6

2.5K 369 18
                                    

Happy reading

***



Setahun yg lalu...

Malam itu, adalah malam ketika Wang yibo sedang melakukan pertemuannya dengan sang kekasih yg selama ini selalu berusaha ia sembunyikan. Hal tersebut terpaksa ia lakukan, demi keselamatan kekasihnya itu. Bagaimanapun, sebagai seseorang yg berkecimpung didunia bawah, dimana banyak musuh yg selalu mengintainya, bahkan terkadang musuh-musuhnya itu sengaja menyasar kepada orang-orang terdekat demi melampiaskan dendam yg mereka, semua itu tentu membuat Wang yibo menyembunyikan identitas kekasih tercintanya itu.

Keduanya pun memutuskan bertemu dipenginapan yg berada dipinggiran kota, dimana daerah terpencil tersebut tidak begitu banyak diketahui oleh orang banyak.

"Xiao zhan, kau sudah merapikan kamar yg kusuruh, kan?" Pria tua itu kembali mengingatkan sang cucu untuk kesekian kalinya.

"Sudah kakek, kakek tenang saja aku sudah merapikan semuanya. Mereka pasti tidak akan merasa kecewa." Perkataannya begitu halus dan lembut, membuat siapapun yg mendengarnya merasa sejuk.

Xiao zhan, pemuda itu saat ini baru saja menginjak usia yg ke 20 tahun, masih terbilang muda memang, tapi pemuda itu sudah bekerja cukup keras untuk membantu memperbaiki perekonomian keluarganya. Di desa yg terpencil ini ia tinggal hanya berdua dengan sang kakek, sedangkan kedua orang tuanya, sudah lama meninggal akibat sebuah kecelakaan. Sepeninggal kedua orang tuanya itu, Xiao zhan hanya bisa bergantung hidup pada sang kakek yg usianya sudah tua. Semula, kehidupan perekonomian mereka ditopang oleh hasil pertanian yg dikelolah oleh kedua orang tuanya. Tapi, kecelakaan tragis tersebut menyebabkan kehidupan keluarga mereka terpuruk, semua tabungan yg mereka miliki harus mereka gunakan untuk melunasi biaya rumah sakit kedua orang tuanya. Meskipun pada akhirnya keduanya tidak dapat diselamatkan juga.

Kakek Xiao yg sudah berusia rentah tentu tidak bisa untuk melakukan pekerjaan kasar. Alhasil, harta benda yg mereka miliki terpaksa mereka jual sedikit demi sedikit untuk menyambung biaya hidup keduanya, dan baru beberapa tahun ini pria tua itu memperoleh ide untuk menjadikan bangunan yg mereka tinggali untuk di manfaatkan sebagai penginapan.

Keluaga Xiao semula hidup cukup makmur, rumah yg mereka tempati pun cukup antik karena masih mengusung desain bangunan china tempo dulu, dimana hal itu kini menjadi tren destinasi wisata yg banyak di gandrungi oleh masyarakat perkotaan yg ingin bernostalgia. Tidak hanya itu saja, suasana dan udara desa yg masih asri membuat penginapan milik kakek Xiao menjadi cukup ramai dikunjungi oleh para wisatawan yg ingin menikmati liburan dengan menikmati nuansa alam pedesaan tempo dulu.

Wang yibo sudah merencanakan pertemuannya itu dari jauh-jauh hari. Maklum, kekasihnya itu selama ini hidup dan tinggal diluar negeri, dan baru pada kesempatan ini wanita itu bisa berkunjung kemari, karena biasanya, Wang yibolah yg akan datang ketempatnya untuk sengaja menemuinya.

Bangunan tersebut sudah dibersihkan sesuai permintaan Wang yibo, dimana setelah itu mereka berencana akan menempatinya selama 2 hari.

Wang yibo datang lebih dulu, dimana Xiao zhanlah yg saat itu bertugas untuk menyambutnya, dan memimpinnya untuk mengetahui setiap tata letak ruangan yg ada didalamnya.

"Jika anda memerlukan sesuatu, anda bisa menghubungi saya lewat telepon itu." Ia menunjuk sebuah telepon kabel yg berada diatas meja.

Wang yibo hanya berdehem untuk menanggapinya.

Sekejap kemudian malam pun tiba. Xiao zhan sudah kembali ke bangunan kecil yg ia tempati bersama sang kakek. Kini, setelah selesai melakukan makan malam bersama sang kakek, Xiao zhan yg sedang merapikan bekas makan keduanya mendengar suara ketukan pintu dari luar. Pemuda itu pun segera menghampiri untuk melihat siapa yg datang.

Dua orang berpakaian hitam dengan tubuh kekar berdiri didepan pintu.

"Kalian siapa?" Ia bertanya dengan ramah, Xiao zhan tau keduanya bukanlah penduduk asli desa ini, Xiao zhan pikir mereka pasti orang kota yg tidak sengaja tersasar ke tempatnya.

Tapi, bukannya menjawab, kedua pria itu justru mendorongnya dan memasuki rumahnya dengan paksa. Xiao zhan pun segera bangkit untuk menghentikan keduanya.

Mendengar keributan itu, kakek Xiao pun keluar dari kamarnya. Pria tua itu kini mendapati dua orang asing yg sedang menggertak sang cucu. Kehadiran pria tua itu tidak membantu, dan justru memperkeruh situasi tersebut.

"Katakan! Dimana pria itu?!" Teriaknya.

"Pria mana? Aku tidak tau siapa yg kalian cari, tolong lepaskan kami." Mohonnya.

"Pria yg datang tadi siang, dimana dia sekarang?!" Mendengar itu, Xiao zhan pun mengerti, ternyata mereka mencari pria yg sekarang menginap di penginapan mereka, penginapan itu memang terletak agak jauh dari rumah yg Xiao zhan tempati, tempatnya terletak agak masuk ke dalam hutan, dimana kendaraan roda empat memang tidak bisa melaluinya.

Semula, Xiao zhan tidak berniat memberitahunya, karena ia tau orang-orang didepannya ini pasti bukanlah orang baik. Tapi, kini nyawa sang kakek yg jadi taruhannya, dimana itu tidak bisa membuatnya berkutik, Xiao zhan pun terpaksa menunjukkkan keberadaan tamu tersebut. Dimana setelah itu muncul lebih banyak lagi orang-orang yg berpakaian sama dengan dua orang tersebut.

Tidak berapa lama, terdengar beberapa kali suara letusan senjata api dari penginapan tersebut. Xiao zhan gemetar karena ketakutan, ia khawatir dan juga merasa bersalah, ia pun memaksakan kakinya untuk memasuki bangunan tersebut. Beberapa mayat tergeletak ditanah dengan dipenuhi banyak darah, meski begitu ia tetap memberanikan diri dan membulatkan tekadnya untuk mencari pria yg menjadi tamu dipenginapannya itu. Pria yg dicarinya itu kini tergeletak di ruang tamu dengan berlumuran darah, meski takut Xiao zhan tetap mendekatinya untuk memeriksa kondisinya, ternyata jantung pria itu masih berdetak dan nafasnya masih bisa Xiao zhan rasakan meski itu begitu lemah. Xiao zhan pun berusaha menggendongnya dipunggung, meski untuk itu ia banyak mengalami kesulitan karena ukuran tubuh pria itu jauh lebih besar darinya.

Meskipun membutuhkan waktu lebih lama, tapi Xiao zhan berhasil membawa Wang yibo ke rumah sakit untuk segera mendapat penanganan, pria itu pun berhasil tertolong. Baru setelah dokter mengatakan kondisi pria yg ia bawa sudah berhasil selamat, Xiao zhan pun baru bisa kembali ke rumahnya. Tapi, sesuatu yg memilukan pun terjadi, kakek yg begitu ia sayangi itu kini terbaring tak bernyawa didalam ruang tamu. Ternyata, orang-orang itu tidak memenuhi janjinya, mereka justru membunuh sang kakek setelah ia memberitahukan tempat Wang yibo. Xiao zhan hanya bisa menangis histeris setelahnya.

Beberapa hari setelah kejadian itu, Xiao zhan yg masih bersedih atas kematian mendiang sang kakek kembali dikejutkan oleh kedatangan beberapa orang yg tidak ia kenali, wajahnya dijepit diatas meja dengan kasar, dan pria yg sempat ia tolong itu muncul dan menatapnya dengan sengit.

"Bawa dia! Dia harus mempertanggung jawabkan kesalahannya!" Perintah Wang yibo, dimana gara-gara ulah pemuda itu, kekasihnya yg begitu sangat ia cintai itu mati ditangan para musuhnya.

Semenjak itu pun, hidup Xiao zhan berubah menjadi neraka. Ia memang masih hidup tapi hidupnya tak lebih baik daripada sebuah kematian. Pemuda itu dipaksa menikah dengannya hanya untuk menjadi sasaran balas dendamnya atas kematian sang kekasih, dimana setelah itu Xiao zhan disiksa luar dalam oleh Wang yibo.

"Hidupmu adalah milikku! Kau tidak boleh mati sebelum aku mengizinkanmu mati." Ujarnya setelah meniduri Xiao zhan dengan paksa.


Tbc.

Sorry for typo.


Istriku sayang, Istriku malang. (End In Pdf)Where stories live. Discover now