22

1.9K 295 48
                                    

Happy reading

***

Rumah sakit Gusu, seorang pemuda dengan mengenakan jaket berlapis berdiri cemas di depan sebuah ruang rawat VIP

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rumah sakit Gusu, seorang pemuda dengan mengenakan jaket berlapis berdiri cemas di depan sebuah ruang rawat VIP.

"Anak muda, kenapa kau begitu keras kepala? Tuan kami tidak ingin menemuimu, kenapa kau masih bersikeras untuk datang kemari?" Seorang salah seorang pengawal berujar padanya.

Pemuda itu terdiam. Benar yg dikatakan oleh pria di depannya. Selama sebulan lebih dirinya berusaha menemui pria tua itu, namun semuanya sia-sia. Usahanya tidak pernah membuahkan hasil. Akan tetapi, ia tidak boleh berputus asa. Nasib kakaknya berada di tangan pria itu, dan ia harus bisa membujuk pria itu untuk meringankan tuntutannya pada sang kakak.

Semua ini bermula pada kejadian naas yg terjadi sekitar sebulan lalu. Saat itu, kakaknya sedang bekerja seperti biasanya, kakaknya itu berprofesi sebagai seorang supir truk pengantar barang. Sebagai seorang kakak Xiao Chen sudah menjadi tulang punggung semenjak pria itu baru menginjak usia 20 tahun. Ibunya sudah meninggal karena sakit saat ia berusia 17 tahun, sedangkan sang ayah, pria itu sudah meninggal terlebih dahulu akibat kecelakaan kerja yg di alaminya. Keluarga itu menyisakan 2 orang anak, yaitu Xiao Chen putra sulung mereka dan Xiao Zhan si bungsu yg baru berusia 14 tahun kala itu. Si bungsu yg ditinggal kedua orang tuanya di umur sebelia itu begitu terpukul, beruntung ia memiliki Xiao Chen sebagai kakak kandungnya, pria itu berusaha menggantikan peran seorang ayah dan ibu untuk Xiao Zhan, memikul semua beban tanggung jawab dipunggungnya seorang diri demi membahagiakan sang adik tercinta.

Xiao Chen bekerja serampangan demi memenuhi semua kebutuhan sang adik. Hingga akhirnya Xiao zhan pun berhasil lulus dari sekolah menengah atas dengan mendapat nilai tertinggi. Pada hari kelulusannya itu, Xiao Chen mengemudikan truknya secara terburu-buru demi bisa menghadiri wisuda sang adik. Jalanan saat itu terbilang sepi tanpa hambatan, pria itu pun memotong arah demi mencari jalan pintas menuju ke tempat kerjanya untuk mengembalikan truknya. Namun naas, saat ia berbelok sebuah kendaraan mewah muncul secara tiba-tiba dan menghantam badan truk yg dikemudikannya, membuat kendaraan tersebut ringsek, dan membuat seorang pria pengendara di dalamnya terluka parah.

Xiao Chen segera menghampiri, ia pun segera menghubungi ambulan demi menyelamatkan pria itu. Xiao Chen ikut masuk ke dalam ambulan menemani pria yg tak sadarkan diri itu dibawa pergi ke rumah sakit.

Ponsel di sakunya terus berbunyi dengan mendesak, Xiao Chen yg baru menyadarinya segera meraihnya, dan ID sang adik muncul dilayarnya. Pria itu meminta maaf karna tidak bisa hadir dihari kelulusannya. Xiao zhan pun tidak masalah meski sebenarnya ia agak kecewa.

Pemuda itu pun menanyakan alasan ketidak hadirannya, dan Xiao Chen mengatakan yg sebenarnya. Panggilan pun segera terputus. Dan beberapa saat setelahnya Xiao zhan muncul didepannya dengan masih mengenakan pakaian kelulusannya. Pemuda itu begitu khawatir setelah mendengar penuturan sang kakak, dan ia segera datang ke rumah sakit tersebut demi mengurangi kecemasan sang kakak.

Tuan Wang yg mendengar kecelakaan yg menimpa anaknya segera bergegas mendatangi rumah sakit. Dengan ditemani seorang perempuan di sampingnya pria itu menuju ruangan tersebut.

Kebetulan sekali salah seorang keluar dari dalam ruangan ketika tuan Wang baru saja tiba. Pria itu segera menanyai kondisi sang anak. Dokter pun mengatakan yg sejujurnya perihal keadaan pasien. Wang yibo mendapatkan benturan keras dibagian kepalanya dan itu membuat pendarahan hebat dikepalanya. Wang yibo pun mengalami koma setelahnya.

Tuan Wang yg mendengar penuturan sang dokter langsung limbung akibat syok, beruntung  perempuan anak kenalannya itu segera membantunya berdiri.

Xiao Chen dan Xiao Zhan yg mendengar itu semua sama terkejutnya. Xiao Chen sungguh merasa bersalah, akibat ulahnya ia sudah dengan tidak sengaja membuat nyawa orang terjebak diambang kematian.

Xiao zhan yg mengetahui kegelisahan sang kakak segera mencoba menenangkannya.

Melihat dua orang asing yg berdiri tidak jauh darinya membuat tuan Wang bertanya-tanya. Seorang perawat pun memberitahu jika pria itulah yg sudah menghubungi pihak rumah sakit demi bisa menyelamatkan nyawa pasien. Tuan Wang segera mendekat untuk mengucapkan terima kasih. 

Namun, Xiao Chen malah berlutut secara tiba-tiba dihadapannya. Dengan bercucuran aie mata pria itu mengatakan kebenarannya, membuat amarah tuan Wang membuncah karenanya.

Tuan Wang menarik kasar kerah pakaian milik Xiao Chen, mengeluarkan sumpah serapah dan makian kepadanya secara brutal, dan Xiao Chen hanya bisa tertunduk diam menerima semua makian tersebut.

Tuan Wang pun segera menghubungi pihak kepolisian, meminta mereka menahan pria itu dan meminta mereka memberikan hukuman berat untuk Xiao Chen.

Xiao zhan yg mendengarnya langsung bersimpuh dikaki pria paruh baya itu, memohon padanya agar tidak membawa sang kakak ke kantor polisi. Namun percuma saja, kakaknya itu tetap dibawa paksa ke kantor polisi, dimana ia dijerat pasal berlapis, yg tentu saja memberatkan hukumannya.

Hari kelulusan yg seharusnya menjadi hari kebahagiannya, berubah menjadi hari paling menyedihkan bagi Xiao zhan.

Semenjak itu, Xiao zhan pun terus datang ke rumah sakit demi melihat kondisi pria yg menjadi korban kecelakaan naas tersebut. Dan setiap hari itu pulalah Xiao zhan selalu berdo'a, memohon kesembuhan untuk pria itu agar bisa segera bangun dan meringankan hukuman kakaknya.

Selama sebulan ia hanya bisa berdiri diluar tanpa bisa melihat bagaimana wajah pria yg selalu memenuhi isi do'anya dan kini pintu itu terbuka lebar. Xiao Zhan tidak membuang kesempatan yg didapatkannya secara percuma, ia pun menyelinap masuk ke dalam secara diam-diam.

Para dokter sedang berusaha menangani pasien koma yg sudah selama sebulan ini mendiami ruangan tersebut. Bunyi alat medis begitu nyaring terdengar. Semua orang dibuat khawatir dan panik, terutama Xiao zhan.

"Tuhan, tolong selamatkan ia. Aku berjanji, jika kau bisa membuatnya bangun, maka aku akan melakukan apapun yg kau inginkan." Xiao zhan berdo'a dalam hati sambil mengepalkan kedua tangannya di dada.

Tak lama setelahnya, suara nyaring tersebut pun berangsur-angsur berbunyi stabil. Kemudian salaj seorang dokter berseru dengan antusias.

"Pasien sadar! Pasien akhirnya membuka mata." Ujar sang dokter yg membuat Xiao zhan berlonjak senang.

Deg

Kelopak mata Wang Yibo akhirnya terbuka. Dan manik hitamnya langsung bertemu dengan milik seorang pemuda yg berdiri tidak jauh darinya. Tatapan keduanya pun bertemu. Pupil mata Wang yibo membesar dan mengecil setelahnya.

Tbc.

Sorry for typo.

Istriku sayang, Istriku malang. (End In Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang