chapter 8

73 5 0
                                    


SEBELUM BACA VOTE TERLEBIH DAHULU!!

~~~~~

8. Ternyata dia tulus

"Tuhan adil, dia memberikan ku sosok laki-laki yang selalu menjaga ku dimana saja dan kapanpun saja"
ARUNA BELVANIA ARAZELLA

Aruna dia menoleh sebentar ke arah depan karena dia melihat kalau Erlangga dan anak anak lainnya sedang makan di sana sambil memerhatikan dirinya dan menatapnya dengan tajamAruna dia tidak takut di cuman terdiam aja mengabaikan Tatapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aruna dia menoleh sebentar ke arah depan karena dia melihat kalau Erlangga dan anak anak lainnya sedang makan di sana sambil memerhatikan dirinya dan menatapnya dengan tajam
Aruna dia tidak takut di cuman terdiam aja mengabaikan Tatapannya

Sesekali Aruna juga membalas dan menatap tajam lagi kepada Erlangga, Erlangga yang melihat itu hanya bisa tersenyum kecil saja dia sudah sangat salah tingkah terhadap aruna

"Udah ini kita mau kemana" tanya Reivan sambil membuka jaket kulit nya dan langsung membenarkan kacamata kesayangannya

Lian dia menggeleng sambil menatap Erlangga dan juga Charles dan sama kedua nya pun sama sama tidak tahu kalau sudah makan harus kemana

"Gua gak bisa, gua ada urusan mendadak jadi kalian mau kemana aja terserah" jawabnya sambil menatap Aruna

Terlihat jelas kalau Aruna sedang mengalihkan pembicaraan nya dengan keempat remaja itu, dia bermain handphonenya dan sesekali juga dia melihat pesan dari siapa saja Namun sekarang tidak ada jadi deh dia bosan

"Bosan"

"Kenapa bosan? Kamu bosan makan bersama aku?" Tanya nana dengan polos, Aruna yang mendengarkan itu pun langsung menggeleng kepala mendengar ucapan dari nana

"Bosen aja gabut" ucapnya sambil membereskan mangkuk bekas mie ayam, sebenarnya aruna ingin langsung pergi namun saat melihat Erlangga dia langsung terdiam dan tidak kemana mana

"Run, sini mangkuk kamu? Aku mau naroh dulu disitu" jawabnya dengan jujur, aruna yang mendengar itu langsung mengangguk dan membiarkan nana membawa mangkuk mie ayam

"Yaudah bentar ya" ucapnya dengan hati hati karena takutnya pecah
Namun saat nana berbelok tiba-tiba Seorang pria berlari sambil tertawa Aruna yang melihat kalau nana akan di tabrak itu langsung berdiri dan mendorong nana dengan hati hati dan sampai akhirnya...

Brukh

Suara Benturan keras membuat semua siswa datang dan melihat kejadian itu nana yang dari tadi menutup matanya yang takut dengan hati hati melihat ke arah samping dan langsung terkejut melihat aruna tergeletak dan siku nya berdarah

"ARUNA" teriak nana

Nana dia langsung melewati kerumunan itu dan membantu aruna berdiri terlihat jelas kalau aruna sedang meringis sambil menahan sakit, pecahan piring dan Benturan hebat membuat siku nya berdarah dan terasa sangat sakit sekali

DIA ARUNAKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang