8

2.4K 336 11
                                    

Happy reading

***


"Cepat diminum susunya!" Xiao zhan yg baru datang segera menyodorkan sekotak susu kepada Wang yibo.

"Terimakasih." Ia segera meraih dan meminumnya dengan cepat. Pria itu saat ini tengah merasa terbakar dimulutny akibat mengikuti tantangan yg diberikan kedai tersebut. Semula, ia merasa sangat yakin, jika ia mampu menghabiskan mie tersebut dengan mudah, tetapi rupanya itu tidak semudah yg ia duga, level kepedasan makanan tersebut sungguh tak main-main. Alhasil, ia hanya mampu makan separuhnya.

Merasa di sudah kalah, Wang yibo pun hanya bisa pasrah ketika ia harus kehilangan wajah di depan pelayan kedai tersebut, ia juga harus menerima jika Xiao zhan pasti akan menertawainya. Tapi ternyata tidak, pemuda itu tidak memberikan reaksi yg dipikirkannya, justru pemuda itu membantunya menyelamatkan wajahnya, dengan menghabiskan sisa makanan miliknya, dimana itu membuat mereka memenangkan tantangan tersebut.

Tidak hanya itu saja, Xiao zhan yg melihat wajah pria itu berubah merah segera berlari keluar untuk membelikannya susu demi menetralisir rasa pedas dimulutnya.

Wang yibo jadi malu sekaligus merasa bersalah padanya.

"Maaf, aku justru membuatmu kerepotan karena ulahku yg ceroboh." Sesalnya.

"Tidak apa-apa."

"Emm,,, tapi kau sungguh hebat sekali. Kau bisa menghabiskan semuanya tanpa merasa kepedasan sedikit pun. Apa kau memang menyukai makanan pedas?"

Xiao zhan mengangguk, "aku memang menyukainya. Dulu, kakek bahkan sering mengomeliku karena aku terlalu sering makan makanan pedas. Tapi biarpun begitu aku tetap saja tidak memedulikannya, dan sekarang aku jadi sangat merindukan omelannya itu,.." setelah mengatakan itu tatapan Xiao zhan berubah sendu. Pemuda itu mendadak jadi merindukan mendiang sang kakek.

"Maafkan aku. Lagi-lagi aku membuatmu sedih." Sebelah tangannya terulur untuk menggenggam tangan pemuda itu, membuat Xiao zhan mengangkat kepalanya dan melihat wajah disampingnya yg kini menatapnya dengan simpati.

Xiao zhan menggeleng, "itu bukan salah, tuan. Semua itu adalah takdir yg tidak mungkin bisa dihindari." Meski ia merasa sedih, Xiao zhan masih berusaha tersenyum untuk menghiburnya.

"Betapa baiknya hatimu, bahkan kau tidak pernah sedikitpun menyalahkan orang ini, meski semua kemalangan yg kau alami disebabkan olehnya. Hey! Kau dengarkan apa katanya barusan! Dasar pria brengsek!" Batin Wang yibo yg mengumpati dirinya sendiri. Wang yibo sungguh tak habis pikir, bagaimana 'Wang yibo yg ini' melimpahkan semua kesalahan  pada pemuda berhati mulia ini, padahal disini dia juga adalah korban yg paling banyak mendapatkan kerugian. Memikirkan hal tersebut membuatnya justru membenci dirinya sendiri, karena kini ia menempati tubuh orang itu.

"Xiao zhan,"

"Ya?"

"Apa kau ingin mengunjungi makam kakekmu? Aku bisa mengantarkanmu kesana. Tapi, kau harus menunjukkan jalannya untukku."

Xiao zhan terperangah, riak basah mendadak muncul di kedua maniknya, Xiao zhan berkaca-kaca."Apa aku sungguh boleh mengunjunginya?" Ada rasa tak percaya dinada pertanyaannya. Wajar saja Xiao zhan merasa begitu. Semenjak pria itu menyeretnya kemari, Xiao zhan tidak diperkenankan melangkahkan kakinya dari kediaman mereka tanpa seizin dari Wang yibo. Sehingga, Xiao zhan tidak pernah bisa datang untuk mengunjungi makam mendiang kakeknya itu.

Istriku sayang, Istriku malang. (End In Pdf)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin