00.21

6.3K 521 22
                                    

***

Happy reading...

-vote

__________________________________

"Ares kapan bisa pulang dad?" Tanya Zico tanpa mengalihkan perhatian nya dari Ares yang sedang sibuk dengan boneka-boneka nya

"Nanti sore" jawab Albert singkat kemudian membawa Ares ke dalam gendongannya

"Kita mandi dulu yah.." ujar nya dengan membubuhi bibir mungil Ares sebuah ciuman singkat

Ares mengangguk lucu kemudian tersenyum menunjukkan gummy smile nya yang manis "iya Daddy, tita mandi" seru nya semangat

Semua orang yang berada disana terkekeh melihat nya. Mereka semua bersyukur, senyum ceria itu kembali lagi terukir.

Di latar belakangi oleh masalah yang silih berganti, rupanya tidak membuat keluarga Leonard menghilangkan senyum nya. Terlebih Ares yang menjadi korban disana, sama sekali tidak melunturkan senyuman manisnya yang menjadi sumber kehangatan para Leonard's.

"Bagaimana dengan wanita itu?" Tanya Vicky pada Carlos, keponakannya

"Hm, kami sudah sedikit bermain dengan nya kemarin. Tapi tidak sampai mati. Daddy melarang itu" jelas Carlos

Vicky mengangguk tanda paham kemudian mengalihkan perhatian nya ke arah Leo, kakaknya

"Bagaimana dengan anak mu yang lain? Kenapa aku tidak melihat mereka?" Tanya Vicky tidak sopan

Mendengar itu, Leo langsung melempar Vicky dengan sebuah bungkusan ciki yang ada di tangannya. "Sopan lah terhadap yang lebih tua!!" Seru nya geram

"Iya iya maaf!"

"Aku tidak tau dan tidak mau tau mereka dimana"

"Wah, papi orang tua yang durhaka pada anak" celetuk Zico di barengi dengan kekehan semua orang disana

"Nyenyenye"

Ini cerita nya Leo ngambek guys karna di ledekin wkwk.

***

Sesuai dengan apa yang di sampaikan oleh Albert tadi siang, kini semuanya sudah berada dalam mansion.

Albert yang membicarakan tentang bisnisnya bersama ayah dan saudara-saudara nya, Carlos yang memangku Ares, dan yang lainnya memperhatikan.

Saat ini suasana begitu damai hingga sebuah suara mengejutkan mereka semua

"KAMI PULANG!!" seruan semangat itu keluar dari seorang remaja laki-laki di ikuti oleh remaja lain di belakang nya.

Di tangan masing-masing terdapat satu koper yang dengan sekali lihat, orang-orang bisa memprediksi bahwa remaja itu baru saja datang dari luar kota

Martin, yang tadi berteriak menghampiri keluarga nya yang sedang berkumpul di ruang keluarga diikuti oleh Bara, kakaknya

"Kenapa pulang!?" Tanya Leo julid

"Loh? Papi ga suka kita pulang?" Tanya Martin sewot

Leo hanya berdecih mendengar pertanyaan putra bungsu nya itu. Lagian siapa suruh jarang berada di mansion. Kayak ga punya rumah saja

THE STORY OF BABY ARES जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें