Makan siang kali ini Yohan tidak bersama dengan sahabat karibnya, melainakn bersama empat orang perawat dan satu orang dokter residen yang selalu membantunya saat di unit pediatri. Sembari menunggu makanan yang dipesan, mereka asik berbincang - bincang, membicarakan kegiatan mereka di luar rumah sakit atau membicarakan hobi mereka. Yohan ini dokter yang dikenal sangat ramah kepada semua orang, ia juga sering menjadi pendengar yang baik untuk rekan - rekannya. Seperti saat ini ia hanya menyimak obrolan rekannya itu, ia tidak terlalu banyak bicara, paling hanya sesekali menanggapi.
"dokter yohan kalo libur ngapain aja dok?" tanya Andre, salah satu perawat,
"saya paling beres-beres rumah, jogging, ngobrol sama anak-anak, udah aja sih, ngapain lagi lagian?"
"quality time sama anak-anak ya dok" sahut Laras
"betull, soalnya saya jarang di rumah kan"
"anak dokter tuh yang bungsu udah kuliah juga ya?" tanya Reyna,
"iya, yang kemarin pengamatan disini itu lohh"
"iya, pas lu lagi cuti rey" ucap Laras pada Reyna,
"oalaah, pas gue gak ada ya"
"cantik loh anaknya, baik lagi, sopan" ucap Laras
"iya bener, kan sempet ketemu di lorong, baik banget dia, gue mikir kok sifatnya mirip dokter yohan ehh ternyata anaknya" sahut Andre
Yohan terkekeh, "iyalah kan jambu jatuh tak jauh dari pohonnya,"
"apel dok," ucap Gissele sembari tersenyum
"gapapa, toh jambu juga kalo jatuh gak jauh dari pohonnya kan?"
"hahahah bisa dok bisa banget,"
Yohan terkekeh, ia lalu beranjak dari kursinya saat melihat anak kecil yang hampir jatuh karena terpeleset, beruntung karena kesigapannya anak kecil itu berhasil ditahan jika tidak ia akan jatuh dan kepala belakangnya membentur lantai.
"keren banget dokter yohan sumpah" ucap Reyna kagum,
"sumpah, lagi ngobrol padahal dia sama kita" sahut Laras, sedangkan Gissele hanya menatap kagum pria yang sedang menggendong anak kecil yang menangis karena shock itu.
"suami idaman banget deh, sigap gituu" ucap Reyna
"Iya, makanya banyak wali pasien yang suka jodoh-jodohin dokter yohan, entah itu sama adiknya lah, sodaranya lah," sahut Laras,
"iyakah?" tanya Gissele
"iya dok, hampir tiap hari saya liat dokter yohan dapet tawaran jodoh gitu, kadang dokter yohan juga keliatan udah capek banget ngeladeninnya" ucap Laras,
"tapi si dokter kuat ya, ngeduda selama ini, biasanya kan kalo cowok tuh apalagi ganteng terus kaya pasti gampang nyari pasangan" ucap Reyna
"gue juga heran loh, kadang kalo lagi jam praktik di ruangannya pas dia lagi periksa pasien tuh suka gak sengaja ngeliatin mukanya," tutur Reyna lagi
"dokter yohan pas sama anak-anak tuh auranya makin makin sih, bener-bener aura kebapak-an nya tuh muncul" ucap Laras
"iya kadang saya juga suka kagum gitu, parenting nya juga bagus" sahut Gissele
"ya kan, sumpah deh gantengnya tuh berlipat - lipat kalo lagi interaksi sama anak kecil gituuu"
"naksir lo ntar" ucap Laras,
"naksir sih, tapi gue gak sanggup kayaknya kalo harus ngeluluhin anak-anaknya"
"ngeluluhin dokter yohan nya aja belom tentu bisa lo" ucap Laras
YOU ARE READING
Our greatest world Papa chap.2
Fanfiction*FIKSI YA* "Adeekk cinta tak selamanya indah dekk" Mungkin kalimat tersebut sangat tepat dilontarkan kepada keempat anak muda dari papa duda yang kini sudah mulai beranjak dewasa. satu persatu dari mereka kini mulai mencari jati dirinya serta mera...
