00.11

7.6K 572 6
                                    

***

Happy reading...

-vote

______________________________________

Pagi ini mansion kembali di buat gempar akan kehilangan kesayangan mereka. Cctv di mansion di bobol oleh seseorang tak dikenal. Hal itu membuat Albert tidak bisa mengetahui dimana dan siapa yang membawa Ares.

Semuanya panik sekarang. Guratan khawatir tergambar di wajah masing-masing. Steffen bahkan sampai diam membatu sedari tadi.

"Dad, kalau Ares kenapa-kenapa gimana?" Tampak jelas di raut wajah Lio kalau sekarang dia sedang merasa khawatir.

Ares sudah menjadi kesayangan nya. Bocah itu menjadi cahaya di antara mereka, yang awalnya hidup dalam suram kegelapan. Ares adalah harta nya keluarga Leonard, dan sekarang harta itu menghilang.

Albert terdiam tidak tau harus menanggapi apa pertanyaan Lio. Tak bisa di pungkiri, dia juga merasa sangat cemas dan khawatir sekarang ini. Andaikan semalam dia tidak nekat meninggalkan Ares dan memilih untuk mengerjakan pekerjaan nya di ruang kerja sampai tertidur disana, kejadian ini pasti tidak akan terjadi. Ares pasti masih tinggal disini, bersama mereka.

Alber merasa takut terjadi apa-apa pada bungsu nya. Dia pasti akan menyalahkan dirinya sendiri jika Ares sampai terluka.

"Bagaimana pun caranya, Ares harus segera di temukan. Daddy akan menyuruh para bawahan Daddy untuk mencari Ares" tegas Albert dengan rahang yang sudah mengeras. Mata tajam nya memerah dengan tangan yang terkepal erat. Akan dia pastikan orang yang menculik kesayangannya dapat hukuman setimpal.

***

Sedangkan disisi lain, disebuah ruangan besar nan mewah. Tampak seorang pria paruh baya menatap buntalan mungil yang sedang tertidur meringkuk di atas kasur king size itu.

Bocah itu tampak sangat asyik dengan tidur nya tanpa tau kalau bahaya sedang mengintai dirinya. Bibir bocah itu sesekali mengenyot pacifier yang tidak pernah terlepas dari mulut nya.

Sesekali dia juga akan bergumam lucu membuat pria yang sedang menatapnya itu terkekeh gemas.

"Nyam..nyam..nyam.. ddy.. nsi diwenhy nyakmm nyamm" gumam Ares tak jelas. Pipi nya bergerak-gerak lucu dengan bibir sesekali mengerucut.

Leo, pria yang sedang berdiri menatap Ares menyeringai puas. Otaknya sudah membayangkan wajah murka dan panik Albert ketika menyadari bungsu kesayangannya menghilang begitu saja. Ekspresi nya pasti sangat menggelikan.

"Aku sudah tidak sabar untuk melihat ekspresi murka nya ketika menemukan Ares!" Gumam nya kemudian tersenyum sinis.

Leo kembali menatap Ares dengan tatapan penuh arti. Langkah nya dia bawa mendekati ranjang kemudian langsung duduk di tepi kasur. Tangannya terangkat kemudian membelai wajah menggemaskan itu dengan lembut. Rasanya ingin sekali mengarungi buntalan kecil itu kemudian membawanya pergi jauh tanpa ada seorang pun disana kecuali mereka berdua. 'emm ke pulau pribadi ku mungkin?' batinnya

"Hei kecil..., Bangun!!" Seru nya dengan suara yang agak keras supaya Ares langsung terbangun.

Namun, bukannya terbangun, bocah itu malah semakin meringkuk nyaman dengan tidurnya. Tampaknya dia tidak terganggu dengan suara keras Leo, dan tangan yang terus mengelus tubuh nya itu.

THE STORY OF BABY ARES Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin