*FIKSI YA*
"Adeekk cinta tak selamanya indah dekk"
Mungkin kalimat tersebut sangat tepat dilontarkan kepada keempat anak muda dari papa duda yang kini sudah mulai beranjak dewasa. satu persatu dari mereka kini mulai mencari jati dirinya serta mera...
Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
Elvan dan ketiga temannya sedang duduk di kantin, masing-masing mata kuliah mereka sudah selesai di jam dua siang ini. Keempat orang itu lantas mengopi santai di kantin kampus mereka. Masing - masing orang itu fokus pada smartphone mereka, termasuk Elvan yang kemudian mengernyit kala beberapa pesan masuk ke whatsappnya.
"yang anak sasing di kita siapa sih?" tanya Elvan
"si jian" jawab Nana,
"mana anaknya?"
"belom dateng lah, kenapa emang?"
"enggak mau nanya gue"
"tuh, dateng" tunjuk Rendy pada seorang pemuda memakai kaos putih yang dibaluti kemeja fanel kotak-kota berwarna hitam, dengan earphone yang tertempel di telinganya,
"jian" panggil Elvan
"kagak kedenger lah orang dia pake earphones bego" ucap Gavin, tak lama Jian menghampiri meja sembari melepas earphones ditelinganya,
"elu ya??!" todong Elvan
"apasih bang? Gue baru dateng???" ucap Jian kaget,
"lo tau Tiara anak sasing 23? Angkatan lo kan?"
"tiara? iya kali, gatau gue"
"lah lu gimana masa temen angkatan aja gak tau" ucap Gavin
"ya kali gue ngapalin nama mahasiswa 400 orang, gila lo" "emang kenapa sih bang?"
"ada anak sasing angkatan 23 yang chat gue, minta save back,"
"ya terus?"
"ya gue kira elo yang ngasih-ngasih nomor gue sembarangan ke orang"
"enggak lah bang gila, tau kali gue lo orangnya gak suka diganggu"
"bagus sih"
"yaelah orang minta save back doang elo mah sewot banget heran" ucap Rendy
"gak ah males, gak kenal ini" "lagian heran gue banyak banget yang mau kenalan, di ig juga banyak yang dm minta follback"
