Bab 11 : Satu Kata

220 22 1
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

“ Allah maha membolak-balikkan hati setiap hambaNya. Siapa yang tadinya suka berubah tidak suka. Begitupun sebaliknya, tidak suka menjadi suka."

~ Assalamu'alaikum, Ya Ukhti ~
Epina Mardiana

🌻🌻🌻

Cuaca dipagi hari merupakan hal paling disenangi orang yang menyukai sunrise. Sinar matahari pagi sangat bagus untuk kesehatan tubuh. Ia bisa membuat badan segar dan tulang lebih kuat.

Tidak hanya itu, sinar matahari pagi sangat di sayangkan jika dilewatkan begitu saja. Ia adalah nikmat terbesar dari Allah untuk hambaNya.

Tanpa matahari, dunia tak bisa terlihat sebab gelap gulita.

Tanpa matahari, bulan tak akan pernah muncul.

Tanpa matahari, makhluk dimuka bumi tak bisa hidup layak tanpa seizinNya.

Tanpa matahari, siang pun menghilang tak bisa membuat orang kerja banting tulang mencari nafkah.

فَبِاَ يِّ اٰلَآ ءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ

"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 13)

Dalam surat Ar-Rahman telah disebutkan begitu banyak nikmat Allah yang Dia berikan untuk kita. Allah menyuruh kita lebih banyak mensyukuri nikmat atas karunia Allah yang melebihi dari apapun tanpa bisa kita kira.

Tak sedikit juga orang mengabaikan nikmat sinar matahari pada pagi hari. Sebagian dari mereka menggunakan waktu bermanfaat tersebut untuk hal-hal tak berfaedah. Seperti malas-malasan, tidur dari pagi hingga siang, apalagi dikala hawa sejuk mereka lebih mengutamakan mencari selimut dan bergelung disana.

Daripada melakukan hal tidak ada manfaat sama sekali, lebih baik bangkit lalu mencari kesibukan supaya membuat badan ini tidak mengerti kata malas. Kita manusia. Allah menciptakan kita dengan segala kemahabaikanNya.

Jadi, pergunakanlah tubuh ini dengan sebaik mungkin. Carilah pahala serta amal baik menggunakan seluruh anggota tubuh yang telah Allah ciptakan untuk kita.

"Eh, habis jogging kita ke warungnya Mang Dodi, yuk. Lagi pengen makan bubur ayam, nih!" Antusias Aisyah melewati gang komplek dimana Mang Dodi berjualan.

Sesuai janji, minggu pagi mereka jogging bersama. Tepat setelah shalat subuh Aisyah, Zahra dan Lechia sampai dirumah Syahla. Mereka bertiga membuat orang rumah terkejut karena pagi-pagi buta bertamu.

Ketiga gadis itu cengengesan sambil tertawa kecil mendapati Dani dan Latifa memperlihatkan ekspresi seperti kedatangan artis dadakan. Apalagi Rizfan terdiam cengo melihat ketiganya.

"Syahla, boleh nggak sih aku ketawa lihat ekspresinya Kak Rizfan tadi? Lawak tahu nggak," ucap Lechia sambil memegang perutnya sedikit nyeri akibat terlalu lama tertawa.

"Kalian juga ngapain pagi-pagi buta datang ke rumah?" tanya Syahla berjalan dengan kedua tangan ia gerakkan ke samping kanan samping kiri, begitu seterusnya.

"Lah, kan kamu sendiri yang minta kita datang pagi. Ya kan?" elak Zahra meminta persetujuan dari Lechia dan Aisyah yang berakhir anggukan kepala.

"Iya. Tapi nggak habis subuh juga kali."

Mereka berempat berjalan beriringan sambil tertawa membahas apa saja hal yang lucu. Tangan saling bertautan seolah tak ingin terpisah meskipun hanya sejengkal.

Assalamu'alaikum Ya UkhtiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang