Hari Pertama di Bina Bangsa

4.3K 339 11
                                    

Sanjana sudah berada di depan ruang Kepala Sekolah, setelah tadi saat di parkiran ia menjadi pusat perhatian.
Ia mengetuk pintu yang ada didepan nya itu beberapa kali, sampai suara dari dalam ruangan menyapa.

"Masuk"

Ia lalu membuka pintu dan segera masuk

"Permisi Pak, saya San-"

"Jana!!" belum sempat Sanjana menyelesaikan kata-kata nya, laki-laki yang tengah duduk di meja nya itu lebih dulu memanggil namanya. Yang aneh nya, kenapa ia bisa tau??

"Nona, itu adalah adik kandung ayah anda. Dia juga kepala sekolah disini" ucap Sistem yang mengetahui kebingungan Sanjana.

"Oh iya, kita ngobrol lewat batin saja ya Nona." lanjut Sistem mengintruksi

"Iyaaa iyaa, gue juga gamau kali dianggap gila nanti kalo ketauan ngobrol sendiri" batin Sanjana pada Sistem.

"H-hai Om!" Ia tidak cukup yakin dengan panggilan itu.

Laki-laki itu kemudian bangun dari duduk nya dan menghampiri dirinya, lalu memeluk Sanjana seakan rindu.

"Kamu apa kabar sweetie??
Om bener-bener kanget semalem abang kamu telepon om, dan bilang katanya kamu mau sekolah disini"

"Jana mau nyoba suasana baru om. Lagian juga, kalo aku dirumah terus yang ada bakalan terus ke inget mama dan papa" wajah sendu Sanjana membuat om nya merasakan pedih. Ia jadi teringat kedua kakak nya itu.

Alexandre Tama Abellano

Sanjana membaca papan nama yang tertera dimeja kerja om nya itu.
Itu nama adik bungsu ayah nya. Ralat, ayah Sanjana yang asli.

"Kamu om tempati di kelas X IPA 1 ya sweetie" Sanjana hanya menganggukan kepala nya.

Tak lama terdengar kembali pintu yang diketuk, dan masuklah Cale menghampiri mereka berdua.

"Kamu ngapain disini?? Sudah bel masuk, sana ke kelas" Om Alex mendelik sebal. Merasa terganggu karena kedatangan Cale, padahal ia masih ingin mengobrol dengan keponakan tersayang nya ini.

"Aku mau antar Jana ke kelas, bukan mau ketemu sama om"

"Hilih, alasan. Bilang aja kamu kangen kan sama om?? Padahal om cuma bertugas keluar kota 3 hari" ucap Om Alex dengan pede nya. Cale hanya memutarkan mata nya karena sudah muak mendengarkan banyolan tidak jelas bujang lapuk itu.

Alex masih jomblo.

"Ayo dek"

"Gak usah Kak. Kakak mending ke kelas, udah bel masuk loh itu. Biar om aja yang antar ke kelas, lagian kan om kepala sekolah disini, lebih masuk akal kalo nganterin aku. Kalo kakak yang antar, belum apa-apa nanti aku udah diomongin sama satu sekolah" Sanjana masih ingat tatapan siswa-siswi tadi. Kebanyakan menatap nya penasaran.

"Oke. Tapi nanti istirahat, kamu sama kakak ya" Sanjana tersenyum lalu mengangguk. Membuat kedua lelaki yang ada diruangan itu gemas karena tingkah Sanjana.
Akhirnya Cale pun kembali ke kelas nya.

"Kuy Sweetie"

Tingkah om nya ini sungguh menghibur Jana. Sangat absurd pikirnya.

Disepanjang jalan menuju kelas, Alex dan Sanjana mengobrol. Dari yang Sanjana amati, Om nya ini sangat cerewet. Tapi itu juga yang menjadi daya tarik tersendiri bagi Alex.

Kepala sekolah mengetuk pintu kelas X IPA 1 yang kebetulan pintu nya tidak ditutup. Guru yang sedang mengajar pun mempersilahkan mereka berdua masuk.
Saat Sanjana menginjakan kaki nya ke kelas, seluruh tatapan mata para siswa tertuju pada nya.

SENJANATahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon