(The End) Mengejar Mimpi

148 14 3
                                    

"Aku deg-degan, kurasa lebih baik kita pulang saja. "

"Tunggu!

Hanbin mengejar Matthew yang tampak menyerah melihat panjangnya antrian audisi Idol planet yang ada didepannya.

" Jangan seperti itu Matthew, kau harus memikirkan kerja keras kita. Ayo lebih semangat! Hanbin menarik tangan Matthew untuk kembali bersama grup mereka."

"Benar, kita harus percaya diri. Walaupun kita berasal dari kampung kita tidak akan kalah dari mereka. "

Matthew terharu melihat semangat yang ditunjukkan teman-temannya. Akhirnya, ia memutuskan untuk kembali berjuang bersama dengan teman-temannya.

"Maafkan aku. Aku hanya merasa minder melihat orang-orang yang begitu banyak dan keren dihadapan kita. Aku tidak akan minder lagi demi grup kita. "

"Terima kasih, Matthew. Aku bangga padamu, kau sudah bekerja keras selama ini. " Hanbin memeluk Matthew dengan penuh haru.

Tak lama, grup mereka tampil dan dengan piawai mereka bisa tampil dengan baik, bahkan para peserta lain ikut senang dan menyemangati mereka semua.

Hasil akan diumumkan nanti sore, tetapi anak-anak sudah berkumpul. Tampak Taerae yang memegang tangan Hanbin dengan lembut.

"Tanganmu benar-benar kuat. Mungkin ini hasil usahamu bekerja di pelabuhan di sore hari, Hanbin, Terima kasih banyak atas pertolonganmu selama ini. Aku tidak menyangka bisa tidur dengan nyenyak dengan selimut baru dan belajar dengan banyak buku baru. Dan berkatmu kita semua berani bercita-cita menjadi Idola yang terkenal."

"Hanbin, ayo berjuang bersama selamanya. "

Waktu pengumuman tiba. Banyak orang-orang yang gugup namun mereka mencari nama mereka. Anak-anak asrama menyuruh Taerae yang licah untuk mencari nama mereka dari nomor bawah di papan pengumuman kedua, namun mereka belum menemukannya.

"Bagaimana, Taerae? " tanya Jiwoong.

" Nama kelompok kita tidak ada papan itu. "

" Aduh, apakah keberuntungan akan berpihak pada kita? " Matthew memegang tangan Zhanghao dengan erat.

"Hei, jangan khawatir. Kita masih bisa mencoba lagi lain kali, terlebih sekarang sekolah dipimpin oleh kepala yang baru dan bersedia mendukung murid-murid nya. "

Matthew sedikit lega mendengar ucapan Zhanghao. Mereka berdua akhirnya memilih untuk pergi ke pintu luar untuk menghirup udara segar setelah berada di dalam kerumunan yang sesak itu.

Saat berjalan keluar, tiba-tiba sebuah tepukan keras mendarat di bahu Zhanghao. Dia benar-benar terkejut.

" Ah, benar-benar,, orang ini. "

Zhanghao benar-benar kesal dan kaget. Namun, dia dan Matthew bertambah kaget saat melihat Ricky datang menangis dan tiba-tiba memeluk Zhanghao dengan erat.

"Kita lolos kak,, kita lolos. Dan kita ada di perangkat pertama dan langsung akan dikontrak oleh agensi. "

Zhanghao dan Matthew terkejut. Anak-anak kampung seperti mereka lolos di peringkat pertama. Tanpa sadar, teman-teman mereka yang lain juga turut datang mengejar mereka berdua. Merayakan kemenangan dan kesabaran mereka bersama-sama.

"Ini saatnya kalian benar-benar mengejar mimpi. Semoga kalian menjadi idola yang besar di masa depan! "

Anak-anak langsung menengok suara teriakan itu. Disana ada Paman Hui yang menatap mereka sambil tersenyum haru.

Selesai

The End
Tamat

Terima kasih untuk semua yang telah membaca karya pertama saya di platform ini. Semoga kalian semua sehat dan bahagia.

Você leu todos os capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Nov 28, 2023 ⏰

Adicione esta história à sua Biblioteca e seja notificado quando novos capítulos chegarem!

The Savior (End) [SUNG HANBIN]Onde histórias criam vida. Descubra agora