00.20

4.9K 540 20
                                    

***

Happy reading

-vote


Haiiiiii!!!!
Nungguin yah wkwk...

Maap ye baru muncul..
Sibuk Mulu soalnya hehe😀

Semoga belum ada yang bosan nungguin nih cerita 🥲

Untuk kedepannya, aku akan update secepatnya..

Tapi ga janji setiap hari yah...🙇

Bee happy 🐝

___________________________


"Ddy, aaa..." Pinta Ares sambil membuka mulutnya lebar-lebar

"Pesawat datang...."

Kemudian satu sendok bubur masuk kedalam mulut kecil Ares.

Albert tersenyum bahagia melihat Ares. Ada rasa berbunga-bunga yang bergejolak ketika melihat kondisi kesehatan sang putra semakin membaik.

Ini sudah dua hari setelah Ares masuk rumah sakit, dan selama dua hari ini juga Albert begitu protektif pada putra nya.

Albert bahkan enggan meninggalkan Ares barang semenit pun.

"Cepat sehat putra nya Daddy" gumam nya setelah mencium sayang kening si kecil

"Dad, bagaimana dengan wanita itu?" Pertanyaan dari Axcel sontak membuat Albert mengalihkan perhatian nya.

"Aku boleh urus duluan ga dad?" Kali ini Carlos lah yang bertanya

"Terserah kalian, asal jangan sampai mati. Daddy masih ingin bermain-main dengan nya" sahut Albert kemudian kembali menaruh perhatian kepada Ares yang sesekali menutup matanya menahan kantuk

Albert tersenyum melihat tingkah lucu dari si kecil. Dibawanya tubuh Ares ke gendongannya kemudian membaringkan tubuhnya di atas bankar.

"Selamat tidur sayang" gumam nya pelan dengan tangan sesekali menepuk punggung sempit itu

"Tidak ada yang mau ikut dengan ku?" Tanya Carlos kepada para sepupu nya

"Aku ikut" sahut Steffen

"Me too"

Kemudian mereka bertujuh keluar dari ruangan Ares menuju mansion.

Ada hal yang akan sangat menyenangkan disana.

***


"LEPASIN SAYA SIALAN!!!" teriakan menggelegar itu di lontarkan Janeth begitu melihat Leonard's memasuki ruangan

"Dia minta di lepasin tuh bang" ledek Zico ke arah Janeth

Saat ini para bujang leonard berada di ruang bawah tanah dalam mansion. Sesuai dengan instruksi Carlos sebelumnya, mereka ingin mengeksekusi Janeth. Wanita yang sudah berani-beraninya menyakiti permata mereka.

Steffen mengambil sebuah balok kayu yang tersedia disana dan melemparkan ke kepala Janeth. Bunyi benturan langsung memenuhi ruangan itu disertai dengan jeritan kesakitan Janeth

"Itu balasan untuk orang yang sudah menyakiti kesayangan ku!" Gertak Steffen lantang

"S-stop!! Ku mohon" pinta Janeth memelas

Tanpa menghiraukan permintaan Janeth, Axcel langsung mengambil pisau lipat dari saku nya dan merobek bibir Janeth, kemudian menggores kan pisau itu ke wajah nya.

"Dan ini balasan untuk orang yang sudah membunuh Oma Maria."

Tidak hanya itu, Carlos, Gio, Nikko, Lionel juga ikut mengeksekusi Janeth. Carlos yang mencambuk, Gio yang menendang, Nikko yang membanting kepala Janeth, dan terakhir Lionel yang merobek perut Janeth kemudian kembali menjahitnya.

THE STORY OF BABY ARES Where stories live. Discover now