20. Kecewa

32 9 0
                                    

Lampu jalanan yang menyala kini sudah dipadamkan, kendaraan yang semula hanya beberapa pun kini sudah banyak di jalanan.

Para pedagang malam juga sudah membereskan dagangannya yang sudah habis terjual, mereka langsung menuju ke rumah masing-masing untuk beristirahat.

Begitupun dengan para pelajar dan pekerja kantor, mereka berbondong-bondong agar tidak terjebak macet di jalan.

Beruntungnya jalanan hari ini tidak begitu padat, jadi mereka semua tidak terlambat untuk pergi ke tujuannya.

Sebelum aktivitas di pagi hari, Gatha beserta Alaska sudah berada di sekolah untuk membuat sebuah kejutan.

Mereka sedikit menghias sebuah ruangan seni yang terletak di samping kelas. Untung saja mereka sudah mendapatkan izin dari sang pembina ekstra seni.

Perlahan para siswa terlihat, berjalan ke arah kelas masing-masing. Gatha dan Alaska yang telah selesai menghias pun langsung masuk ke dalam kelas.

"Tumben ga telat?" tanya Gatha yang melihat Casey sudah duduk anteng di kursinya.

"Hari spesial, jadi harus dateng pagi." Alasan itu hanya membuat Gatha geleng-geleng kepala.

"Nanti pulang sekolah ke ruang seni ya?" ucapnya memberi tahu, Casey pun hanya mengangguk. Tak ada raut heran di wajahnya.

Alaska dan Gatha hanya saling pandang, seolah-olah berbicara lewat tatapan mata.

"Ada apa sih? Aneh banget kalian berdua." Teguran itu membuat keduanya menoleh, tanpa mengatakan apapun mereka langsung duduk anteng di tempat masing-masing.

"Kalian udah ngerjain pr?" Casey menoleh ke belakang, sembari menunjukkan buku tugasnya.

"Lah, emang ada pr?" Pertanyaan itu membuat Casey geleng-geleng kepala. "Nih, salin punya gue."

"Tumben baik," ucap Gatha sembari menulis kata demi kata ke buku pelajarannya.

"Hari spesial."

"Iyaa deh yang nambah umur." Alaska mencibir, Casey hanya tertawa mendengarnya.

"Buruan di salin, keburu bel masuk tuh."

"Iyee nyai."

---

Kini waktu yang ditunggu-tunggu telah tiba, Gatha dan Alaska segera masuk ke ruang seni.

Mereka menunggu sang pemeran utama datang, tetapi sang empu tak kunjung menampakkan diri. Padahal bel pulang sudah setengah jam berbunyi.

"Kok lama banget? Kemana tuh orang ya?" Alaska mengecek ponselnya, tak sengaja melihat postingan Casey di Instagram.

"Lah, Casey udah pulang?" Gatha menoleh, segera saja ia mengintip dari ponsel milik Alaska.

Dapat ia lihat Casey bersama dengan salah satu siswa dari kelas sebelah. Foto itu diambil di angkringan dengan Casey yang ditandai di akun milik sang lelaki.

"Kok gitu? Kita udah suruh dia ke sini loh. Sia-sia lah kita bikin kejutan kayak gini." Nafas Gatha memburu, ia merasa sedikit kecewa dengan tindakan Casey.

"Terus ini gimana?" Alaska bingung, jika kejutan ini gagal berarti usaha mereka sia-sia dari tadi pagi.

"Bongkar lah, ngapain lagi?!"

Dengan perasaan yang campur aduk, mereka berdua membereskan seluruh hiasan yang ada di ruang seni.

Setelah semuanya sudah rapi, Gatha langsung ke luar untuk membuang semua itu.

𝐋𝐨𝐧𝐞𝐥𝐲 ✓Where stories live. Discover now