamaku."

Hatinya yang serapuh serpihan kaca itu... menuntunku padanya.

"Untuk itu... aku butuh kekuatan. Kekuatan yang melebihi siapapun. Yang melebihi apapun!"

Panggilan itu semakin kuat, seiring emosi yang semakin memakannya... menguasainya. Emosi yang membuatku kian terpikat.

"Dan aku siap menukarkan apapun untuk itu...."

Maka akupun, akan siap melayanimu...

                                #

Aku melayang perlahan, hingga tumitku menyentuh keramik putih yang terhampar di luasnya kamar temaram yang kini kudatangi. Ruangan ini tampak lenggang, seolah tak ada siapapun, namun aku jelas merasakan hawa kehidupan di sini.

Hawa yang berasal dari sosok yang begitu bernyali hingga bisa memanggilku untuk datang padanya.

Mataku tertuju pada sosok seseorang yang tampak terhanyut dalam lamunan. Suasana temaram yang dingin menyembunyikan ekspresinya.

Entahlah, apakah memang gelap ini yang menyembunyikan, atau sungguh dia yang begitu pandai menutupinya? Aku tidak yakin.
Ekspresinya tampak begitu kosong meski aku jelas merasakan bahwa sesuatu dalam dirinya sedang berkecamuk. 

Sesuatu yang menarikku untuk memenuhi panggilan hatinya.

"Begitukah?"

Aku memutuskan untuk mendekat padanya. Satu per satu langkahku menghampiri posisinya. Hingga akhirnya suara sayup yang muncul dari setiap tepakan kakiku, membuatnya tersadar dari lamunan.

Ia menoleh perlahan, menatapku masih dengan wajahnya yang tak menggambarkan ekspresi apapun. Dan saat itulah aku melihat dengan jelas sosok itu, membuatku nyaris tak percaya.

Panggilan yang begitu kuat kurasakan... berasal dari seorang bocah?

"Siapa kau?" tanya gadis itu padaku, tanpa emosi, meski saat ini aku masih menunjukkan rupaku yang sesungguhnya.

Yahh, rupa seorang Iblis.

"Aku bertanya padamu. Benarkah hal yang kau pikirkan tentang itu? Apa kau sungguh siap menukarkan apapun?"

"Apa maksudmu?"

"Kau yakin... ingin mati? Hidupmu seharusnya masih panjang. Tapi kau justru menantang kematian sementara banyak orang mencoba untuk menghindarinya."

"Lantas apa pedulimu?" Gadis itu tersenyum sinis. "Kau bahkan belum menjawab pertanyaanku."

Dan untuk pertama kalinya, aku menemukan seorang manusia yang menjawab pertanyaanku dengan begitu enteng. Apa dia sungguh tak takut padaku?

"Jika sungguh kau ingin mati, aku bisa membantumu." Aku menghentikan langkahku ketika aku berdiri tepat di hadapannya, sementara ia masih menatapku dengan air muka yang tak juga berubah.

"Ohh... kau ingin membunuhku?" Nada sinis nan meremehkan itu kembali terlontar dari bibir gadis ini.

"Lebih tepatnya, aku akan mengambil jiwamu."

Gadis itu tampak terdiam selama beberapa lama, entah apa yang ia pikirkan. Aku sedang tak berniat untuk membacanya. Membiarkan semua ini mengalir tampaknya akan menjadi sesuatu yang jauh lebih menarik.

"Ini terakhir kalinya aku menanyakan ini, siapa kau?" Ia mengulangi pertanyaan yang sebelumnya ia lontarkan padaku.

"Namaku Michael, dan aku adalah... Iblis."

The Lady and the DevilWhere stories live. Discover now