Anak Aneh

145 25 2
                                    

Hanbin bangun. Ia melihat ke samping dan tidak, dimana Matthew? Hanbin bangkit dan ia melihat ke sekeliling. Semua anak tidak ada di kamar itu, bahkan Han Yujin yang sakit pun tidak ada.

Hanbin segera mengganti bajunya dan saat ia hendak keluar. Tiba-tiba Matthew dan dirinya hampir bertabrakan.

"Hanbin, ayo cepat! Aku sudah menyisihkan air di ember ini. Ayo mandi atau nanti kamu bisa terlambat masuk kelas."

"Secepat ini?! "

"Iya, ditempat ini segalanya terbatas. Kalau tidak cepat-cepaat nanti tidak bisa mandi. "

"Terima kasih, Matthew. "

"Aku duluan dulu ya. Aku ada piket kelas hari ini. "

"Baik, hati-hati ya. "

Hanbin segera menuju kamar mandi yang ada di asramanya. Ia pergi sambil membawa ransel di punggungnya. Dia melihat kehebohan anak-anak yang sedang berebutan air. Beruntung Matthew telah membawakannya air.

Antrian untuk mandi tentu tidak ada. Segera ia membersihkan gigi dan tubuhnya. Setelah selesai, ia langsung memakai baju yang sudah disandangnya di tas.

Hanbin keluar dari pintu kamar mandi. Tidak disangka, masih ada beberapa anak yang memperebutkan air. Hanbin asyik memperhatikan mereka dari samping.

Hanbin dengan santai berjalan tanpa melihat ke depan. Tiba-tiba, terjadi tabrakan dan byurr, ia pun menjadi basah. Bahkan ranselnya pun ikutan basah.

"Maafkan aku, aku tidak sengaja. Aduh, kamu sampai basah begitu."

Hanbin kaget dengan dirinya. Namun semuanya sudah terlambat. Kini satu-satunya cara adalah ia harus ke asramanya kembali untuk mengganti bajunya.

"Aku harus pergi mengganti bajuku atau nanti aku akan terlambat. "

Hanbin pergi berlari tanpa menanyakan siapa nama anak itu. Ia langsung pergi menuju asramanya sambil berlari kencang. Semua orang memperhatikannya, namun Hanbin tak peduli.

Dengan cepat ia mengganti bajunya dan segera ia membuka jendela dan menjemur bajunya yang basah itu. Dengan berlari sekencang mungkin ia pun berlari ke arah kelasnya.

"Kelas 2 ada diujung sana. Semoga aku masih sempat!"

Hanbin dengan cepat membuka pintu kelas idan tanpa disangka Pak guru telah datang dan ia menatap Hanbin dengan tatapan marah.

"Beraninya kau terlambat di kelasku. Sekarang berdiri di kursi ini dan jangan turun sampai kuperintahkan!"

Hanbin malu saat melihat orang-orang menertawakan dirinya yang sedang berdiri di kursi itu. Namun, ia juga melihat Matthew, Jiwoong, Gyuvin, Yujin, dan Zhanghao yang tak enak hati melihatnya menjalani hukuman itu.

Jam pertama usai, Pak guru menyuruh Hanbin turun. Dan beliau juga menyuruhnya untuk memperkenalkan diri didepan kelas.

"Namaku Sung Hanbin. Panggil saja aku Hanbin dan aku... "

"Cukup! sekarang duduk di bangku itu. Tidak usah lama-lama berbasa-basi di kelasku ini! "

Hanbin pergi melihat dimana ia akan duduk. Tak disangka ia akan duduk dengan anak yang menabraknya tadi pagi.

Hanbin duduk dan kemudian ia mendengar anak itu berbisik kecil kepadanya.

"Maafkan aku. Aku benar-benar tidak sengaja. Perkenalkan namaku Taerae dan aku,, "

"Kim Taerae! Kerjakan soal ini didepan! "

Taerae langsung kaget saat dirinya dipanggil kedepan dan Hanbin tambah kaget disaat Taerae bisa menjawab soal susah itu dengan benar.

"Kau hebat!"

"Terima kasih. "

Tak lama jam istirahat berbunyi. Hanbin senang dan ingin berkenalan dengan Taerae lebih jauh. Namun disaat hendak mengajak Taerae bermain dengannya. Anak berkacamata itu langsung lari terburu-buru meninggalkan kelas.

Hanbin kecewa dan tanpa disadari Matthew dan Zhanghao sudah ada disampingnya.

"Anak itu memang aneh. Dia bahkan tidak akrab dengan anak-anak di kelas. Dia memang suka pergi sendiri. Entah apa urusannya, tapi kami juga tidak peduli."

"Benarkah, aku kasihan dengannya. "

"Ya, mau bagaimana lagi. Oh ya, apa yang mau kau lakukan saat pulang nanti. Apakah ada rencana mencari pekerjaan sehabis pulang?"

"Ada. Aku akan mencoba mencarinya nanti saat pulang."

"Baiklah,  Kalau kamu mau aku akan membantumu nanti mencari kerja.

"Baiklah, Terima kasih Hao. "

Istirahat selesai. Hanbin kembali ke kursinya dan Ia menyadari Taerae belum kembali.

"Duh, bisa-bisa dia kena hukum sepertiku."

Tak lama, Taerae datang dan Hanbin kaget melihat baju sekolahnya yang begitu kotor.

"Taerae kau dari mana. Kenapa bajumu seperti itu? "

"Aku hanya, "
 
Saat Taerae ingin melanjutkan ucapannya. Pak guru datang ke kelas dan segera Taerae kena marah.

"Taerae keluar dari kelasku. Berani-beraninya kau masuk kekelasku dengan sangat kotor! "

"Hahahahaha"

Hampir semua orang yang ada dikelas menertawakannya. Hanbin hanya terdiam melihat Taerae yang pergi keluar dari kelasnya dengan pasrah.

"Anak itu memang aneh. " Ucap Hanbin dalam hati.






The Savior (End) [SUNG HANBIN]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant