Bab 36 : Tiba Saatnya

189 13 11
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Jika kamu jatuh cinta, pastikan orang itu adalah orang yang tepat. Taat kepada Allah, mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi apa pun di dunia ini, menjaga pandangan serta batasan, dan selalu mengutamakan ukhrawi dibandingkan duniawi. Dengan begitu kamu akan merasakan Jannah Allah begitu dekat saat bersamanya.

Assalamualaikum Ya Ukhty
Epina Mardiana

🌻🌻🌻

Jatuh cinta itu tidak terlarang dalam Islam. Lagi-lagi saya katakan tidak terlarang dalam Islam. Bahkan ditegaskan oleh Allah subhanahu wa ta’ala di dalam Al-Quranul karim dalam surat Ali-Imran ayat 14 Allah berfirman kepada kita, zuyyina lin-naasi hubbusy-syahawaati minan-nisaaa-i wal-baniina wal-qonathiiril-muqongthoroti minaz-zahabi wal-fidhdhoti wal-khoilil-musawwamati wal-an'aami wal-hars, zaalika mataa'ul-hayaatid-dun-yaa, wallohu 'ingdahuu husnul-ma-aab.”

Allah menyatakan zuyyina lin-naasi, telah dimasukkan ke dalam hati manusia cinta kepada syahwat dan yang menarik syahwat yang pertama kali Allah sebutkan dalam ayat ini adalah minan-nisaaa-i, dari wanita dari lawan jenis kita. Baru Allah mengatakan wal baniina anak kecil, wal-qonathiiril-muqongthoroti minaz-zahabi wal-fidhdhoti dan dari perhiasan baik emas maupun perak, wal-khoilil-musawwamati kuda, tunggangan, kendaraan, wal-an'aami binatang-binatang ternak, wal-hars kebun atau pertanian, zaalika mataa'ul-hayaatid-dun-yaa dan itulah perhiasan-perhiasan dunia.”

Jadi Allah mengatakan Allah telah memberikan perasaan ke dalam diri kita agar tertarik dengan syahwat dan syahwat yang pertama kali Allah sebutkan adalah nisaa, wanita. Dan pemahaman terbalik begitu juga wanita ke laki-laki. Karena kaidah ushul mengatakan sesuatu yang berlaku untuk laki-laki berlaku juga untuk wanita kecuali ada dalil yang memisahkan di antara kedua mereka.”

Jadi ketika Allah mengatakan laki-laki suka sama wanita itu pun juga sebaliknya wanita suka dengan laki-laki dan itu dinomor satukan oleh Allah subhanahu wa ta’ala sebelum Allah menyebutkan perusahaan, sebelum Allah menyebutkan anak-anak, sebelum Allah menyebutkan kendaraan, zuyyina lin-naasi hubbusy-syahawaati minan-nisaaa-i.”

Oleh karena itu, jatuh cinta adalah sebuah perasaan yang wajar. Namun bagaimana cara kita menyikapinya?”

Hadirin yang dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta’ala, ketika aku jatuh cinta maka langkah yang pertama yang harus kita lakukan ketika kita suka atau kita simpatik dengan seseorang di kampus kita, di tempat kerja kita, atau di sekolah kita, atau di lingkungan pengajian kita, atau sesama aktivis dakwah.”

“Kita lihat sepak terjangnya, ibadahnya, salatnya, akhlaknya, tutur katanya yang lembut lalu tumbuh benih-benih cinta di dalam hati kita. Maka langkah yang pertama hadirin yang di rahmati oleh Allah subhanahu wa ta’ala kita harus hubungi... hubungi siapa? Ha? Hubungi siapa? Hubungi Allah... kok orang tuanya. Allah. Nanti dulu orang tua belakangan, ketika mau melamar baru orang tua. Allah...”

“Tidak ada pihak yang lebih baik dari Allah. Ini kalau kita ingin bahagia, ini kalau kita ingin serius, ini kalau kita ingin mendapatkan keberkahan di dunia maupun di akhirat. Ketika perasaan itu timbul hubungi Allah subhanahu wa ta’ala. Bukan hubungi teman, bukan curhat dengan sahabat, bukan minta nomor telfon apalagi minta nomor sepatu ini nggak ada hubungannya. Hubungi Allah subhanahu wa ta’ala.”

Assalamu'alaikum Ya UkhtiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang