Sore di Pelabuhan

160 29 5
                                    

Sore hari, Sung Hanbin akhirnya sampai di pelabuhan. Dia duduk di dekat kantor pos yang ada di tepi pelabuhan itu. Takut bosan, Hanbin mengeluarkan HP dari tasnya. Mungkin, dia akan melanjutkan game seru yang sudah dimainkannya akhir-akhir ini.

Saat asyik dengan permainannya, tiba-tiba terdengar suara lembut menyapanya.

"Permisi, apa aku boleh duduk disini? "

Sung Hanbin menoleh ke arah belakang. Seorang anak laki-laki datang menyapanya. Entah apa yang terjadi, dua kejadian serupa datang menimpanya yaitu disapa dua anak laki-laki yang seumuran dengannya.

"Tentu. Silahkan. Maaf barangku  banyak. Tunggu sebentar, aku pindahkan tas-tas ini agar kamu bisa duduk lebih nyaman."

"Terima kasih, ah ngomong-ngomong kamu mau pergi kemana sampai membawa barang sebanyak ini? "

"Ah, aku ingin ke sekolah teladan. Aku akan bersekolah sekaligus tinggal di asrama sana."

"Sekolah? Mengapa kesana? Maaf sebelumnya kau berasal dari mana? "

"Aku dari Seoul."

"Mengapa kau pindah sejauh itu untuk bersekolah disini? "

Sung Hanbin teringat pesan yang disampaikan Pak Parhan tentang pesan bahwa dia tidak perlu menceritakan banyak hal kepada orang yang baru ia kenal.

"Ah, aku direkomendasikan oleh pamanku. "

Jawaban singkat dari Sung Hanbin membuat laki-laki itu mendekat kepadanya.

"Kau benar-benar yakin akan kesana? "

Sung Hanbin sedikit terkejut, namun dia berusaha tenang menjawab pertanyaan dari laki-laki itu.

"Maaf sebelumnya, sebelum suasananya menjadi canggung lebih baik kuperkenalkan diriku dulu. Namaku Sung Hanbin. Panggil saja aku Hanbin."

Laki-laki yang ada dihadapannya kemudian tersipu malu sambil memegang kepalanya yang tidak gatal.

"Maaf, aku jadi tidak enak karena tiba-tiba banyak bertanya kepadamu. Aku Zhanghao dan jika kamu sekolah disana maka kita berdua bisa bertemu setiap hari."

Hanbin akhirnya sedikit lega, ternyata dia anak yang bersekolah disana. Ah, mungkin saja tidak apa banyak bercerita dan berteman dengan Zhanghao. Dia ramah dan baik.

"Apa kamu menunggu jemputan Pak Jay?"

"Benar, mungkin sebentar lagi Pak Jay akan datang. "

"Ah, mungkin ini sedikit berat bagimu. Tapi percayalah, hpmu akan disita nanti kalau kamu memilih masuk sekolah asrama."

"Disita, kenapa?"

"Di asrama banyak aturannya, beruntung aku hanya bersekolah disana. Jadi aku masih bisa merasakan sedikit kebebasan dibanding teman-temanku."

Zhanghao kemudian melihat barang-barang yang dibawa Sung Hanbin. Ada beberapa koper besar, satu tas besar, dan satu tas kecil yang disandangnya.

"Apa saja barang-barang bawaan mu? Maafkan aku Sung Hanbin, tapi banyak anak-anak yang bercerita kepadaku barang-barang berharga milik mereka juga disita oleh sekolah saat pertama kali pindah kesini. Terserah kepadamu mau percaya atau tidak. Tapi aku sedih karena anak-anak disana tidak dapat berbuat banyak. "

Sung Hanbin antara percaya dan tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh anak yang baru ditemuinya itu. Tapi, Kata-kata Zhanghao juga patut dipertimbangkan.

"Jika seperti itu, mungkin ada sesuatu yang harus kukirim lewat pos ini."

Sung Hanbin membongkar barang-barangnya. Zhang hao terkejut tak kepalang, terutama ia melihat banyaknya uang yang ada disana.

"Kau orang kaya? Jika kaya kenapa mau ke sekolah ke tempatku. Aku rasa kau atau pamanmu salah alamat atau ah, lupakan saja jika uang sebanyak ini kusarankan kau simpan dulu ke tempatku tapi jika kau ragu lebih baik kirim ke orang kepercayaan mu. "

"Aku kirim kepamanku dulu. Kutitip barangku dulu. Terima kasih Zhanghao."

Sung Hanbin segera masuk ke kantor pos untuk mengirim sebagian uangnya ke paman. Tak lupa ia segera mengirim pesan ke paman hui bahwa dia telah mengirim sebagian uangnya.

Paman, aku mengirim sebagian uang yang kubawa ke paman. Tolong disimpan baik-baik. Aku juga memberi kabar mungkin hpku akan disita oleh sekolah dan tidak bisa lagi berkirim pesan kepadamu. Tapi jangan khawatir aku akan mengirim surat kepadamu jika terjadi sesuatu kepadaku.

Setelah urusannya selesai, ia kembali menemui Zhanghao yang sedang menunggunya.

"Apakah urusanmu sudah selesai?"

"Sudah, dan aku menerima penawaran mu. Tolong simpan sebagian uang ini dengan baik. Terima kasih Zhanghao."

"Sama-sama, dan terima kasih sudah percaya kepadaku."

Zhanghao tidak menyangka Sung Hanbin mempercayainya begitu saja. Tapi dia juga senang karena perkenalan yang baru saja terjadi bisa sampai ke tahap sejauh ini."

"HP dan koper kuning ini juga. Jika kamu berkenan. "

Zhanghao menerima HP dari Hanbin dan tiba-tiba terdengar suara mobil yang datang.

"Syukurlah, pak Jay datang. Ayo Hanbin kita masuk, aku bantu  memasukkan barang-barangmu. Ayo segera kita temui Pak Jay."



The Savior (End) [SUNG HANBIN]Onde histórias criam vida. Descubra agora