"Ayo cepat kita ke markas dulu, ada urusan yang harus diselesaikan!"
Matthew berjalan sambil menarik Jiwoong yang baru sadar dari pingsannya."Iya aku tau, tapi aku baru sadar lho, bahkan minyak dari Pak Cheongsan masih basah dihidungku! "
Jiwoong berusaha keras menyusul Matthew melalui jalan sempit yang dikelilingi semak belukar. Itu adalah jalan rahasia menuju markas mereka. Tak lama, mereka berdua sampai juga dan Matthew langsung mengetuk jendela yang ada di belakang sebuah rumah tua.
Tak ada reaksi, Matthew mengintip dari balik jendela. Belum ada orang."Ah, aku harus mengendap-ngendap lewat samping, Jiwoong kamu disini dulu ya sekaligus berjaga-jaga."
"Baik, Matthew. "
Matthew diam-diam melewati pintu samping sambil melihat situasi yang ada didepan. Sebuah mobil tua datang dan Matthew langsung paham dengan situasi yang ada didepannya.
"Itu mobil Pak Jay, berarti Zhanghao menumpang pulang dengannya sehabis menjual pupuk di pasar. Sebentar lagi aku bisa, eh, tunggu, ini salah lihat kan! "
Matthew terkejut melihat sosok laki-laki yang keluar bersama Zhanghao dari mobil tua itu. Ditambah Zhanghao membantu membawakan sebuah koper kuning ditambah tas dokumen kecil yang disandangnya. Dibalik persembunyiannya, Matthew mendengar Zhanghao berbincang-bincang dengan laki-laki itu.
"Kau pasti capek, biar aku saja yang bawa ya! "
Suara Zhanghao tambah membuat Matthew penasaran. Dia masih meyakinkan sosok laki-laki yang dilihatnya, tapi dia nampak berbeda, sangat berbeda. Ini sangat membingungkan baginya.
Matthew yang masih bersembunyi kemudian mendengar suara kaki yang mengarah kebelakang. Tidak salah lagi, mereka akan menuju ke kamar Zhanghao.
Dengan cepat, Matthew mengendap- ngendap hingga ia melihat Jiwoong yang masih duduk dibalik jendela. Langsung saja Matthew memberi kode untuk tetap diam dan tenang kepada Jiwoong.
Pintu didalam terbuka dan terdengar suara perbincangan itu dari luar.
"Ini adalah markas anak asrama. Ya, tepatnya ada didalam kamarku. Anak-anak asrama mempercayalan semua barangnya di kamarku ini. Tunggu dulu, aku akan mengambil kunciku."
Zhanghao mengambil sebuah kunci dari balik rompinya.
"Ya, tentu saja aku akan menyimpan barangmu dengan aman. Tempatnya persis dibawah tanah, tepat ada dibawah tempat tidurku."
Disaat Zhanghao berjalan menuju tempat tidurnya, disaat itu tiba-tiba muncul teriakan mengagetkan dari balik jendela.
"Tunggu! "
Matthew dan Jiwoong melompat ke arah mereka. Zhanghao terjatuh disaat Jiwoong datang menyerangnya dan langsung mengambil kunci yang sedang dipegangnya.
Disisi lain, dua anak saling menatap dalam kebingungan. Mereka benar-benar memastikan sosok orang yg ada dihadapan mereka . Tapi tidak salah lagi, ini benar-benar kebetulan yang sangat aneh.
"Hanbin! "
"Matthew! "
Ucapan kedua anak itu langsung membuat Jiwoong dan Zhang hao tersadar dan sejenak terhentilah perkelahian yang terjadi diantara mereka berdua.
YOU ARE READING
The Savior (End) [SUNG HANBIN]
FanfictionSelang beberapa hari setelah kematian ayahnya, Sung Hanbin semakin terpuruk ketika mendengar kabar bahwa ia harus berpisah dengan pamannya yang merupakan satu-satunya keluarga yang ia miliki. Namun, ia harus mengikuti wasiat ayahnya yang memintanya...