7

2.6K 367 15
                                    

Happy reading

***

Penderitaan Xiao zhan seolah datang bertubi-tubi. Tidak hanya kehilangan sang kakek yg disayanginya, pemuda itu kini justru terjebak dengan pria kejam yg meminta pertanggung jawabannya. Padahal, disini ia juga adalah seorang korban.

Belum cukup dengan menjadikannya sebagai pemuas nafsu, Xiao zhan juga diperlakukan tidak ubahnya seperti seorang pelayan dikediaman pria itu. Awalnya, kediamana Wang yibo memiliki banyak pelayan yg dipekerjakan sesuai dengan bidang keahliannya, ada koki sebagai juru masak, ada beberapa pelayan yg di tugaskan sebagai tukang bersih-bersih dan tukang kebun, dan ada pula seorang kepala pelayan yg ditugaskan mengontrol semua pekerjaan para pelayannya itu. Tetapi, semenjak Wang yibo membawa masuk Xiao zhan ke dalam kediamannya, pemuda yg ia perkenalkan sebagai istrinya, Wang yibo pun memecat semua pelayannya, dan memerintahkan Xiao zhan mengambil alih semua tugas yg semula dikerjakan oleh para pelayannya.

Xiao zhan tentu tidak berani melawannya, pemuda itu berusaha mengerjakan semua pekerjaan itu dengan baik, meskipun tubuhnya yg ringkih itu seolah tak kuasa melakukannya. Meski begitu, ada saja kesalahan yg tak luput dari mata seorang Wang yibo, dan sebagai sanksinya pria itu selalu memberikan hukuman pada Xiao zhan, dari tidak memberinya makan, hingga memberinya siksaan fisik yg tidak berprikemanusiaan.

Selama setahun ini, Xiao zhan bagaikan hidup didalam neraka yg penuh siksaan, dan baru beberapa hari ini pemuda itu bisa merasakan ketenangan didalam rumah ini setelah Wang yibo yg lupa ingatan itu muncul.

"T-tuan, maafkan aku. Aku sungguh-..."

"Sshtt... jangan meminta maaf untuk sesuatu yg bukan kesalahanmu. Semua yg terjadi adalah takdir. Disini kaulah yg banyak menerima kerugian. Xiao zhan, maafkan sikapku yg dulu." Meskipun ia tau itu semua bukan kesalahannya. Tapi, karena sekarang ia mendiami tubuh pria brengsek itu, ia pun terpaksa menggantikan Wang yibo untuk mengatakannya. Ia sadar apa yg sudah dilakukan Wang yibo sudah sangat begitu keterlaluan, apalagi melampiaskan amarahnya atas kematian sang kekasih kepada orang yg salah. Dalam kasus ini, Xiao zhan adalah orang luar yg dipaksa masuk kedalam situasi rumit tersebut, apalagi pemuda itu juga kehilangan kakeknya gara-gara kejadian tersebut, mengapa Wang yibo justru melimpahkan semuanya pada Xiao zhan, sungguh kejam sekali pria itu.

Xiao zhan didepannya masih menangis dengan sesenggukan, air mata pemuda itu tumpah ruah meluapkan segala kesedihannya, dan hal tersebut semakin membuat Wang yibo merasa iba, hati kecilnya seolah diketuk oleh rasa kemanusian yg cukup tinggi, sehingga memunculkan rasa simpati yg mendalam untuk pemuda di depannya ini.

Wang yibo lantas bangun dari duduknya, mendekatinya, kemudian memberinya sebuah pelukan hangat demi bisa sedikit menenangkan pemuda itu.

"Disini akulah yg banyak melakukan kesalahan padamu, aku tidak berhak meminta pengampunan darimu. Tapi, bagaimana pun sekarang kita adalah pasangan, dan mulai sekarang aku berjanji kepadamu, aku akan berusaha memperlakukanmu sebaik mungkin, agar bisa menebus kesalahanku dimasa lalu. Xiao zhan, maukah kau memberikanku kesempatan itu?" Wang yibo berkata dengan sungguh-sungguh.

Bagaimanapun, sejak saat itu Wang yibo adalah pasangannya, meskipun dengan segala penyiksaan yg ia terima, Xiao zhan tidak bisa sedikit pun membenci pria itu, Xiao zhan justru hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri atas apa yg menimpa dirinya.

Di dunia ini Xiao zhan hanyalah manusia sebatang kara, dan dengan Wang yibo yg menjadi suaminya, pemuda itu hanya bisa memasrahkan hidupnya kepada pria itu sebagai sandarannya.

"Xiao zhan, bersediakah kau memulai semuanya denganku dari awal lagi? Aku janji, aku yg sekarang akan berusaha menjadi suami yg baik untukmu, dan mulai saat ini aku akan menjaga dan merawatmu dengan baik, aku pasti akan membahagiakanmu." Ujarnya serius pada orang yg berada dalam pelukannya. Sepertinya, mulai sekarang ia merasa bertanggung jawab untuk mengambil alih semua tugas Wang yibo, termasuk dalam hal membahagiakan Xiao zhan. Ia berjanji akan membayar semua sikap kasar Wang yibo yg dulu pada pemuda ini.

.
.
.

Entah sudah berapa lama Wang yibo tinggal didunia yg baru ini. Dengan batuan Yubin, pria itu banyak belajar bagaimana sepak terjang Wang yibo dalam mengendalikan kelompok yg dipimpinnya. Meskipun selama ini ia belum menjumpai hal yg berarti karena semua keadaannya masih terbilang normal, tapi Yubin tetap menyarankannya untuk selalu waspada, karena musuh-musuhnya tidak akan tinggal diam begitu saja setelah mengetahui dirinya yg selamat.

Kediaman Wang yibo termasuk tempat yg memiliki tingkat keamanan yg cukup tinggi. beberapa kamera pengawas dipasang disetiap sisi, dengan segala alat keamanan yg cukup canggih.

Beberapa penjaga terlatih pun menempati beberapa area strategis untuk memantau kondisi rumah tersebut.

"Kau mau pergi kemana?" Tanya Wang yibo yg melihat Xiao zhan tampak rapi.

"Persediaan didapur hampir habis, dan isi kulkas juga habis. Aku akan pergi ke supermarket untuk membelinya." Beritahunya, Xiao zhan saat ini bisa berbicara dengan sedikit santai padanya.

"Aku akan menemanimu."

"Tidak perlu. Aku hanya sebentar."

"Tapi, membawa semua itu sendirian pasti akan sangat merepotkan."

Xiao zhan terlihat berpikir.

"Ayo! Aku sudah siap mengantarmu." Ajaknya yg kini langsung menggandeng lengan pemuda itu keluar.

.
.
.

Kini keduanya sudah sampai disupermarket yg dituju. Tanpa buang waktu Xiao zhan segera pergi menuju ke tempat area ikan dan daging segar, pemuda itu sangat mengetahui jika pria yg kini menemaninya ini sangat menyukai hidangan dari olahan ikan dan daging.

Wang yibo yg mendorong troli selalu setia mengikutinya.

Semua yg ingin dibeli oleh Xiao zhan pun sudah berhasil ia dapatkan. Keduanya kini mengantri dikasir untuk membayar barang belanjaannya.

"Sebaiknya menunggu disana. Kau pasti capek setelah mondar-mandir membeli semua ini." Wang yibo menunjuk sebuah restauran yg tidak jauh dari sana.

Xiao zhan tentu menolak, kegiatan ini tidak begitu menyita banyak tenaganya, justru bisa dianggap berbelanja keperluan dapur seperti malah seperti sebuah hiburan tersendiri baginya yg kebanyakan waktunya hanya dihabiskan didalam rumah.

Wang yibo pun tidak memaksanya lagi. Selesai membayar, Wang yibo tidak langsung mengajak Xiao zhan kembali pulang ke rumah. Pria itu menghentikan mobilnya di sebuah kedai sederhana, dan itu membuat Xiao zhan bertanya-tanya. Ketika Wang yibo turun, ia pun mengikutinya.

"Apa menu andalan disini?" Tanya Wang yibo pada pelayan yg segera menghampiri keduanya setelah mereka duduk.

"Ramen kuah pedas dengan level kepedasan tingkat 15. Apakah anda ingin memesannya. Selama ini belum pernah ada satupun pelanggan yg bisa memakannya sampai habis. Apa anda ingin mencobanya? Pemilik kedai akan menggratiskannya jika anda berhasil memakannya sampai habis." Wang yibo seolah tertantang ketika mendengarnya.

"Eits, tunggu dulu. Tapi, jika anda tidak berhasil menghabiskannya, anda harus membayar menu tersebut dengan harga tiga kali lipat dari harga aslinya."

"Tuan-..."

"Ok, siapa takut." Dengan mudah ia menyanggupinya. "Xiao zhan, kau mau mencobanya juga tidak?" Tawarnya terhadap pemuda itu.

Xiao zhan pun bimbang. Tapi, sejenak kemudian ia menganggukkan kepalanya.


Tbc.
Sorry for typo.





Istriku sayang, Istriku malang. (End In Pdf)Where stories live. Discover now