Penemuan Tak Terduga

104 11 6
                                    

"Dia banyak pikiran dan kurang istirahat. Terlebih dia sepertinya juga tidak peduli dengan kekurangan gizi yg ada di tubuhnya. Sekarang dia harus istirahat total. "

Pak Kamden melepaskan stetoskopnya dan menatap anak-anak dengan lemas.

"Hanbin setiap hari selalu bekerja sebagai tukang angkat di pelabuhan, terlebih dia menjadi ketua dalam kelas tari kita." lirih Zhanghao sambil mengusap air matanya.

Isakan Zhanghao sejenak membuat Matthew tersentak tentang keanehan Hanbin beberapa hari ini.

"Hanbin, Hanbin, dia sekamar denganku dan bersebelahan tidur denganku. Terkadang disaat aku terbangun ditengah malam, antara sadar tidak sadar, aku melihat Hanbin yg masih berkutat di meja belajarnya. Tapi aku tidak tahu apa yg dilakukannya. "

"Tenang, Matthew. Saat ini yang terpenting Hanbin selamat dan jika dia harus kembali ke Seoul kita harus ikhlas. Ini demi keselamatannya. Dia anak kota, tentu berbeda dengan anak desa seperti kita. Selama ini Hanbin sudah banyak membantu kita dan saat ini kita harus mencari kontak keluarga terdekatnya di Seoul."

"Tapi, aku tidak tahu caranya, Jiwoong."

" Kurasa Zhanghao bisa membantu. " Jiwoong menatap Zhanghao dan laki-laki itu membalasnya dengan anggukan seolah sudah paham dengan apa yang Jiwoong instruksikan.

"Baiklah, sementara yang lain jaga Hanbin disini. Untuk Jiwoong dan Matthew kalian bisa ikut denganku sekarang juga. Kita tidak bisa lama-lama."

"Apa ini? Aku tidak mengerti dengan apa yang kalian ucapkan. "

"Tenang Yujin, saat ini jaga Hanbin. Percayalah kepada kami. Nanti semuanya akan aku jelaskan. "

"Tapi, Jiwoong. "

"Percayalah kepadaku, Yujin. "

Di sore hari, ketika seharusnya anak-anak asrama sudah pulang sekolah dan bersiap-siap bekerja. Matthew, Jiwoong, dan Zhanghao akhirnya berkumpul di kamar Zhanghao dan memutuskan untuk membuka semua barang-barang yang telah dititipkan Hanbin kepadanya.

"Tidak apa, Zhanghao. Ini semua demi kebaikan Hanbin. Kita harus mencari kontak keluarganya. "

"Baiklah, aku terpaksa membuka handphonenya dan kita akan mengecek kontak-kontak penting yang bisa dihubungi. "

Ketiga anak itu sibuk meneliti HP sampai mereka terkejut melihat sesuatu yang tidak pernah mereka duga.

"Apa-apaan ini. Aku tidak salah lihat kan! " Kim Jiwoong berteriak.

"Ini tidak mungkin! Tidak ada kebetulan seperti ini di dunia ini! " Matthew berteriak dengan kebingungannya."

"Tenang, tenang. Kita masih tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Berdo'a lah semoga ini menjadi pertanda yang baik. Bagaimanapun kita harus tenang teman-teman. "

"Ayo, kita hubungi saja. Mungkin ini bisa menjadi jalan yang terbaik untuk Hanbin dan kita semua. "

Sore yang penuh kejutan.

Siapa sangka apa yang akan terjadi nanti adalah jawaban dari semua yang telah mereka nantikan. Tangisan, penderitaan, pengorbanan, keberanian, dan ketulusan. Semuanya akan datang dengan balasan yang setimpal.

The Savior (End) [SUNG HANBIN]Where stories live. Discover now