4. Diavel Group

914 92 595
                                    

Budayakan FOLLOW sebelum membaca!

Baca berita dulu, yuk!

🏌🏻

Fezy menghela napas panjang ketika membaca satu per satu amplop di tangannya. Tagihan listrik, internet, air, cicilan, dan... utang keluarganya beserta bunga.

Bahunya terkulai lesu. Rasanya posisinya semakin terhimpit saja. Bulan ini pun tampaknya dia harus merelakan seluruh gaji terakhirnya untuk membayar semua biaya ini tanpa bisa menyimpan tabungan. Itu pun jika gajinya cukup.

Fezy rasanya hampir putus asa memikirkan harus berapa lama lagi dia bertahan hidup dengan tumpukan beban di pundaknya sampai dia menemukan satu amplop berbeda dari yang lainnya karena tidak memiliki stempel. Warna kertas yang agak kusam dibandingkan dengan amplop-amplop lainnya membuat jantung Fezy berdebar. Akhirnya!

Cepat-cepat Fezy meletakkan tumpukan amplop lainnya di meja demi fokus membuka satu amplop itu. Dia tarik kertas di dalamnya dan begitu dia buka lipatannya, perasaan sejuk yang menenangkan menyusup ke hatinya yang sempat gelisah. Fezy menarik kursi makan dan duduk.

Apa kabar, Sayang? Sehat, kan, Nak? Ibu & Navy sehat. Kabar baik, Navy akhirnya keterima di sekolah kejuruan culinary art yg dia inginkan.

Senyum Fezy merekah. Dia turut senang mengetahui kabar itu.

Maaf, ya, karena lagi sibuk pindahan ke tempat yg lebih dekat dgn sekolah Navy, Ibu belum sempat tulis surat utk Fezy. Anyway, kami mungkin nggak akan tinggal di sini cukup lama. Ibu masih cari tempat yg lebih murah lagi. Ibu juga sudah dpt kerjaan baru di sini. Di tempat konveksi. Cukup nyaman meski gajinya tdk sebesar tempat kerja Ibu sebelumnya.
Terima kasih utk kirimannya, ya, Zy. Rinciannya sebagian Ibu pergunakan utk biaya sekolah Navy seperti yg Fezy pesankan kalau Navy keterima di sekolah kejuruan. Cuma kali ini Ibu nggak bisa sisihkan kiriman Fezy utk bayar utang, ya, Nak, karena ternyata ada biaya sekolah Navy yg di luar anggaran. Tapi, nggak apa-apa. Nanti Ibu cari tambahan dgn terima jahitan, ya.
Oh, ya, gimana impian Fezy? Sudah sampai di mana saat ini, Nak?
Maaf, ya, kalau Ibu & Navy ngehambat Fezy capai cita-cita karena Fezy jadi harus sambilan kerja utk bantu biayai kehidupan kami di sini. Saat ini, Ibu mungkin belum bisa berbuat apa-apa utk Fezy. Tapi, percayalah di setiap doa Ibu, nama dan impian Fezy nggak pernah lupa Ibu sebutkan & sampaikan ke Tuhan.

Ah, kata-kata ibunya selalu memberikan semangat baru untuk Fezy. Ibunya harus tahu bahwa dia tidak perlu berbuat apa-apa. Justru apa yang ibunya lakukan dan korbankan sudah lebih banyak dibandingkan apa yang Fezy pantas dapatkan.

Seluruh tenaga, hidup, dan waktunya, sudah ia korbankan untuk mendedikasikan dirinya sepenuhnya sebagai ibu untuk anak-anaknya. Doa adalah hal terbaik yang bisa Fezy harapkan darinya.

Segini dulu dari ibu, ya, Nak. We won't be in touch for a few months ahead because as usual, I have to make sure this new place is safe and no one's watching us. Selama itu, Fezy fokus kejar impian Fezy & simpan uang utk diri Fezy sendiri, ya.
Baik-baik di kota besar itu, ya, Sayang. Semoga segala impian & cita-cita Fezy bisa segera tercapai. Amin.
Salam sayang dan terima kasih dari Ibu & Navy.
P.s. You know what to do.

Dan Fezy melakukannya. Seperti yang sudah dia lakukan puluhan kali.

Fezy bangkit, menyalakan kompor, lalu membakar surat itu sampai benar-benar habis dan tak menyisakan apa pun kecuali abu. Setelahnya, Fezy mengambil granola dan potongan buah yang sudah dia siapkan di mangkuk untuk dibawanya ke ruang TV.

Billionaire's CaddyWhere stories live. Discover now