28. finally said 'yes'

105 23 4
                                    

Lama hari berlalu setelah perjalanan Azri mencari restu. Kini ia sudah mengantongi izin dan restu dari kedua orang tuanya juga orang tua Senjani alias calon mertuanya itu. Long weekend kali ini, Azri habiskan untuk berlibur bersama Senjani di Bali, rencananya, hari ini ia akan melamar perempuan itu. Jantungnya sudah berdebar tak karuan sejak pagi tadi, bahkan semalaman ia juga tidak bisa tidur memikirkan apa yang menjadi jawaban perempuan itu saat ia lamar nanti.

Sejak pagi hari mereka sudah menghabiskan waktu di pantai dan banyak tempat lainnya. Kini keduanya sedang berada di area pertunjukkan tari kecak, sudah cukup ramai orang yang menunggu pertunjukkan itu dimulai. Senjani tak henti-hentinya tersenyum sembari memotret langit Bali yang tengah memancarkan senja begitu indah. Katanya, ini pertama kalinya perempuan itu menginjakkan kakinya di Bali.

"seneng gak?" tanya Azri

"senengg bangeett A! ih harusnya kita kesini pas acara mepamit nya Mahalini, biar bisa sekalian liat hahaha" guraunya

Azri terkekeh, perempuannya itu memang sangat menyukai lagu-lagu karya Mahalini, bisa setiap hari ia mendengarkan lagu-lagu bersuasana galau itu.

"syukur kalo kamu seneng,"

"makasih lho A udah ajak aku ke bali, seneng banget akhirnya bisa ngerasain liburan disini hahaha"

Azri terkekeh, tangannya terulur untuk mengusap lembut rambut Senjani,

"sama-sama" ucapnya pelan,

Sepuluh menit kemudian pertunjukkan tari kecak pun dimulai, semua penonton fokus pada pertunjukkan tersebut termasuk Senjani. Langit Uluwatu yang semakin memancarkan kemerahannya membuat pertunjukkan tari kecak tersebut semakin indah, decakan kagum dan tepukan tangan dari penonton membuat suasana begitu riuh.

Pandangan Senjani bahkan tak teralihkan sedikit pun dari keindahan di depannya, sesekali ia menoleh untuk berbicara pada Azri sembari tertawa lebar, sedangkan pandangan Azri, terus terkunci pada wajah senjani yang memancarkan binar kebahagiaan. Menurutnya, kecantikan perempuan itu bertambah berkali-kali lipat.

Di tengah pertunjukkan, seseorang yang berperan sebagai hanoman berjalan memasuki kerumunan untuk kemudian menarik Azri dan Senjani agar turun mengikutinya. Senjani sedikit terkejut sedangkan Azri hanya tertawa sembari menuntun dirinya berjalan mengikuti hanoman itu.

Ketiganya kemudian berhenti di area tempat pertunjukkan tari kecak, sosok hanoman itu kemudian berlutut seraya menyerahkan sebuah kotak kecil berwarna hitam pada Azri, Azri menerima kotak tersebut dan kini giliran dirinya yang berlutut dihadapan Senjani, penonton bersorak riuh melihat adegan romantis di depan mereka sedangkan Senjani mematung di tempatnya, menatap tak percaya dengan apa yang terjadi saat ini. Azri tersenyum ke arah Senjani yang sedang menatapnya tidak percaya itu,

"jan, will you marry me?" ucapnya,

air mata Senjani jatuh begitu saja, ia menutup mulutnya tak percaya, namun sedetik kemudian ia tersadar lalu menganggukan kepala, Azri kemudian bangkit dari posisinya untuk kemudian memasangkan cincin ke jari manis Senjani lalu kemudian memeluk perempuan itu, keduanya saling menyalurkan kebahagiaan masing-masing. tepukan tangan dari penonton dan para penari kecak terdengar riuh, semua orang yang ada disana turut merayakan kebahagiaan mereka hari ini.
Azri melambai pada keempat temannya yang juga duduk di kursi penonton yang tengah memotret keduanya, keempat temannya itu bahkan bersorak paling keras tadi. Senjani pun tersenyum ramah menyapa keempat teman calon suaminya itu.

Ditempat lain, Jaevan tersenyum sumringah kala menatap pesan dari Azri di grup keluarganya, ia dan teman-temannya sedang berkumpul di sebuah warung bakso untuk merayakan keberhasilan mereka karena mereka baru saja selesai untuk mendaftar sidang akhir. Project tugas akhir yang mereka kerjakan bersama selama berbulan-bulan itu akhirnya selesai dan disetujui oleh dosen pembimbing mereka. Kebahagiaan Jaevan tentunya berlipat ganda hari ini.

Our greatest world Papa chap.2Where stories live. Discover now