16. The Offer

450 58 221
                                    

Budayakan FOLLOW sebelum membaca.

Fast update! Ramaikan pakai COMMENTS, deal?

🏌🏻

Tangan Fezy sontak terjatuh sebelum Mary bahkan sempat menyambut. Fezy refleks menoleh pada Vigo. Dia membuka mulut, bermaksud bertanya, tapi tak ada kata yang mampu keluar dari bibirnya.

Sementara itu, Mary menatap Vigo dengan tatapan menuntut penjelasan. "Pacar?"

"Calon tunangan if that's how you want it," jawab Vigo. Singkat dan tanpa rasa bersalah.

"C-calon tunangan?" gumam Fezy dengan suara sumbang.

Alih-alih menjelaskan, Vigo hanya melirik Fezy sekilas dan kembali menatap Mary seolah-olah bukan Fezy yang sedang Vigo bicarakan karena Fezy hanyalah seekor kumbang.

"Vigo, jangan main-main kamu," tegur Mary.

"I'm not, Gammy. In fact, aku malah mulai berpikir untuk serius sama Fezy," jawab Vigo.

"Kamu nggak pernah cerita!" protes Mary.

"Well, itu karena aku belum siap. Lagian, kita juga berusaha tutupi hubungan kita dari public. You know, kita nggak mau Fezy terlalu dikenal public dan kehidupan pribadinya jadi konsumsi publik. Not everyone's ready to be famous, right?" kata Vigo santai.

"Kalau kamu punya pacar, gimana bisa kamu keluar sama perempuan-perempuan lain?" tanya Mary.

"Itu cuma pengalihan isu, Gammy. I sacrifice myself so that my girlfriend can live a normal life," kata Vigo dengan percaya dirinya seolah-olah dirinya malaikat.

Manis. Manis sekali sampai Fezy tak bisa berkata-kata dibuatnya.

"Aku udah bilang aku nggak ngapa-ngapain, kan? Aku cuma sengaja ciptain scandal itu biar media nggak sibuk cari tau dengan siapa sebenarnya aku berhubungan serius. But then Gammy took that so seriously, so I think now is the time to speak up. You see now why I can't come with you tonight, right?" ujar Vigo.

Kemudian, Vigo melirik Fezy sekilas dan berjalan lebih dekat pada Fezy sambil tersenyum simpul. Dia berdiri di sebelah Fezy seolah menunjukkan kepemilikan ketika berkata, "Because I have her."

Wah! Fezy hampir saja mendukung Vigo sebagai aktor paling berbakat di acara nominasi penghargaan. Sepertinya Vigo yang lebih cocok jadi pemain film dibanding dirinya! Fezy sampai terbengong-bengong melihat kemampuan akting pria Diavel ini.

Bicara apa, sih, bocah tengil satu ini? Rasanya Fezy ingin mencekiknya saja.

Fezy sebenarnya ingin langsung menginterupsi dan mengacaukan permainan Vigo, tapi dia masih memikirkan bagaimana caranya sampai Mary lebih dulu membuka suara lagi.

"Dan... sudah berapa lama kalian pacaran?" tanya Mary.

"Hampir satu tahun," jawab Vigo.

Fezy otomatis mendelik. Satu tahun dari Jepang! Jelas-jelas mereka baru kenal, bahkan tak sampai sebulan.

"Satu tahun?" tanya Mary terkejut. "Hubungan selama itu kamu tutupi serapat-rapatnya?" Mary lalu geleng-geleng. "Pinter banget kamu nyembunyiinnya, ya!"

Vigo mengulum senyum, sementara Mary melirik Fezy yang tampak kaku. Bagaimana tidak? Begitu Mary mengalihkan padangan dari Vigo, Vigo langsung menyempatkan memberi Fezy pelototan sebagai isyarat agar Fezy tetap diam.

"Come on, Gammy. Gammy bilang nggak akan milih-milih, kan?" sahut Vigo, diam-diam khawatir juga jika Mary curiga.

Mary menghela napas. Kali ini, Mary berjalan dan berhenti tepat di depan Fezy.

Billionaire's CaddyWhere stories live. Discover now