15

2K 300 15
                                    

Happy reading


***

Dalam sekejap waktu, siang sudah berganti senja. Hembusan angin yg melewati jendela sudah bertambah dingin, dan Wang yibo segera bergegas untuk menutupnya.

Kini, didalam serba bernuansa putih tersebut hanya tinggal mereka berdua. Tadi siang, setelah pria itu mengungkapkan semuanya, dan meminta wanita bernama Liu Ran untuk menghilang dari kehidupan keduanya, wanita itu pun pergi, meski sebelum ia pergi, Liu Ran sempat mendaratkan sebuah tamparan diwajah Wang yibo, tapi pria itu tidak marah ato pun membencinya. Sebaliknya, justru akan sangat terasa aneh jika adegan tersebut tidak terjadi. Lagipula, wanita mana yg tidak sakit hati jika sosok yg dicintainya justru mengusirnya dengan kalimat kejam seperti yg diucapkan oleh Wang yibo. Anggaplah itu konsekuensi yg harus diterimanya, jadi dengan begitu hubungannya dengan sang istri akan terbebas dari jerat masa lalu yg pasti akan menyakiti hati istri malangnya itu.

Kini langit sudah berubah gelap seutuhnya. Namun, seseorang yg terbaring diatas brankar belum sedikitpun menunjukkan tanda-tanda akan bangun.

Menurut dokter, tidak ada hal yg perlu dikhawatirkan mengenai kondisi istrinya ini. Tapi, kenapa hingga kini ia juga tak kunjung bangun?

Sekelumit perasaan aneh mulai mendadak mulai merambati hatinya, menciptakan kecemasan dan ketakutan yg semakin membuat dadanya terasa penuh.

Wang yibo mengangkat tangan sang istri ke wajahnya, mengecup lembut punggung tangannya dan menatap lamat wajah kuyuh tersebut.

"Kenapa kau tidak juga bangun? Sayang, tolong jangan buat aku takut." Ujarnya.

"Kejadian buruk dan baik datang secara bersamaan. Kedatangan mendadak wanita itu pasti sangat membuatmu tertekan, tapi sekarang kau bisa tenang, aku sudah berhasil menjauhkannya dari kehidupan kita berdua." Ada sedikit kepuasan saat Wang yibo mengatakannya.

"Sayang, cepatlah bangun. Ada kabar bahagia yg harus segera kau ketahui-..." mendadak senyum tersebut hilang dari wajahnya saat ia memikirkan bagaimana reaksi sang istri setelah mendengar kabar kehamilannya. Apakah Xiao zhan akan senang ato malah justru sebaliknya?

Wang yibo termangu, dan disaat ia sibuk memikirkan hal tersebut, Xiao zhan pun terbangun dari tidurnya.

"... ge," panggilnya lemah dan sedikit serak. Wang yibo pun tersadar dari lamunannya.

"Kau sudah bangun?" Ia bertanya khawatir namun juga lega.

Xiao zhan menganggukkan kepalanya. Tenggorokannya begitu kering dan itu sungguh tak nyaman baginya untuk berbicara. Rupanya Wang yibo cukup peka, mengetahui apa yg sedang dirasakan sang istri ia pun segera mengambil botol air mineral disampingnya dan membukanya, meletakkan sebuah sedotan kemudian membantu sang istri untuk duduk bersandar sebelum ia menyerah botol tersebut untuk diminum oleh Xiao zhan.

"Terima kasih." Air yg membasahi tenggorokannya membuat ia merasa lebih baik.

Xiao zhan berusaha memindai keadaan sekelilingnya sebelum ia kembali bicara.

"Maaf, sudah membuat gege kerepotan karenaku." Ia menyesal dan begitu merasa bersalah. Memikirkan kejadian sebelum kesadarannya benar-benar menghilang, Xiao zhan juga tidak mengerti apa yg telah terjadi kepadanya. Entah kenapa, hanya karena benturan yg tidak seberapa yg mengenai perutnya justru membuat dirinya begitu kesakitan hingga berakhir dengan dirinya yg kini menjadi salah penghuni dirumah sakit.

Istriku sayang, Istriku malang. (End In Pdf)Where stories live. Discover now