19

1.7K 263 37
                                    

Happy reading

***

Beberapa bulan berlalu dengan begitu cepatnya. Kini usia kandungan Xiao zhan sudah memasuki tujuh bulan, dan di trimester akhirnya ini mood Xiao zhan sering kali berubah dengan sangat drastis, tak ayal itu membuat Wang yibo sering kali kewalahan menghadapi tingkah sang istri yg kadang sering membuatnya menghela nafas.

Seperti kali ini, hanya gara-gara ketika ia pergi pagi tadi dengan tidak membangunkannya, Wang yibo yg baru saja mendaratkan kakinya di markas langsung menerima panggilan darurat dari kediamannya. Seorang pelayan menghubunginya untuk mengabarkan keadaan sang nyonya yg menolak untuk makan dan minum dan terus menangis tanpa alasan.

Wang yibo yg khawatir langsung berbalik menuju kediamannya, berlari masuk dengan buru-buru untuk menemui sang istri dimana setelah itu ia justru mendapatkan hadiah lemparan bantal dengan sangat membabi buta dari orang yg dikhawatirkannya itu.

"Sayang-"

"Jangan panggil aku begitu! Gege sudah tidak menyayangiku lagi?! Kenapa gege pergi tanpa membangunkanku?!" Serunya kesal. Jangan lupakan kelembapan yg sudah menghiasi kedua bola mata istrinya itu.

Mendengar semua keluhan dan tuduhan tak beralasan tersebut membuat rahang Wang yibo jatuh tak mengerti. Pria itu melongo memahami maksud kalimat sang istri.

"Bagaimana bisa ada yg semacam itu?" Tanyanya dengan nada membujuk.

"Lalu apa?! Sekarang gege sudah banyak berubah. Gege sudah tidak mencintaiku lagi!" Xiao zhan kembali terisak pilu.

Wang yibo mendesah pasrah. Pria itu membuka jas luarnya lalu menghampiri sang istri yg tengah merajuk. Menariknya dalam pelukan, meski awalnya Xiao zhan menolak tapi pemuda itu akhirnya luluh dan menbiarkan sang suami untuk memeluknya.

"Kenapa kau menuduhku seperti itu? Darimana kau menarik kesimpulan begitu? Kau tau? Apa yg kau tuduhkan itu sungguh terlalu. Hatiku begitu sakit mendengarnya." Ujarnya.

Xiao zhan dengan wajah cemberut mendongak untuk melihatnya.

"Suamimu ini sangat mencintaimu dan menyayangimu. Bagaimana bisa kau setega itu menudingku seperti itu?" Wang yibo memasang raut terluka dan kecewa saat mengatakannya, dan itu membuat sang istri merasa iba setelahnya.

"Aku sengaja tidak membangunkanmu karena melihatmu tidur sangat nyenyak, dan aku mana tega untuk membangunkanmu." Jelasnya.

"Begitukah?"

"Mn." Wang yibo mengangguk mantap untuk meyakinkannya. "Jadi, apa sekarang sudah tidak kesal lagi? Apa sekarang kau sudah mau makan?" Lanjutnya kemudian.

"Mn. Tapi aku ingin mandi dulu. Tadi aku terlalu sedih makanya aku belum sempat mandi." Ucapnya.

Mendadak mata pria itu berbinar setelah mendengar penuturan sang istri.

"Kalo begitu, apakah kau ingin aku membantumu mandi?" Tatapan Wang yibo penuh maksud terselubung. Namun, istrinya yg sedikit polos itu tidak mengerti niat dan maksud  suami nakalnya itu. Xiao zhan mengangguk, mengiyakan tawaran sang suami.

Wang yibo dengan cepat menggendongnya ke dalam kamar mandi. Mendudukkannya diatas wastafel sementara dirinya mengisi bathub dengan air dan memastikan bahwa suhu airnya sesuai dengan kebutuhannya.

Istriku sayang, Istriku malang. (End In Pdf)Where stories live. Discover now