20. hari baru

133 15 0
                                    

Tahun 2024 sudah berjalan hampir satu bulan. Belum banyak hal yang berubah dalam kehidupan keluarga Danuarta termasuk kehidupan percintaan mereka. Jaevan yang masih setia pendekatan dengan Velia, Azri yang masih menjalin hubungan dengan kekasih tersayangnya, Senjani, yang akhir - akhir ini sering dibawa ke rumah. Nara yang masih sibuk dengan dunia kpop nya dan Elvan yang hanya disibukkan dengan rutinitas seperti biasanya, balapan, manggung, latihan band, atau mengerjakan tugas-tugasnya sebagai mahasiswa, dan Papa, ia juga masih sibuk dengan pasien - pasiennya di rumah sakit.

Pagi ini Elvan mendatangi kampusnya untuk mengambil surat izin magang serta penelitian di rumah sakit papanya. Lingkungan kampus cukup sepi sebab saat ini masi dalam masa - masa libur semester. Hanya ada beberapa mahasiswa yang datang ke kampus. Elvan mengendarai motornya dengan santai, surat izinnya sudah ia dapatkan kini ia berniat untuk pergi ke rumah sakit.

'Weeeenggggg'


Sebuah motor bersuara bising menyalipnya, terlihat motor itu melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi untuk di area kampus seperti ini, Elvan hanya menatap tak peduli, paling - paling nanti pengendara itu ditegur satpam di depan pikirnya, namun tiba-tiba matanya menangkap motor tersebut menabrak seorang perempuan. Tampak perempuan itu jatuh tersungkur, namun bukannya menolong si pengendara motor tersebut malah memarahi dan memaki - maki perempuan yang tengah meringis sakit itu.

"tolol lo! Jalan tuh pake mata dong! Anjing banget tolol"

Elvan memarkirkan motornya kemudian dengan langkah cepat menghampiri si pemotor yang sedang marah - marah lalu mencengkram baju yang dikenakan pemotor tersebut.

"turun" titahnya pada pemotor sembrono itu, matanya menyorot tajam

"lo itu goblok apa tolol? lo yang salah disini kenapa malah maki - maki dia? Dia ini jalan udah sesuai tempatnya, di trotoar, lo aja yang tolol, biar gua kasih tau kesalahan lo, pertama lo gak pake helm, kedua, lo kebut-kebutan di area kampus, ketiga motor lo ini pake knalpot bising, dan terakhir lo nyalip mobil dari arah kiri dan mepet ke trotoar, otak lo disimpen di jempol kaki? " tuturnya dengan nada sangat dingin dan tajam

"anak mana lo? Gak sopan banget, gua ini kating?!" ucap pemotor itu sembari berusaha melepaskan cengkraman Elvan dari bajunya,

"kating? Kalo gitu pilih, kelakuan lo ini mau gua laporin ke polisi atau ke dosen pembimbing lu? Buat nyari siapa lu, jurusan apa, angkatan berapa dan dosen pembimbing lu siapa itu gampang buat gua"
"pilih, mau gua laporin ke siapa?" ucap Elvan lagi tatapannya yang tajam membuat nyali orang itu menciut,

"m-maaf bang, maaf maaf, jangan dilaporin bang, ampun"

"segampang itu minta maaf? Tanggung jawab dulu dong" ucap Elvan sembari mengencangkan cengkramannya

"iya-iya gua tanggung jawab, iya" ucap nya seraya gelagapan mengeluarkan dompetnya untuk mengambil beberala lembar uang, sedangkan mahasiswi yang tadi ditabrak olehnya sudah dibawa oleh beberapa mahasiswi lain yang kebetulan ada disana, mungkin dibawa ke klinik

"ini bang, buat berobat dia bang",

"ya kasihin ke orangnya lah, cari sana di klinik, goblok banget lagian" ucap Elvan kemudian melepaskan cengkramannya

"i-iya bang iya, gua ke klinik sekarang, sekali lagi maaf bang, jangan dilaporin" ucapnya sembari menautkan kedua tangannya memohon mohon pada Elvan, sedangkan Elvan hanya melengos pergi begitu saja,

"buruan ke klinik, gua ikutin lu dari belakang" ucap Elvan saat sudah berada di motornya

"makanya jangan ngebut, udah tau kampus, goblok banget" ucap beberapa mahasiswa yang ada disana

Our greatest world Papa chap.2حيث تعيش القصص. اكتشف الآن